Kepala Perpusnas: Membaca Membuat Kita Tetap Berdaya
Medan Merdeka Selatan, Jakarta - Membaca menjadi fondasi utama bagi kestabilan diri, Kesehatan mental dan kualitas hidup.
Hal ini disampaikan Kepala Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas), E. Aminudin Aziz, dalam Seminar Kesehatan Mental bagi Pegawai Badan Pembinaan Ideologi Pancasila, Senin (28/7/2025).
Menurutnya, budaya baca memiliki peran dalam membentuk generasi yang berdaya dan produktif. Dia menekankan bahwa literasi tidak hanya sebatas kemampuan mengenali huruf, tetapi keterampilan memahami, mengolah dan menciptakan gagasan baru.
"Membaca menjadi fondasi utama, ketika kita selesai membaca maka selesailah itu. Membaca adalah jalan untuk terus memberdayakan diri," lanjutnya.
Kepala Perpusnas mencontohkan, sejumlah tokoh yang tetap sehat, aktif dan tajam berpikir hingga usia lanjut karena tidak pernah berhenti membaca. "Mereka yang berusia panjang karena sudah berpikir tingkat tinggi. Modalnya adalah membaca," jelasnya.
Ia menambahkan, literasi mencakup kemampuan mengenali informasi baik berupa teks, gambar maupun randa-tanda kehidupan, lalu menggunakannya untuk meningkatkan kualitas hidup. Dikatakan, tingkat literasi tertinggi adalah kemampuan menciptakan esuatu atau Higher Order Thinking Skills (HOTS).
Namun, lanjutnya, data menunjukkan kebiasaan menbaca masyarakat Indonesia masih rendah dengan rata-rata hanya 129 jam per tahun atau sekitar lima dari dari 365 hari.
“Jika budaya membaca kita rendah, produktivitas dan kesehatan mental ikut terdampak. Padahal, membaca dapat menumbuhkan empati, memperkuat imajinasi, menjaga kesehatan, serta membantu kita mencapai aktualisasi diri,” tambahnya.
"Kuncinya seseorang yang terbiasa membaca akan terus berpikir, bergerak juga menggerakkan," pungkasnya.
Reporter: Wara Merdeka
Dokumentasi: Ahmad Kemal Nasution
Galeri



