Medan Merdeka Selatan, Jakarta – Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Perpustakaan Nasional E. Aminudin Aziz menerima kunjungan Menteri Perpaduan Negara Malaysia beserta rombongannya yang dipimpin oleh Datuk Aaron Ago Dagang di Jakarta, Senin (12/8/2024).
Kunjungan ini dalam rangka saling berbagi pengalaman dan cerita mengenai kemajuan dan kerja sama terkait pencapaian dari perpustakaan di masing-masing negara. Delegasi yang berjumlah empat belas orang berkesempatan melihat fasilitas gedung layanan Perpusnas merupakan bangunan perpustakaan tertinggi di dunia.
“Saya sangat gembira mendapatkan kunjungan dari negara sahabat kita, Malaysia. Di awal kunjungan kami sudah menunjukkan satu rangkaian sejarah kecil dalam kondisi yang sangat compact tentang literasi dan aksara,” ujar Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Perpustakaan Nasional E. Aminudin Aziz
Dalam kesempatan ini, kunjungan juga dilakukan dalam rangka studi banding terkait pengelolaan koleksi manuskrip melayu yang selama ini dilakukan Perpusnas. Serta bagaimana program-program yang berkaitan dengan upaya peningkatan budaya baca dan literasi dan berbagai teknologi yang dimiliki Perpusnas dalam memberikan layanan untuk masyarakat.
Plt. Kepala Perpusnas mengatakan saat ini Perpusnas juga tengah berfokus pada upaya pengarusutamaan naskah nusantara. “Jadi kami memang juga akan menyisir naskah-naskah nusantara hingga ke Asia Tenggara. Dan temanya ini sangat beragam seperti hikayat, agama islam, syarir, sejarah, dan lain-lain. Jadi kami juga punya program untuk digitalisasi naskah yang ada di masyarakat yang akan diselamatkan melalui upaya digitalisasi dan preservasi,” imbuhnya.
Menurut Plt. Kepala Perpusnas, secara keseluruhan Perpusnas menyimpan sebanyak 13.191 naskah. Diantaranya terdapat naskah melayu sebanyak 1417, yang terdiri dari 892 naskah beraksara jawi. Ada juga naskah melayu beraksara latin sebanyak 525 naskah. “Kami baru-baru ini menerima naskah Sunda yang sudah di digitalisasi hasil kerja sama dengan beberapa pihak,” lanjutnya.
Menteri Perpaduan Negara Malaysia, Datuk Aaron Ago Dagang mengatakan sebelumnya urusan perpustakaan di Negara Malaysia dipegang oleh Menteri Pendidikan. Namun urusan terkait perpustakaan telah diberikan kepada Menteri Perpaduan Negara sejak 4 tahun lalu.
“Kehadiran kami ke Indonesia khususnya ke Perpustakaan Nasional adalah selain melanjutkan kerja sama yang sudah ada, kami juga ingin membuka apabila ada kerja sama baru yang kita bisa lakukan penjajakan,” ungkapnya.
Dirinya menjelaskan, kerja sama Indonesia dan Malaysia dalam urusan perpustakaan telah berlangsung cukup lama. Dimulai pada tahun 2003 dalam bentuk kerja sama penyelenggaraan festival budaya.
Datuk Aaron Ago Dagang berharap agar juga kerja sama dapat berlanjut terkait koleksi manuskrip melayu. “Malaysia pun mempunyai kurang lebih 5200 manuskrip Melayu dan 2800 sudah didigitalkan. Kami berharap koleksi ini akan terus bertambah kedepannya. Juga berharap kerja sama ini dapat diteruskan dan ingin mendapatkan manuskrip yang beberapa kali dilihat di Aceh,” pungkasnya.
Reporter: Andini, Eka Purniawato
Fotografer: Afliyan T. Alfatih