Perpustakaan Berperan Mewujudkan Masyarakat Berpengetahuan

Perpustakaan Nasional Republik Indonesia

Medan Merdeka Selatan, Jakarta–Penguatan fungsi perpustakaan dalam mewujudkan terciptanya masyarakat berpengetahuan mesti mendapat dukungan dari semua pihak, salah satunya pemerintah daerah (pemda).

Deputi Bidang Pengembangan Sumber Daya Perpustakaan, Perpustakaan Nasional RI (Perpusnas), Adin Bondar, menyatakan lahirnya masyarakat berpengetahuan menjadi jawaban dalam menyelesaikan sejumlah masalah bangsa.

Deputi Adin menyebut, perpustakaan memiliki peran penting dalam upaya peningkatan sumber daya manusia (SDM) unggul. Hal ini sudah diamanatkan dalam Undang-Undang Dasar 45 dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020–2024. Melalui penguatan budaya literasi, dapat tercipta masyarakat berpengetahuan, inovatif, dan kreatif.

“Inilah menjadi hal yang sangat penting, harapan kami pemerintah daerah perlu mendorong agar terciptanya masyarakat berpengetahuan, inovatif, dan kreatif. Persoalan kemiskinan dan stunting, jika masyarakat berpengetahuan hadir, maka masalah ini tidak ada,” ujarnya di Perpusnas Medan Merdeka Selatan, Jakarta, pada Kamis (2/2/2023).

Hal ini disampaikannya dalam audiensi dengan Walikota Sawahlunto, Deri Asta; Ketua Komisi I DPRD Kota Tegal, Edy Suripno; dan Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Cirebon, Gunawan; beserta rombongan. Pada kesempatan tersebut, Deputi Adin didampingi oleh Kepala Pusat Jasa Perpustakaan dan Pengelolaan Naskah Nusantara, Agus Sutoyo, dan Kepala Pusat Pengembangan Perpustakaan Umum dan Khusus, Nani Suryani.

Literasi bermanfaat dalam mewujudkan terciptanya negara maju. Disebutkan bahwa manfaat literasi bersifat multidimensional, salah satunya untuk mengatasi kemiskinan. “Di negara maju seperti Jepang dan Eropa, mereka bisa maju karena budaya literasi sangat tinggi. Jadi ada kekuatan literasi untuk menurunkan kemiskinan. Negara yang literasinya rendah, kriminalitas tinggi, kesehatan buruk, dan upah rendah,” paparnya.

Perpusnas, melalui program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial (TPBIS), mendorong paradigma perpustakaan dalam upaya mengangkat harkat dan martabat masyarakat. Program prioritas nasional ini menjadikan perpustakaan sebagai tempat untuk belajar kontekstual, sehingga masyarakat yang mengunjungi perpustakaan meningkat kecapakannya dan semakin berdaya.

Jadi kehadiran literasi terapan yang bisa mengadvokasi masyarakat dalam mencerdaskan bangsa,” jelasnya.

Walikota Deri meyakini literasi dan minat baca memiliki peran penting dalam menambah ilmu dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Kota yang terletak di Sumatera Barat ini memiliki jumlah angka kemiskinan paling sedikit dari 500 kabupaten/kota di seluruh Indonesia. Masyarakat disebut memiliki keinginan tinggi untuk mendapatkan ilmu pengetahuan, terbukti dari tingginya kunjungan ke perpustakaan.

“Kami meyakini bahwa ada hubungan literasi dan kesejahteraan,” jelasnya.

Upaya peningkatan minat baca dan literasi di Kota Sawahlunto membutuhkan dukungan pemerintah pusat, dalam hal ini Perpusnas. Untuk itu, kehadiran Pojok Baca Digital (Pocadi) yang merupakan salah satu hibah dari Perpusnas, sangat dibutuhkan untuk ditempatkan di mal pelayanan publik (MPP).

“Internet sudah ada, petugas akan kami siapkan. Infrastruktur lain kami butuh dukungan. Kalau terealisasi, kami juga akan melantik bunda literasi kecamatan,” urainya.

Sementara itu, Anggota Komisi I DPRD Kota Tegal, Amiruddin, mengapresiasi sambutan yang diterima dari Perpusnas dalam kunjungannya. Dia mengaku mendapatkan informasi yang menarik dan bermanfaat.

Pada tahun lalu, Perpusnas memberikan penghargaan Nugra Jasa Dharma Pustaloka, untuk pegiat literasi dari Kota Tegal, Yusqon. Penghargaan ini disebutnya merupakan apresiasi untuk Kota Tegal.

“Kami mendapatkan apresiasi dengan adanya tokoh literasi nasional, bapak Dr. Yusqon. Mudah-mudahan adanya prestasi dan perkembangan yang baik ini, Perpusnas semakin bisa mengapresiasi dan memberikan bantuan untuk Kota Tegal,” tuturnya.

Pada kesempatan tersebut, dia berharap Perpusnas dapat memberikan hibah Pocadi untuk Kota Tegal. Sementara Ketua Komisi I DPRD Kota Tegal, Edy, menyatakan pihaknya menanyakan peluang untuk melebur dinas perpustakaan dengan dinas lain. Diharapkan konsultasi ini dapat mendukung upaya peningkatan minat baca dan literasi di Kota Tegal.

Kepala Dinas Kota Cirebon, Gunawan, menyebut kunjungan dilakukan untuk bersilaturahmi usai dilantik pada Oktober 2022. Dalam kesempatan tersebut, Kepala Dinas memaparkan sejumlah capaian yang diraih serta ucapan terima kasih kepada Perpusnas, di antaranya program TPBIS yang sudah mencapai tingkat kelurahan, perpustakaan digital e-book yang sudah dikembangkan sejak pandemi, dan hasil penilaian akreditasi perpustakaan yang sangat memuaskan.

Menanggapi hal ini, Deputi Adin menyatakan Pocadi merupakan inovasi Perpusnas dalam merespons kebutuhan masyarakat karena saat ini digitalisasi sangat penting dalam instrumen baca dan marketing digital. Pocadi menjadi salah satu alternatif dalam menjawab hal itu.

“Sehingga Pocadi ditempatkan di tempat umum. Jadi harapan kami jika bapak-bapak ingin mendapatkan Pocadi, harus menyiapkan personel,” tuturnya.

Selain itu, Pocadi dapat dimanfaatkan untuk memamerkan produk-produk unggulan dan hasil produk TPBIS.

Reporter: Hanna Meinita

Fotografer: Aditya Irfan

 

 

PerpusnasPerpustakaan NasionalBuku TerbaruPerpusnas RIPerpustakaan Nasional Republik IndonesiaKoleksi Digital

Copyright 2022 © National Library Of Indonesia

Number of visitor: NaN