Kemayoran, Jakarta – Kepala Dinas Arsip dan Perpustakaan (Arpus) Kabupaten Kendal Wahyu Yusuf Akhmadi menyampaikan literasi Kendal mulai menyala setelah mendapatkan Dana Alokasi Khusus (DAK) bidang Pendidikan subbidang perpustakaan.
Kabupaten Kendal menjadi salah satu kabupaten yang mendapatkan DAK Tahun Anggaran 2021 senilai Rp 10 miliar untuk pembangunan Gedung perpustakaan.
Kepala Dinas Arpus menceritakan kondisi sebelumnya Dinas Arpus Kabupaten Kendal betul-betul berada di zona nyaman. Dalam satu hari hanya 15 pemustaka yang berkunjung ke perpustakaan. Gedung yang tidak representative dan ruangan yang terbatas menjadi masalah yang dihadapi Dinas Arpus Kendal.
"Matahari cerah literasi ini dimulai tahun 2021, tiada lain adalahadanya DAK subbidang perpustakaan dari Perpusnas sebesar 10 M," ungkapnya dalam Sesi Berbagi Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Bidang Perpustakaan Tahun 2024, Selasa (14/5/2024).
Dia mengatakan sebelumnya saat mengajukan desain perpustakaan sama seperti perpustakaan pada umumnya, namun Bupati Kendal memberi masukan agar desain gedung perpustakaan dibuat modern dan ikonik.
"Kami teringat pesan dari Perpusnas, salah satu paradigma perpustakaan transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial, dan perpustakaan dari awal hingga akhir layanan setiap hari harus menjadi tempat bagi masyarakat berbagai lapisan dengan berbagai kegiatan," katanya.
Kepala Dinas Arpus mengatakan gedung perpustakaan yang difungsikan Agustus 2023 cukup menarik animo masyarakat. Bahkan satu hari sebanyak 1.300 pengunjung datang ke perpustakaan.
"Hal ini tidak lepas dari komitmen pemkab Kendal yang mengalokasikan APBD cukup besar untuk perpustakaan. Bahkan di tahun 2023, anggaran untuk perpustakaan mencapai Rp 7 Miliar," katanya.
Bangunan dua lantai ini memiliki keunikan tersendiri, dia menjelaskan salah satunya rak buku leveling. Rak buku ini selain sebagai tempat untuk menyimpan bahan Pustaka juga dapat menjadi tempat duduk. Bahkan rak buku leveling ini menjadi spot foto favorit pengunjung.
"Selain pembenahan fasilitas,tentunya juga dibarengi dengan pembenahan dalam diri kami, yang dulu nyaman kalau pengunjung sedikit, sekarang harus lebih melayani dengan menginternalisasi nilai-nilai berakhlak," lanjutnya.
Dia memaparkan terdapat beberapa aktivitas kunci dalam pengembangan perpustakaan dan minat baca masyarakat. Diantaranya, inovatif, adaptif, dan kolaboratif.
"Kita harus terus mengembangkan cara-cara baru yang out of the box, adaptif dengan perkembangan teknologi, adaptif dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi saat ini, selain itu kolaboratif adalah komunikasi dan koordinasi dengan pihak terkait," paparnya.
Kepala Dinas Arpus mengatakan sejumlah kegiatan praktik baik pun dilaksanakan di perpustakaan Kabupaten Kendal. Diantaranya, wisata perpustakaan, bengkel literasi, daku Pustaka (Daftar Kartu Anggota Perpusda Online), Selasa Pustaka, Kamis Menulis, Gerakan Berbagi Buku, Sabtu Kata, Literasinema, Pembentukan PELITA (Penggerak Literasi) Kendal, Kerjasama dan kolaborasi dengan berbagai komunitas.
Reporter: Wara Merdeka
Dokumentasi: Alfian / Aji / Ahmad Kemal