Pancoran, Jakarta – Sebagai langkah nyata dalam mendukung terselenggaranya pemerintahan bidang pembangunan manusia dan kebudayaan dan bidang perpustakaan, Perpustakaan Nasional (Perpusnas) RI menjalin kerjasama dengan Kementerian Perlindungan Anak (PPPA) RI.
Nota kesepahaman ditandatangani secara langsung oleh Kepala Perpusnas Muhammad Syarif Bando dan Menteri PPPA Bintang Puspayoga pada acara Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Bidang Perpustakaan Tahun 2022, pada Selasa (29/3/2022) di Hotel Bidakara, Jakarta.
Menteri Bintang Puspayoga menyampaikan kerja sama yang dilakukan merupakan komitmen dan tanggung jawab bersama dalam meningkatkan literasi perempuan dan anak. Dikatakan, telah terdapat beberapa praktik baik yang dilakukan terkait dengan pemberdayaan perempuan, terutama pengarusutamaan gender.
"Perpusnas telah melakukan implementasi nyatanya melalui layanan informasi terkait peningkatan keterampilan perempuan. Salah satunya, dengan program transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial," katanya.
Bintang menjelaskan, perempuan dan anak menjadi penting untuk diintervensi. Perempuan dan anak merupakan sumber daya manusia yang tidak boleh ditinggalkan. Mengingat setengah dari populasi Indonesia, yakni 49,48 persen adalah perempuan dan sebanyak 30,1 persen adalah anak-anak.
"Bicara tentang pembangunan perempuan dan anak-anak tidak hanya menjadi objek. Tetapi bagaimana perempuan dan anak ini dilibatkan juga menjadi subjek dalam pembangunan," jelasnya.
Maka, lanjut Bintang, diperlukan sinergi, kolaborasi, dan kerjasama untuk membuat perempuan berdaya.
"Kami harap penandatanganan nota kesepahaman ini tidak menjadi dokumen semata. Tetapi bagaimana kita tuangkan melalui program dan kegiatan untuk mewujudkan perempuan berdaya anak terlindungi Indonesia Maju," lanjut Bintang.
Sementara itu, Kepala Perpusnas Muhammad Syarif Bando menjelaskan, sesuai mandatori pembukaan UUD 1945 bahwa siapapun anak bangsa , baik legislatif, eksekutif maupun yudikatif dan TNI /POLRI memiliki tugas untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, memajukan kesejahteraan umum, melindungi segenap bangsa Indonesia, serta melaksanakan ketertiban dunia.
"Kalau kita cerdas maka Sejahtera. Kalau kita sehat dan sejahtera maka NKRI utuh untuk selama-lamanya. Kalau kita cerdas, sejahtera dan kuat akan menjadi bagian dari percaturan global," terang Syarif.
Syarif Bando juga menyampaikan terima kasih atas kerjasama yang telah dilakukan bersama Kementerian PPPA untuk meyakinkan kepada masyarakat bahwa untuk mewujudkan Indonesia uamh sejahtera, adil dan makmur harus dimulai dengan bangsa yang cerdas.
"Bahwa kita semua hadir disini untuk mengakselerasikan pemerintah daerah, baik di tingkat provinsi, kabupaten/kota dan juga perguruan tinggi yang betul-betul bisa sukses membangun sumber daya manusia,"
Pada acara yang sama juga dilakukan penandatanganan nota kesepahaman antara Perpusnas dengan tujuh Perguruan Tinggi. Diantaranya, UIN Imam Bonjol Padang, UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten, UIN SUltan Thaha Saifuddin Jambi, Universitas Al Gifari, Universitas Al Sali-Al Aitam, IAI Ngawi, STMIK Jawa Barat.
Menteri Bintang juga berkesempatan menyerahkan penghargaan kepada Provinsi dengan Nilai Tingkat Kegemaran Membaca Tertinggi Tahun 2021, Provinsi dengan Nilai Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat Tertinggi Tahun 2021, Provinsi dengan Cakupan Akreditasi Perpustakaan Terbaik Provinsi dengan Prosentasi Perpustakaan Terakreditasi, Perpustakaan Umum Kabupaten/Kota Rujukan Nasional Akreditasi, serta Provinsi dengan Nilai Kinerja Anggaran Dekonsentrasi Terbaik Tahun 2021.
Rakornas Bidang Perpustakaan Tahun 2022 mengusung tema Transformasi Perpustakaan Untuk Mewujudkan Ekosistem Digital. Acara yang diselenggarakan secara hybrid berlangsung selama dua hari, 29-30 Maret 2022.
Â
Reportase: Wara Merdeka
Fotografer: Radhitya P/ Ahmad Kemal