Salemba, Jakarta - Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas) menata ulang program utamanya secara fokus dan terarah guna mencapai tujuan pembangunan literasi masyarakat mulai tahun 2024 ini.
Pernyataan tersebut disampaikan oleh Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Perpusnas Aminudin Aziz selaku pembina upacara Hari Ulang Tahun (HUT) ke-44 Perpusnas pada Jumat (17/5/2024) di Gedung Perpusnas, Salemba, Jakarta.
Plt. Kepala Perpusnas memaparkan hasil survei terkini, kemampuan numerasi dan literasi masyarakat, khususnya para siswa, masih tergolong rendah dibandingkan dengan negara-negara lain. Ia mengaku siswa Indonesia masih mendapat nilai rerata kemampuan numerasi dan literasi di bawah rata-rata.
“Hal tersebut, bisa jadi, disebabkan oleh faktor rendahnya tingkat kegemaran membaca di kalangan masyarakat kami,” sebutnya.
Menyadari kondisi tingkat kegemaran membaca masyarakat Indonesia yang belum ideal, Plt. Kepala Perpusnas mengungkapkan telah merumuskan tiga program utama, yaitu (1) Pengembangan budaya baca dan kecakapan literasi, (2) Pengarusutamaan naskah Nusantara, dan (3) Standarisasi dan akreditasi perpustakaan.
“Ketiga program utama tersebut harus ditopang oleh kekuatan sumber daya manusia, jejaring nasional dan internasional, dengan dukungan optimal teknologi informasi dan komunikasi,” tuturnya.
Menurutnya, tahap awal yang akan dilakukan adalah perintisan 10 ribu ruang baca di desa dan taman-taman bacaan masyarakat, yang masing-masing akan didukung dengan bantuan 1.000 judul buku bacaan jenjang PAUD dan SD.
“Kalau tidak ada aral melintang, inisiatif ini akan dicanangkan sebagai bagian dari Gerakan Literasi Desa oleh Wakil Presiden Republik Indonesia pada puncak peringatan Hari Ulang Tahun Perpustakaan dan Hari Buku Nasional sore ini,” tambahnya.
Sementara itu, program pengarusutamaan naskah Nusantara sebagai warisan pengetahuan dan budaya bangsa juga akan diarahkan. "Ini memerlukan kolaborasi antara Perpusnas, perpustakaan daerah, museum, keraton, pesantren, pemangku kepentingan internasional, juga komunitas pernaskahan guna mereplikasi program pelestarian naskah Nusantara," jelasnya.
Plt. Kepala Perpusnas turut menegaskan agar perpustakaan mampu memiliki standar yang sesuai dengan tuntutan perkembangan masyarakat, baik infrastruktur, fasilitas, maupun pengelolanya.
"Saya berharap agar para pimpinan perpustakaan, pustakawan, dan pegiat literasi di seluruh pelosok tanah air, tetap bersemangat dalam memberikan layanan terbaik bagi masyarakat. Terima kasih atas kerja keras dan kerja cerdasnya selama ini," pungkasnya.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Umum Dharma Wanita Persatuan (DWP) Perpusnas Teti Herawaty mengumumkan sepuluh besar pegawai terpilih dengan busana kebaya terbaik pada Upacara Peringatan Hari Kartini.
Lomba berkebaya ini telah diadakan oleh DWP Perpusnas dalam rangka memperingati hari Kartini dan HUT ke-44 Perpusnas serta memperkuat warisan budaya tak benda yang telah diajukan Indonesia ke UNESCO.
“Harapan kami dengan adanya lomba berkebaya ini adalah untuk selalu mengingatkan bahwa pemakaian kebaya bagi perempuan Indonesia akan tetap relevan dalam kehidupan sehari-hari,” pesannya.
Pemenang lomba akan berpartisipasi dalam acara peragaan busana tanggal 31 Mei mendatang di Auditorium Perpusnas, Salemba.
Reporter: Alditta Khoirun Nisa
Dokumentasi: Robi / Deni