Serang, Banten &ndash; Dalam rangka Hari Buku Sedunia 2024, Penerbit Perpusnas Press meluncurkan 15 judul buku pada Sabtu (27/4) di Auditorium Rumah Dunia di Kota Serang, Provinsi Banten. Kegiatan ini dikemas dalam World Book Day Rumah Dunia dengan tema &ldquo;Suarakan Idemu Lewat Buku&rdquo; hasil kolaborasi Komunitas Rumah Dunia dan Perpusnas Press serta dukungan berbagai stakeholder yang peduli terhadap kemajuan dunia perbukuan dan literasi.
 
&ldquo;Setiap tanggal 23 April, kita merayakan buku. Di komunitas, di cafe, atau sendirian dengan menggungahnya di media sosal. Hari Buku Sedunia, hanya sekadar merayakan dan mengucapkan selamat? Apakah hanya sebatas itu? Tidak merayakan dengan meluncurkan buku terbaru karya sendiri,&rdquo; tantang Gol A Gong, Founder Rumah Dunia ini.
 
Hari Buku Sedunia adalah waktu yang tepat untuk merayakan kekuatan buku dalam mengubah hidup, menghubungkan manusia, dan membangun peradaban. Setiap orang dapat memaknai Hari Buku Sedunia dengan cara yang berbeda, tetapi inti perayaannya adalah cinta terhadap buku dan komitmen untuk mendukung literasi.
 
Rangkaian kegiatan World Book Day selama dua hari (27-28 April) antara lain diskusi dan launching buku, sharing session, bazar buku murah, doorprize buku, penampilan seni dan kegiatan literasi lainnya. Pada hari pertama diisi dengan launching buku dan dialog interaktif para pemangku kepentingan perbukuan dan literasi. Sejumlah 114 judul buku diluncurkan dan 15 judul diantaranya adalah buku-buku yang diterbitkan Perpusnas Press.
 
Pada sesi sharing session, menghadirkan narasumber Edi Wiyono, Pemimpin Redaksi Perpusnas Press serta Firman Venayaksa, pegiat literasi dan juga Kepala Perpustakaan Untirta, Banten dengan dipandu oleh moderator Gol A Gong, Duta Baca Indonesia. 
 
Edi Wiyono mengapresiasi kerja kolaborasi antara Perpustakaan Nasional melalui Penerbit Perpusnas Press dengan Rumah Dunia dalam perayaan World Book Day. &ldquo;Buku dan literasi adalah dua dimensi yang tidak terpisahkan. Jika ingin literasi masyarakat ada perbaikan, jangan lupakan penyediaan konten literasinya. Dan itu salah satunya adalah berasal dari buku. Peluncuran lebih dari 100 judul buku ini dapat menjadi semangat bersama dalam membangun eksosistem perbukuan lebih baik, terutama dengan penulis. Karena sejarah Hari Buku Sedunia sendiri lahir karena berkaitan dengan sosok penulis juga,&rdquo; ujar Edi.
 
Sementara itu Firman Venayaksa menegaskan bahwa Hari Buku Sedunia seharusnya juga dirayakan oleh pihak-pihak yang memiliki kedekatan dengan buku dan literasi. Salah satunya adalah perpustakaan. &ldquo;Perpustakaan tidak hanya menjadi tempat untuk membeli buku, tidak hanya sebagai konsumen bahan bacaan. Tetapi harus menjadi produsen pengetahuan. Dan itu dapat diterjemahkan dengan melahirkan tulisan-tulisan dan karya intelektual. Buku adalah salah satu bentuk penghasil pengetahuan tersebut, &rdquo; tambahnya.
 
Kurang lebih 100 peserta hadir pada Hari Pertama World Book Day Rumah Dunia yang dipusatkan di Ruang Auditorium Rumah Dunia ini. Peserta berasal dari pegiat literasi, komunitas Forum TBM, Duta Baca Daerah, komunitas sastra/budaya. Beberapa peserta berasal dari luar Banten, seperti beberapa pegiat TBM dari Kuningan Jawa Barat, Penulis dari Labuhan Batu, Sumatera Utara, dari Lampung hingga ada peserta yang berasal dari Papua. 
 
