Salemba, Jakarta—Indeks Aktivitas Literasi Nasional pada 2019 menempatkan Provinsi Lampung pada peringkat lima terbawah dalam urusan literasi, yakni 30, 59. Hal ini membuat gusar pemerintah daerah Lampung. Segudang program literasi disusun sebagai amunisi guna mendongkrak peringkat literasi, salah satunya melalui program Bacakan Aku Buku. Program yang melibatkan peran aktif keluarga ini diinisiasi oleh Bunda Literasi Provinsi Lampung Riana Sari Arinal yang dikhususkan di masa pandemi.
Bunda literasi mencontohkan aktivitas literasi yang bisa dilakukan bersama anak dirumah. “Ajak anak mengkreasikan masakan. Ajari mereka mengukur volume bahan-bahan yang akan dimasak sembari menginformasikan hidup empat sehat lima sempurna,†imbuhnya saat Webinar Sosialisasi Pembudayaan Kegemaran Membaca, Selasa, (11/8).
Bunda literasi berpesan, di masa pandemi banyak waktu luang yang bisa dimanfaatkan orang tua untuk meraih momen kebersamaan dengan anak. Jangan terlalu sering membiarkan anak menonton audio visual, meskipun pada umumnya, anak-anak lebih menyukai tampilan visual lebih menarik daripada teks. Membaca buku merupakan kegiatan yang sederhana.
 Ada satu cara yang bisa dipraktekkan siapapun, terutama para orang tua untuk mengajak anak-anak mencintai buku, yakni metode read a loud. Read a loud merupakan cara simple untuk membacakan buku kepada anak secara konsisten, terus menerus, sehingga anak akan terbiasa menyimak dan tertarik untuk mencintai buku sedari dini. “Read a loud bukan metode menyelesaikan satu buku dengan cepat tetapi metode untuk menikmati proses tanya jawab ketika proses read a loud dilakukan,†tambah Bunda Literasi.
Â
Reportase : Hartoyo Darmawan
Fotografer : Hartoyo Darmawan