Medan Merdeka Selatan, Jakarta- Peran Gerakan Pembudayaan Minat Baca (GPMB) sangat strategis karena menjadi gerakan masyarakat yang dapat membantu tercapainya tujuan pemerintah mewujudkan masyarakat yang memiliki kualitas sumber daya manusia yang kuat melalui kecakapan literasi.
Demikian disampaikan Deputi Bidang Pengembangan Sumber Daya Perpustakaan Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas) Adin Bondar dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) GPMB dengan tema “Transformasi GPMB dalam Mewujudkan Gerakan Kegemaran Membaca dan Literasi Menuju Indonesia Emas 2045”, Selasa (10/12/2024).
“Yang mana ini juga menjadi satu target ataupun sasaran program Perpustakaan Nasional agar tercapainya dan terwujudnya masyarakat berpengetahuan, masyarakat yang kreatif dan masyarakat yang inovatif,” jelasnya.
Lebih lanjut, Deputi Adin menjelaskan Undang-Undang No 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan yang mengamanatkan bahwa upaya pemerintah untuk mendukung kegemaran membaca dan literasi adalah harus melibatkan masyarakat.
“Tidak ada satupun para pengambil kebijakan atau pemerintah daerah yang tidak mau mendukung kegemaran membaca dan literasi karena di beberapa negara yang ekonominya maju indikatornya adalah masyarakatnya berpengetahuan, masyarakatnya berperilaku membaca yang baik dengan kemampuan literasi yang kuat,” tuturnya.
Oleh karena itu, Deputi Adin memberi arahan dan dukungan agar GPMB segera menyusun Rencana Jangka Menengah serta berharap ke depannya GPMB melakukan ekspansi kepengurusan tidak hanya di 20 provinsi saja tetapi di seluruh provinsi dan kabupaten/kota di Indonesia.
“Di samping tadi menyusun dokumen perencanaannya, juga segera membentuk pengurus-pengurus provinsi yang belum terbentuk. Kalau pun nanti Ibu Ketua butuh rekomendasi ataupun surat dari kami, kedeputian dua, saya pikir kami akan terus mendukung dan memberikan dukungan itu,” jelasnya.
Selain itu, dia memberikan apresiasi dan mengucapkan terima kasih atas peran serta GPMB dalam meningkatkan minat baca dan kecakapan literasi di masyarakat.
“Terima kasih banyak Bapak Ibu, semangat selalu karena perjuangan kita dalam mewujudkan masyarakat literasi ini tidak boleh mundur. Atas nama Pimpinan Perpustakaan Nasional sangat memberikan apresiasi dan terima kasih yang setinggi-tingginya atas keterlibatan Bapak Ibu hari ini,” pungkasnya.
Ketua Umum Pengurus Pusat (PP) GPMB 2023-2027 Herlina Mustikasari dalam sambutannya menyampaikan GPMB akan melakukan pembenahan dalam arah pergerakan dan organisasi yang lebih sesuai dengan tuntutan zaman sesuai dengan amanat dari Perpusnas sebagai bidang pembina GPMB.
“Fokus yang akan kami emban pertama tadi memang pada pembenahan organisasi yang menjadi pencapaian tujuan besar untuk membudayakan gemar membaca di seluruh Indonesia,” jelasnya.
Lebih lanjut, Herlina memaparkan empat target sasaran utama GPMB yang hendak dicapai dalam periode kepengurusan 2023-2027.
“Pertama adalah meningkatkan pemberdayaan organisasi GPMB, kedua adalah membantu, mendukung dan mendampingi dalam meningkatkan kualitas serta kuantitas perpustakaan desa. Ketiga, membantu, mendukung dan mendampingi dalam peningkatan kualitas perpustakaan sekolah serta sasaran keempat menumbuhkembangkan dan mendekatkan akses literasi pada keluarga,” tuturnya.
Terkait sasaran pertama, meningkatkan pemberdayaan organisasi GPMB, Herlina menyampaikan bahwa sejak bulan Mei tahun 2024 organisasi pusat GPMB sudah memiliki legalitas hukum seperti adanya akta notaris untuk perkumpulan GPMB pusat, SK Kemenkumham, Nomor Induk Berusaha (NIB), NPWP dan sebagainya.
Lebih lanjut, Herlina memaparkan yang menjadi fokus kepengurusan GPMB pada periode ini adalah Rumah Literasi GPMB (RLG) sebagai upaya tercapainya sasaran keempat yakni menumbuhkembangkan dan mendekatkan akses literasi kepada keluarga.
“Program ini bertujuan untuk mengkondisikan lingkungan yang kaya akan literasi dimulai dari tingkat RT, RW yang menjadi pusat kegiatan literasi bagi keluarga. Di RLG, GPMB akan berkolaborasi dengan perpustakaan desa, kelurahan ataupun komunitas lain serta dengan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan setempat,” pungkasnya.
Reporter: Anastasia Lily
Dokumentasi: Ahmad Kemal Nasution & Alfiyan Tarih Alfatih