15 judul buku yang diterbitkan Perpusnas Press dan diluncurkan dalam kegiatan ini, penulisnya memiliki latar belakang yang beragam. Ada yang birokrat seperti Plt. Gubernur, pustakawan, pegiat literasi hingga jurnalis. Beberapa buku hasil dari kelas menulis Duta Baca Indonesia.
 
&ldquo;Kita penulis, finalis pustakawan berprestasi tentunya senang karena dapat knowledge sharing pengalaman kita dalam pengelolaan dan&nbsp; berinovasi di bidang kepustakawanan sehingga mengantarkan kita menjadi finalis pustakawan berprestasi nasional di tahun 2023. Semoga buku ini menginspirasi pustakawan semua untuk terus berkarya untuk kemajuan literasi di negeri&nbsp;kita&nbsp;tercinta, &rdquo; ungkap Juznia Andriani salah satu Penulis buku Jejak Langkah Menuju Pustakawan Berprestasi.
 
Pernyataan lain terlontar dari Benny Benke, penulis buku Jualan Ka&rsquo;bah dan Kisah-Kisah Yang Terserak. &ldquo;Senang buku saya bisa diterbitkan Perpusnas Press. Apalagi dapat menjadi bagian dari buku yang diluncurkan dalam World Book Day 2024. Beberapa kawan menanyakan kenapa tidak terbit tercetak. Tetapi saya berfikir ebook dan gratis jauh lebih efektif untuk dapat dibaca, &rdquo; ungkap pria yang juga seorang jurnalis ini.
 
Berikut ini adalah 15 judul dan penulis yang bukunya diluncurkan dalam perhelatan World Book Day Rumah Dunia: Jualan Ka&rsquo;bah dan Kisah-Kisah Yang Terserak (Benny Benke), Jalan Menuju Ibu Kota Nusantara Bersama Daerah Mitra Penyangga (Dr. Safrizal ZA, M.Si), Perempuan dalam Kertas dan Hal-hal yang Diperjuangkan (Aminah Tresno, dkk), Lenggak-Lenggok Tari Kampung Zapin Meskom Bengkalis (Dahrial Iskandar, S.IP), Sangkala Panderman Tempat Kita Bercerita (Mochammad Alif Syahrur Ramadhan), Ronggiang Sakabek Arek (Harlita, S.Pd), Bermain Cak Bur (Puspa Dani, S.Pd), Bidadari Bumi dan Cerita Lainnya (Ade Viga Widyanti Utami, dkk), Kisah dan Asa dari Kubu Raya (Iza Kalola, dkk), Patung&nbsp; Tau Tau&nbsp; Toraja Sulawesi Selatan (Suherman), Pengelolaan Perkotaan di Indonesia (Dr. Safrizal ZA, M.Si), Jejak Langkah Menuju&nbsp; Pustakawan Berprestasi (Amma Naningrum dkk), Inisiatif Pustakawan (Abdul Gani, dkk), The Multitalent Librarian (Alfa Noranda, dkk) dan Sistem Pertahanan Udara Untuk Ibu Kota Nusantara (IKN) (Sapuan).
 
Buku-buku yang telah diluncurkan tersebut dapat diakses secara digital dan diunduh secara fullteks di laman SiPENA (Sistem Informasi Penerbitan) https://press.perpusnas.go.id dan di platform digital library iPusnas. 
 
&nbsp;

