Polewali, Polewali Mandar - Gedung Layanan Perpustakaan di Kabupaten Polewali Mandar (Polman) Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) diresmikan.
Peresmian ditandai dengan penandatanganan prasasti yang dilakukan oleh Kepala Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas) Muhammad Syarif Bando dan Bupati Polman Andi Ibrahim Masdar.
Gedung yang berada di Jalan HOS Cokroaminoto , dibangun menggunakan Dana Alokasi Khusus (DAK) bidang pendidikan subbidang perpustakaan Tahun Anggaran 2022 senilai Rp 10 miliar.
Gedung dua lantai ini terdiri dari 17 ruangan. Diantaranya, ruang layanan referensi, ruang pengolahan bahan pustaka, ruang baca dewasa, ruang koleksi deposit, ruang internet, ruang audio visual.
Kepala Perpusnas menyampaikan kehadiran gedung perpustakaan ini merupakan implementasi dari RPJMN yang menggarisbawahi pentingnya literasi sebagai fondasi pembangunan. Sejalan dengan tujuan untuk mencerdaskan anak bangsa.
“Hal ini dilakukan untuk peningkatan kualitas sumber daya manusia dan perpustakaan merupakan jantung pendidikan. Pentingnya membaca merupakan alat ukur untuk mengukur kemampuan pengetahuan yang kita miliki,” ungkapnya dalam acara Peresmian Gedung Fasilitas Layanan Perpustakaan Kabupaten Polman, Jumat (29/9/2023).
Kepala Perpusnas mengatakan Polman bukan hanya menjadi pemicu literasi untuk Provinsi Sulbar karena memiliki separuh populasi wilayah tersebut, tetapi juga karena banyak tokoh terkenal yang berasal dari daerah ini.
"Dukungan penuh yang diberikan oleh pemerintah daerah perlu diapresiasi. Dukungan ini adalah tonggak penting dalam upaya meningkatkan minat membaca dan akses terhadap bahan literasi di Polman," katanya.
Mengacu pada amanat UNESCO, lanjut Kepala Perpusnas, bahwa tiap masyarakat idealnya mendapatkan tiga buku baru tiap tahunnya.
"Perpusnas siap untuk memberikan dukungan tidak hanya dalam hal sarana dan prasarana, tetapi juga dalam upaya memberikan bahan bacaan yang beragam dan mendukung literasi di Polman," lanjutnya.
Bupati Polman, Andi Ibrahim Masdar, menuturkanikan harapannya terkait dengan kontribusi positif gedung perpustakaan ini terhadap masyarakat Polman.
"Dengan adanya perpustakaan ini, kami berharap dapat meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) di Polman. Dengan koleksi buku yang tersedia di sini, kami berharap masyarakat Polman dapat menjadi lebih baik dan maju," tuturnya.
Polman, yang merupakan daerah dengan jumlah penduduk terbanyak di Provinsi Sulbar, memang memiliki kebutuhan yang cukup besar akan fasilitas pendidikan dan perpustakaan yang memadai.
Bupati juga mencatat pentingnya adopsi teknologi dalam layanan perpustakaan, "Kami menginginkan adanya fasilitas untuk perpustakaan digital, karena anak-anak sekarang sudah menggunakan digitalisasi. Saya harap layanan perpustakaan di sini dapat mengikuti perkembangan zaman," ungkapnya.
Dalam rangka meningkatkan minat baca, Bupati juga memberikan himbauan kepada kepala sekolah agar memanfaatkan perpustakaan ini sebagai tempat belajar yang ideal.
Selain itu, pihaknya berencana untuk mendirikan ruang baca di perpustakaan yang dilengkapi dengan AC agar pengunjung perpustakaan nyaman ketika membaca.
“Di sini kita akan membangun mungkin kurang lebih 10 gazebo sehingga pengunjung bisa dipakai untuk membaca ataupun belajar dengan tenang,” lanjutnya.
Pada kesempatan yang sama, Bupati Andi Ibrahim Masdar juga melantik Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kabupaten Polman, Jumriah Ibrahim, sebagai Bunda Literasi Kabupaten Polman. Ini adalah langkah yang menunjukkan komitmen serius pemerintah daerah dalam meningkatkan literasi dan minat baca di kalangan masyarakat.
Usai pengukuhan, Bunda Literasi Kabupaten Polewali Mandar Jumriah Ibrahim menyatakan akan melakukan pendampingan untuk meningkatkan minat baca masyarakat Polewali Mandar. Sebagai Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Polewali Mandar, dia akan mengkolaborasikan program antara PKK dan program Bunda Literasi.
“Program kami akan mengukuhkan bunda literasi kecamatan, desa, dan kelurahan yang di mana nantinya akan langsung turun ke kecamatan dan tingkat desa/kelurahan untuk mengajak anak bangsa, khususnya di Polewali Mandar untuk bergerak dan memajukan minat baca dengan segmen Saya Bisa karena Membaca, Saya Cerdas karena Membaca,” urainya.
Sementara itu dalam acara yang dirangkaikan dengan Talkshow Peningkatan Indeks Literasi Masyarakat, Pegiat Literasi Polman Muhammad Ridwan Halimmudin mengungkapkan pandangannya mengenai kondisi literasi di wilayahnya. Dia menjelaskan meskipun menghadapi tangan, masyarakat di Polman tetap berusaha meningkatkan minat baca.
"Saya melihat fakta di lapangan bahwa orang-orang seperti santri datang setiap hari untuk meminta kunci perpustakaan agar dapat meminjam buku. Saya dengan senang hati memberikannya kepada mereka, dan mereka memilih buku yang ingin mereka baca. Kehadiran perpustakaan menjadi daya tarik bagi siswa-siswa kami," ungkapnya.
Dia menegaskan bahwa masalah utamanya bukanlah kurangnya minat baca, melainkan akses terhadap bahan bacaan yang perlu ditingkatkan.
Ridwan berpendapat bahwa Perpustakaan Daerah Polman dapat memfasilitasi digitalisasi naskah-naskah lokal, seperti lontar, untuk memastikan bahwa semua orang dapat mengaksesnya.
"Ini akan menjadi langkah luar biasa untuk memenuhi kebutuhan literasi tanpa harus mengimpor buku. Prioritas pertama adalah mempermudah akses bagi yang membutuhkan," tambahnya.
Pustakawan Utama Perpusnas Abdullah Sanneng menjelaskan bahwa program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial (TPBIS) menjadi salah satu program Perpusnas yang dikawal hingga ke desa.
"Program ini dimaksudkan untuk upaya meningkatkan akses pendidikan dan informasi bagi semua lapisan masyarakat di seluruh Indonesia," jelasnya.
Dalam era digital ini, lanjutnya, Perpusnas telah memanfaatkan teknologi untuk menyediakan akses mudah yang menghubungankan perpustakaan dan sumber daya literasi kepada masyarakat.
Reporter: Wara/Noviani/Hanna
Fotografer: Alfian/Kemal