Perpusnas Fasilitasi DPKD Sulawesi Barat Susun Formasi Jabatan Fungsional Pustakawan

Perpusnas Fasilitasi DPKD Sulawesi Barat Susun Formasi Jabatan Fungsional Pustakawan

Perpusnas Fasilitasi DPKD Sulawesi Barat Susun Formasi Jabatan Fungsional Pustakawan

Salemba, Jakarta — Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas) terus berkomitmen mendukung penguatan kapasitas kelembagaan dan sumber daya manusia di bidang perpustakaan. 

Salah satu bentuk nyata komitmen tersebut diucapkan oleh Deputi Bidang Pengembangan Sumber Daya Perpustakaan Perpusnas, Adin Bondar, melalui penerimaan kunjungan kerja dari Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Sulawesi Barat (DPKD Sulbar) di Ruang rapat Deputi 2, Salemba, Jakarta, pada Jumat (4/7/2025).

Kunjungan ini difokuskan pada koordinasi penyusunan kebutuhan formasi jabatan fungsional pustakawan serta pembahasan berbagai dukungan strategis untuk peningkatan layanan literasi masyarakat di Provinsi Sulawesi Barat.

Adin menyampaikan apresiasi atas semangat dan inisiatif DPKD Sulbar dalam memperjuangkan pengembangan pustakawan daerah dan literasi masyarakat, di tengah tantangan keterbatasan anggaran dan geografis.

“Kami selalu terbuka dan mendukung upaya daerah dalam penguatan sumber daya manusia untuk pustakawan. Setiap perpustakaan idealnya memiliki pustakawan ahli utama, karena pustakawan sejati adalah mereka yang cinta buku dan peduli pada dampak jangka panjang bagi masyarakat,” ujarnya.

Dalam forum tersebut, Koordinator Pengembangan dan Pembinaan Jabatan Fungsional Perpustakaan, Yudho Widiatmono, menyampaikan bahwa Perpusnas siap menelaah dan memproses permohonan formasi jabatan fungsional dari DPKD Sulbar dalam waktu 2–3 minggu setelah kelengkapan administrasi dipenuhi. 

“Meski selama ini belum ada pengajuan dari Sulbar, proses ini akan menjadi pintu masuk penting bagi percepatan pemenuhan pustakawan profesional di wilayah tersebut,” terangnya. 

Pihak DPKD Sulbar yang dipimpin langsung oleh Kepala Dinas, Khaeruddin Anas, menyampaikan rasa terima kasih yang mendalam atas dukungan Perpusnas selama ini, mulai dari distribusi bahan bacaan bermutu ke desa-desa dan rumah ibadah, fasilitasi akreditasi perpustakaan sekolah, hingga pembinaan kelembagaan.

“Tanpa dukungan Perpusnas, kami tidak bisa berbuat banyak. Dukungan bahan bacaan dan program yang kami terima benar-benar membangkitkan kesadaran masyarakat akan pentingnya membaca,” tuturnya. 

Selama audiensi ini, ia turut didampingi oleh Kepala Bidang Pengembangan Perpustakaan dan Pembudayaan Kegemaran Membaca DPKD Sulawesi Barat, Liviyanti Sampe Buntu.

Khaeruddin juga menceritakan bagaimana dukungan Perpusnas telah mendorong terbitnya Surat Edaran Gubernur Sulawesi Barat yang mewajibkan siswa mengunjungi perpustakaan secara rutin. 

“Langkah ini juga akan diperkuat dengan rencana pengukuhan Bunda Literasi di tingkat kabupaten, camat, hingga desa,” ungkapnya. 

Lebih lanjut, ia mengemukakan bahwa DPKD Sulbar tengah menyusun Rancangan Peraturan Daerah tentang Pengelolaan Perpustakaan, yang memuat inisiatif DPRD agar minimal 3% dari dana pendidikan dialokasikan untuk perpustakaan. 

“Hal ini menunjukkan komitmen kuat daerah dalam menempatkan perpustakaan sebagai instrumen penting pembangunan sumber daya manusia,” paparnya. 

Meski menghadapi kendala mekanisme anggaran baru yang berbasis proposal, Khaeruddin mengaku, DPKD Sulbar tetap menjalankan program-program prioritas seperti lomba konten kreatif dan resensi buku yang telah menyentuh banyak kalangan.

Ia menyampaikan harapan untuk dapat mengajukan dirinya sebagai Pustakawan Ahli Utama, bukan karena kepentingan jabatan, melainkan sebagai bentuk pengabdian untuk mengejar ketertinggalan indeks literasi secara nasional.

“Saya merasa banyak yang harus dikerjakan di perpustakaan. Kalau tidak dari hati, sulit mencapai hasil. Saya bahkan meminta untuk tetap di perpustakaan dan tidak dipindahkan ke jabatan lain,” katanya penuh keyakinan.

Sebagai bentuk apresiasi dan simbol dukungan literasi, DPKD Sulawesi Barat menyerahkan buku berjudul SDK Mendayung dari Hulu, Maestro Politik Bertangan Dingin dari Sulawesi Barat karya Sofa Nurdiyanti kepada Perpusnas. Buku ini menggambarkan kiprah salah satu tokoh politik Sulawesi Barat yang memiliki peran penting dalam pembangunan daerah.

Turut hadir dalam pertemuan ini Pustakawan Ahli Madya dari Pusat Pengembangan Perpustakaan Umum dan Khusus (PPUK), Rita Suartini, yang turut mendampingi jalannya diskusi teknis.

 

Reporter: Alditta Khoirun Nisa 

Dokumentasi: Sonia Adelina

 

Galeri