Perpusnas Press Luncurkan 15 Judul Buku di World Book Day 2024

Medan Merdeka Selatan, Jakartaâ€”Sebanyak 22 instansi/lembaga penerbit dan produsen Â rekaman menerima penghargaan Anugerah Wajib Serah Tertib Undang-Undang Serah Simpan Karya Cetak dan Karya Rekam (KCKR) Terbaik 2019 dari Perpustakaan Nasional.
Anugerah Wajib Serah Tertib Undang-Undang Serah Simpan Karya Cetak dan Karya Rekam (KCKR) 2019 kepada pelaku penerbit dan produsen rekaman yang aktif menjalankan amanah Undang-Undang Nomor 13/2018 tentang Serah Simpan KCKR. Penghargaan tersebut diberikan oleh Deputi Pengembangan Bahan Pustaka dan Jasa Informasi Perpusnas, Ofy Sofiana.
Berdasarakan UU, mereka (penerbit/produsen rekaman) diwajibkan menyerahkan karya cetak dan karya rekamnya kepada Perpusnas. Dan tugas Perpusnas selanjutnya untuk menyimpannya sebagai aset negara, dilayankan sebagai upaya mencerdaskan, dan dilestarikan sebagai hasil budaya bangsa. â€œDalam UU KCKR yang baru, sudah tidak ada lagi sanksi pidana kurungan maupun denda. Hanya diganti dengan sanksi administratif,â€ ungkap Ofy.
Ke-22 instansi/lembaga penerbit/produsen rekaman yang menerima penghargaan tersbut, antara lain:
<ol>
<li>Pustaka Media Guru (Monograf)</li>
<li>Bintang Indonesia (Monograf)</li>
<li>Pancaran Semangat Jaya/Majalah Panjebar Semangat (Majalah)</li>
<li>Hikmat Makna Aksara/Sindo Weekly (Majalah)</li>
<li>Inhua Media Nusantara/Harian InHua (Surat Kabar)</li>
<li>Jurnalindo Aksara Grafika/Harian Bisnis Indonesia (Surat Kabar)</li>
<li>Kantor Perwakilan Bank Indonesia Prov Sumatera Barat (Laporan)</li>
<li>Kantor Perwakilan Bank Indonesia Prov Gorontalo (Laporan)</li>
<li>Minda Masagi Press/Insancita (Jurnal)</li>
<li>Balitbang Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian Kementerian Pertanian/Forum Penelitian Agro Ekonomi (Jurnal)</li>
<li>Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Grey Literature)</li>
<li>STIKES Telogorejo Semarang (Grey Literature)</li>
<li>Buletin Informasi iklim dan Lingkungan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (Buletin)</li>
<li>Buletin Ragam Pesona Biro Hukum dan Komunikasi Publik Kementerian Pariwisata (Buletin)</li>
<li>Yayasan Penerbit â€œGaluraâ€ Bandung (Tabloid)</li>
<li>Tabloid Palapa Dinas Perhubungan, Komunikasi, dan Informatika Kota Mojokerto (Tabloid)</li>
<li>Universal Music Indonesia (CD)</li>
<li>Daya Seni Tradisi Sunda/Dasentra (CD)</li>
<li>Navirindo Duta Audio Visual (DVD)</li>
<li>Balai Pelestarian Nilai Budaya Pontianak (DVD)</li>
<li>Surya Panorama Sakti (VCD)</li>
<li>Pelangi Informasi (VCD)</li>
</ol>
Â 
Reportase : Hartoyo Darmawan
Fotografer: Hartoyo Darmawan

Perpusnas Berikan Anugerah Wajib Serah Tertib UU KCKR 2019 kepada 22 Penerbit/Produsen Rekaman

