Salemba, Jakarta- Provinsi Riau menjadi salah satu tujuan pertama Perpustakaan Nasional dalam upaya peningkatan indeks literasi masyarakat di awal 2021 ini. Â Hal tersebut dimulai dengan penandatangan nota kesepahaman antara Perpusnas dengan Pemerintah Provinsi Riau dan Pemerintah Kota Pekanbaru serta 14 Perguruan Tinggi di wilayah Provinsi Riau.
Acara yang dilaksanakan pada Selasa (26/1) bertempat di Auditorium Universitas Lancang Kuning tersebut dihadiri langsung Kepala Perpustakaan Nasional Muhammad Syarif Bando, Plh. Sekretaris Daerah Provinsi Riau, Masrul Kasmy, Walikota Pekanbaru Firdaus, Rektor Universitas Lancang Kuning Junaidi, dan Perwakilan Universitas se-Provinsi Riau.
Menurut Syarif Bando Nota Kesepahaman ini merupakan wujud komitmen bersama dari berbagai pihak dalam mendukung visi dan misi presiden Joko Widodo tentang pembangunan sumber daya manusia sesuai RPJMN 2020-2024. “Siapapun kita, baik pemerintah sebagai eksekutif, legislatif, yudikatif, hingga masyarakat sendiri memiliki tanggung jawab dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa seperti yang tertuang dalam pembukaan UUD 1945,†terang Syarif Bando.
Namun selanjutnya Syarif menjelaskan adanya upaya ini terganjal oleh masalah rendahnya kegemaran membaca yang berdampak rendahnya indeks literasi masyarakat. Hal tersebut tidak lain yang menjadi penyebab sulitnya bersaing dalam indeks persaingan global. Segala masalah ini menurut Syarif merupakan masalah nyata yang muncul pada sisi hilir dari budaya literasi dan kegemaran membaca.
“Ada juga di sisi lain bagaimana peran negara dan pemerintah menyiapkan regulasi, anggaran, serta memastikan jumlah buku sesuai dengan kebutuhan masyarakat, dan buku yang hanya ada di kota-kota besar dapat terdistribusi ke masyarakat di daerah,†jelasnya sebagai persoalan di sisi hulu.
Maka dari itu Syarif mengajak suluruh pengelola Perguruan Tinggi di Provinsi Riau untuk dapat berperan dalam menyelesaikan persoalan di sisi hulu dengan modal yang dimiliki. Yaitu dengan mendukung upaya Perpusnas dalam memastikan buku dapat digitalisasi dan dibaca secara gratis oleh masyarakat dimanapun.
Pemerintah Provinsi Riau yang diwaliki Plh. Sekretaris Daerah, Masrul Kasmy juga mengungkapkan apresiasi pada kegiatan ini sebagai sebuah awal kebangkitan literasi di daerahnya. “Indonesia sebagai bangsa yang besar harus mampu mengembangkan budaya literasi sebagai syarat kecakapan hidup. Perpustakaan berperan penting dalam menciptakan manusia berkualitas dan berdaya saing dengan membangun eksosistem berpengetahuan,†ungkapnya.
Masrul menambahkan, penguatan gerakan literasi yang saat ini digalakkan oleh Perpustakaan Nasional membutuhkan peran kolektif masyarakat untuk menghidupkan budaya literasi bangsa. Dan perpustakaan sebagai sarana pelayanan publik harus dapat mengembangkan koleksi dan dan kualitas layanan sesuai kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Reportase: Eka Purniawati
Fotografer: A. Kemal Nasution