Jakarta- Perpustakaan Nasional (Perrpusnas) menggelar sosialisasi Norma, Standar, Prosedur, Kriteria (NSPK) Perpustakaan Sekolah/Madrasah dan Perguruan Tinggi tahun 2021 yang merupakan hasil penyempurnaan NSPK sebelumnya.
Dalam kegiatan yang digelar secara daring ini, Kepala Perpusnas Muhammad Syarif Bando mengatakan NSPK ini merupakan adalah implementasi dari pada penjabaran Undang-Undang No. 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah.
â€œDi dalamnya mengatur perpustakaan menjadi salah satu urusan wajib yang diatur di dalam Peraturan Pemerintah No. 16 tahun 2018 tentang Organisasi Perangkat Daerah. Kita menjabarkan undang-undang untuk memainkan peran masing-masing. peran Perpustakaan nasional sebagai regulator wajib merumuskan norma, standar, prosedur, dan kriteria yang akan memandu teman-teman di semua jenis perpustakaan yang ada di Indonesia ,â€ papar Syarif pada Senin (30/8/21) saat memberikan sambutan pada kegiatan SosialisasiÂ (NSPK) Perpustakaan Sekolah/Madrasah dan Perguruan Tinggi.
Bambang Supriyo Utomo yang hadir sebagai narasumber mengatakan NPSP ini adalah suatu payung hukum atau pedoman agar pelaksanaan tugas limpah dari pemerintah pusat ke pemerintah daerah serta pelaku pasar bisa seragam. â€œJadi tidak mungkin kita akan membuat suatu peraturan yang ada, yang sempurna. Tetapi yang penting ada suatu pokok-pokok aturan, tinggal nanti dikembangkan oleh teman-teman di daerah, pelaku pasar, pelaku perpustakaan,â€ jelasnya.
Sri Sularsih, Staf Ahli Pusat Pengembangan Perpustakaan Sekolah/ Madrasah dan Perguruan Tinggi Perpusnas mengatakan bahwa dengan adanya upaya penyempurnaan NSPK Perpustakaan Sekolah/Madrasah dan Perguruan Tinggi tahun 2021 dari versi sebelumnya yaitu tahun 2018 dilakukan untuk memberikan acuan agar pembinaanÂ  dan penyelenggaraan Perpustakaan Sekolah/Madrasah berjalan optimal dan menghasilkan pelayanan yang prima bagi pemustaka. Melalui kegiatan sosialisasi ini, Sri berharap dapat memberikan informasi secara garis besar terkait NPS ini kemudian nantinya bisa mencermati, memahami, dan juga mengimplementasikannya.
â€œIni merupakan salah satu upaya menyamakan persepsi di antara kita semua dalam upaya untuk memahami NSPK yang telah diterbitkan oleh Perusahaan Nasional. Dengan adanya NSPK Perpustakaan Sekolah/Madrasah dan Perguruan Tinggi ini diharapkan dapat bermanfaat untuk para pengelola Perpustakaan agar memudahkan dalam melakukan upaya layanan terbaik bagi para pemustaka di lingkungannya,â€ imbuhnya.
Lebih lanjut Sri mengatakan NPSK Perpustakaan Sekolah/Madrasah dan Perguruan Tinggi ini sebagai alat pendukung menciptakan perpustakaan sebagai pusat sumber belajar dalam proses belajar mengajar di sekolah. Serta bagian integral dari sekolah untuk peningkatan program gemar membaca bagi peserta didik dan pendidik. Serta sebagai dasar penyelenggaraan perpustakaan Sekolah/Madrasah yang berkualitas sesuai dengan standar nasional perpustakaan.
Reportase: Eka Purniawati
Â 
Â

Perpusnas Sosialisasikan NSPK Perpustakaan Sekolah/Madrasah dan Perguruan Tinggi Terbaru

Banjarmasin, Kalimantan Selatan - Guna menyamakan persepsi dan meningkatkan mutu perpustakaan di daerah, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispersip) Kalimantan Selatan (Kalsel) mengadakan Rapat Koordinasi (Rakor) Pengembangan Perpustakaan se-Kalsel.
 
Kepala Perpustakaan Nasional (Perpusnas) Muhammad Syarif Bando berkesempatan hadir dan menjadi pembicara utama pada kegiatan tersebut. 
 
Kepala Perpusnas menyebut, dalam membangun kesadaran literasi masyarakat perlu adanya sinergi dengan pemerintah provinsi dan kabupaten/kota dalam membangun kesadaran literasi di masyarakat.
 
"Kita harus bersinergi untuk meningkatkan kualitas SDM. Melalui penyiapan infrastruktur dalam bentuk transformasi digital, agar perpustakaan dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat, sehingga memudahkan masyarakat dalam mengakses ilmu pengetahuan," katanya, Kamis (2/3/2023).
 
Dijelaskan, terdapat tiga hal yang harus diperhatikan dalam pengembangan perpustakaan daerah. Diantaranya pengembangan literasi, reformasi sistem pendidikan berbasis knowledge, dan menjadikan program pengembangan perpustakaan ini menjadi gerakan seluruh anak bangsa.
 
Gubernur Kalsel, Sahbirin Noor yang diwakili Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesra, Nurul Fajar Desira mengatakan, perpustakaan memiliki peranan penting dalam kesuksesan pelaksanaan pembangunan, khususnya dalam pembentukan SDM yang berkualitas, cerdas, dan berdaya saing.
 
&ldquo;Semua perpustakaan ini harus terus kita kembangkan baik dari segi akses maupun layanannya. Ini sebagai bentuk upaya Pemerintah Provinsi Kalsel untuk menanamkan kecintaan terhadap perpustakaan," katanya.
 
Sementara itu, Kepala Dispersip Kalsel, Nurliani Dardie mengatakan penyelenggaraan Rakor merupakan upaya koordinasi antara provinsi dan kabupaten/kota dalam mensinergikan berbagai program dan kegiatan bidang perpustakaan di daerah.
 
"Rapat ini diharapkan dapat terjadi kesinambungan yang sinergi antara program Perpustakaan kabupaten/kota dengan perpustakaan provinsi," katanya.
 
Selain itu, pihaknya juga bersinergi dengan DPRD selaku mitra. Dispersip Provinsi Kalsel memiliki hubungan yang sangat baik dengan DPRD selaku mitra. Salah satu bentuk dukungan dari legislatif terhadap perpustakaan yakni akan dibuatnya Perda Tentang Perpustakaan.
 
"Kami pun bersinergi dengan beberapa stakeholder, seperti PLN yang akan membangun dua perpustakaan Desa, serta bantuan sarpras untuk perpustakaan disabilitas," terangnya.
 
Dalam kesempatan tersebut, Kepala Perpusnas menyerahkan secara simbolis dua unit bantuan Mobil Perpustakaan Keliling (MPK).
 
&nbsp;

Perlunya Sinergi dalam Membangun Kesadaran Literasi

<span style="font-size: 12pt; color: #000000; background-color: transparent; font-weight: bold; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Badung, Bali -<span style="font-size: 12pt; color: #000000; background-color: transparent; font-weight: 400; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"> Membangun desa melalui literasi adalah investasi terbesar untuk masa depan. Hal ini diungkapkan oleh Pegiat Literasi Deby Lukito Goeyardi dalam Rapat Kerja Pusat (Rakerpus) XXV dan Seminar Ilmiah Nasional Ikatan Pustakawan Indonesia (IPI) di Hotel Four Points, Badung, Bali pada Senin (8/7/2024).&nbsp;
<span style="font-size: 12pt; font-family: 'trebuchet ms', geneva; color: #000000; background-color: transparent; font-weight: 400; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Deby menekankan pentingnya 5K dalam menggerakkan literasi desa: komunikasi, kolaborasi, kreativitas, ketahanan mental, dan komitmen. &ldquo;Tanpa kolaborasi, upaya yang dilakukan tidak akan berkesinambungan, sementara komunikasi yang baik akan menghasilkan transfer pengetahuan yang baik pula,&rdquo; ungkapnya.&nbsp;
<span style="font-size: 12pt; font-family: 'trebuchet ms', geneva; color: #000000; background-color: transparent; font-weight: 400; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Ia menjelaskan, ketahanan mental juga penting karena literasi bersifat kerelawanan. &ldquo;Dengan penerapan yang tepat di perpustakaan desa, akan tercipta jaringan yang baik dan luas. Komitmen juga diperlukan agar upaya yang dilakukan dapat terwujud sepenuhnya,&rdquo; tuturnya.&nbsp;
<span style="font-size: 12pt; font-family: 'trebuchet ms', geneva; color: #000000; background-color: transparent; font-weight: 400; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Bagi Deby, perpustakaan harus menarik dan relevan dengan minat pembaca. Bahkan ia mengakui, program penguatan budaya baca dan literasi dari Perpustakaan Nasional RI (Perpusnas), seperti pengiriman 1.000 judul buku ke setiap perpustakaan desa/kelurahan dan TBM tersebut bisa berdampak positif.&nbsp;
<span style="font-size: 12pt; font-family: 'trebuchet ms', geneva; color: #000000; background-color: transparent; font-weight: 400; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Sebelumnya, Deputi Bidang Pengembangan Sumber Daya Perpustakaan Perpusnas RI Adin Bondar menyoroti pentingnya peningkatan literasi keluarga dan gerakan literasi desa dalam menghadapi Indonesia Emas 2045.&nbsp;
<span style="font-size: 12pt; font-family: 'trebuchet ms', geneva; color: #000000; background-color: transparent; font-weight: 400; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Ia memaparkan, berdasarkan UU Perlindungan Anak Pasal 59, setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh, dan berkembang, serta memerlukan perlindungan khusus. &ldquo;Indikator keberhasilan tersebut meliputi persentase anak berusia 5-17 tahun yang mengunjungi perpustakaan atau memanfaatkan taman bacaan masyarakat,&rdquo; paparnya.&nbsp;
<span style="font-size: 12pt; color: #000000; background-color: transparent; font-weight: 400; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa Perpusnas telah mengembangkan model alur <span style="font-size: 12pt; color: #000000; background-color: transparent; font-weight: 400; font-style: italic; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">broadcast message<span style="font-size: 12pt; color: #000000; background-color: transparent; font-weight: 400; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"> dan kecerdasan buatan untuk kelompok target literasi keluarga, mulai dari calon pasangan, menikah, hingga memiliki anak.
<span style="font-size: 12pt; font-family: 'trebuchet ms', geneva; color: #000000; background-color: transparent; font-weight: 400; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Dalam hal ini, Adin menyisipkan peran pustakawan juga sangat penting. &ldquo;Pustakawan memiliki peran sebanyak 70% dalam transfer pengetahuan ke masyarakat untuk meningkatkan keterampilan hidup.&nbsp;
<span style="font-size: 12pt; font-family: 'trebuchet ms', geneva; color: #000000; background-color: transparent; font-weight: 400; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Urgensitas kepustakawan erat dengan urusan perpustakaan dan hal ini didukung oleh Kepala Badan Strategi Kebijakan Dalam Negeri pada Kementerian Dalam Negeri RI Yusharto Huntoyungo. Ia menegaskan bahwa eksistensi kelembagaan perpustakaan telah diatur oleh UU No 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas UU No 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, khususnya dalam urusan perpustakaan.&nbsp;
<span style="font-size: 12pt; font-family: 'trebuchet ms', geneva; color: #000000; background-color: transparent; font-weight: 400; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">&ldquo;Kebijakan ini diharapkan mampu meningkatkan kegemaran membaca masyarakat dari 52,92 di tahun 2018 menjadi 71,3 pada tahun 2024, serta terus bekerja untuk melampaui target tersebut guna meningkatkan minat baca di seluruh Indonesia,&rdquo; ujarnya.&nbsp;
<span style="font-size: 12pt; font-family: 'trebuchet ms', geneva; color: #000000; background-color: transparent; font-weight: 400; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Ia melanjutkan, dalam penyusunan Anggaran Pendapatan Belanja dan Daerah (APBD) tahun anggaran 2024, pemerintah daerah diwajibkan menyediakan alokasi untuk pengembangan perpustakaan, pembudayaan gemar membaca, serta pelestarian dan pengembangan warisan dokumenter budaya bangsa.&nbsp;
<span style="font-size: 12pt; font-family: 'trebuchet ms', geneva; color: #000000; background-color: transparent; font-weight: 400; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">&ldquo;Namun, berbagai tantangan masih dihadapi, seperti keterbatasan bahan bacaan yang sesuai dengan minat pembaca, dan standar fasilitas perpustakaan yang belum seragam. Oleh karena itu, saya berharap lebih banyak pustakawan di Indonesia yang berinovasi,&rdquo; harapnya.&nbsp;
<span style="font-size: 12pt; font-family: 'trebuchet ms', geneva; color: #000000; background-color: transparent; font-weight: 400; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Tantangan demikian juga dirasakan oleh Sastrawan Made Adnyana Ole. Ia mengisahkan pentingnya perpustakaan dalam pengembangan sastra dan literasi di Bali. &ldquo;Sayangnya, beberapa kebijakan pemerintahan Bali yang kontroversial telah menutup perpustakaan sejak 2022, dan sekarang menyulitkan peningkatan literasi di daerah asli saya ini,&rdquo; ujarnya. Ia berharap perpustakaan desa/kelurahan dan TBM di Bali dapat dimasifkan kembali.
<span style="font-size: 12pt; font-family: 'trebuchet ms', geneva; color: #000000; background-color: transparent; font-weight: 400; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Menanggapi tantangan tersebut, Bunda Literasi Kabupaten Sambas Yunisa mendukung Kepala Desa Tengguli M Daud untuk mengemukakan berbagai inovasi di daerah mereka. Yunisa berfokus pada program inovasi 1000 perpustakaan di Kabupaten Sambas, kemudian Daud menginisiasi perpustakaan terapung "Sarana Ilmu" di Desa Tengguli, Sajad, Sambas, Kalimantan Barat.&nbsp;
<span style="font-size: 12pt; font-family: 'trebuchet ms', geneva; color: #000000; background-color: transparent; font-weight: 400; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Daud membenarkan, keberhasilan perpustakaan ini didukung oleh kolaborasi dengan berbagai pihak dan dukungan dana desa. &ldquo;Kami bersyukur tahun ini, kami mendapat dukungan dana penuh dari dana desa. Kami tahu Kemendes berkolaborasi dengan Perpusnas untuk mewujudkan literasi di desa,&rdquo; pengakuannya.&nbsp;
<span style="font-size: 12pt; font-family: 'trebuchet ms', geneva; color: #000000; background-color: transparent; font-weight: 400; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Dengan berbagai upaya, ia berharap perpustakaan dapat menjadi pusat komunitas yang berdaya guna, serta literasi keluarga dan desa dapat menjadi investasi besar bagi masa depan Indonesia.
&nbsp;
<span style="font-size: 12pt; font-family: 'trebuchet ms', geneva; color: #000000; background-color: transparent; font-weight: bold; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Reporter: Alditta Khoirun Nisa
&nbsp;
<span style="font-size: 12pt; font-family: 'trebuchet ms', geneva; color: #000000; background-color: transparent; font-weight: bold; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Dokumentasi: Prakas Agrestian / Kemal Ahmad&nbsp;

Eksistensi Perpustakaan dan Strategi Menuju Indonesia Emas 2045 Melalui Literasi Desa

Medan Merdeka Selatan, Jakarta â€“ Bencana alam gempa bumi yang menghancurkan Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, turut menghancurkan banyak infrastruktur termasuk perpustakaan. Hal tersebut disampaikan Wakil Ketua DPRD Kab. Sigi, Muhammad Umar, saat melakukan kunjungan kerja ke Perpustakaan Nasional, Kamis, (25/7). Menurutnya, perpustakaan merupakan tempat membangun peradaban.
Gempa kemarin membuat perpustakaan rusak. Untuk itu, Kab. Sigi ingin mengajukan bantuan Dana Alokasi Khusus (DAK) guna revonasi dan penambahan koleksi. â€œKami juga belum memiliki Perda tentang perpustakaan, mohon dijelaskan mengenai prosesnya,â€ jelas Muhammad Umar.
Pada kesempatan yang sama, Wakil Ketua DPRD Kab. Toraja Utara, Rony M. Katunde, juga mengatakan bahwa di daerahnya belum memiliki gedung perpustakaan dan Perda tentang perpustakaan. Menurutnya Perda terkait Perpustakaan merupakan payung hukum sebagai dasar kegiatan perpustakaan dan aktivitas kegemaran membaca di Kab. Toraja Utara.
â€œKami sudah mengajukan DAK untuk pembangunan gedung perpustakaan daerah, termasuk detail engineering design yang diminta. Rancangan Perda juga sudah kami kirimkan ke Perpusnas untuk diperiksa sebagai payung hukum,â€ tambahnya.
Menanggapi permasalahan tersebut, Pustakawan Madya Perpusnas, Asep Muslih, mengatakan bahwa bantuan DAK bisa digunakan untuk keperluan yang disebutkan. Pengajuan DAK bisa diusulkan melalui aplikasi Krisna, berkoordinasi dengan Bappeda setempat.
Sementara itu, Kepala Sub Bagian Hukum dan Organisasi, Budi Kusumawardani, menjelaskan Perda tentang Perpustakaan di tingkat kabupaten/kota memiliki kewenangan membina perpustakaan di tingkat dasar dan menengah pertama. Â Sedangkan, di tingkat menengah atas dibina oleh dinas perpustakaan provinsi. Budi juga menyarankan kepada daerah untuk melihat portal Jendela Dokumentasi Informasi Hukum (JDIH) milik Perpunas sebagai referensi penyusunan Perda.
Reportase : Basma Sartika
Fotografer : Adit
Â 
Â

Berita

-

Pencarian

Berita Lainnya

Perpusnas Press Luncurkan 15 Judul Buku di World Book Day 2024

Perpusnas Berikan Anugerah Wajib Serah Tertib UU KCKR 2019 kepada 22 Penerbit/Produsen Rekaman

Perpusnas Sosialisasikan NSPK Perpustakaan Sekolah/Madrasah dan Perguruan Tinggi Terbaru

Perlunya Sinergi dalam Membangun Kesadaran Literasi

Eksistensi Perpustakaan dan Strategi Menuju Indonesia Emas 2045 Melalui Literasi Desa

Kab. Sigi dan Toraja Utara Belum Miliki Perda PerpustakaanÂ