Labuan Bajo, NTT,- Kepala Perpustakaan Nasional bersama Bupati Manggarai Barat meresmikan Gedung Layanan Perpustakaan Kabupaten Manggarai Barat pada Rabu, (15/2/2022).
Melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) sebesar 10 miliar pada tahun 2022, perpustakaan tersebut dibangun di Labuan Bajo yang merupakan salah satu dari 5 (lima) Destinasi Super Prioritas (DSP) yang ditetapkan oleh Presiden Jokowi pada 2019.
Sesuai arahan Presiden Jokowi dalam mewujudkan SDM unggul, Kepala Perpusnas, Muhammad Syarif Bando mengatakan transformasi digital menjadi salah satu faktor yang sangat penting. “Manusia unggul adalah orang yang menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi,” imbuhnya.
Namun Kepala Perpusnas menyebut hal tersebut tidaklah cukup. Manusia unggul juga harus memiliki inovasi dan kreativitas untuk menciptakan lapangan kerja yang dapat menyerap tenaga kerja. Dengan begitu akan berdampak pada menurunnya angka pengangguran dan meningkatkan pendapatan per kapita masyarakat.
Menurutnya Kepala Perpusnas seluruh masyarakat Kabupaten Manggarai Barat harus memahami betapa besar potensi yang dimiliki daerahnya. “Harus ada aksesnya, tidak ada cara lain untuk mengetahui Potensi Manggarai Barat kecuali kita yang tuliskan. Orang harus betul-betul mengerti bahwa sumber daya alam Manggarai Barat bisa memberikan kehidupan melampaui kesejahteraan, “ tegasnya.
Bupati Manggarai Barat, Edistasius Endi mengungkapkan apresiasi dan terima kasih pada Pemerintah Pusat melalui Perpusnas atas bantuan pembangunan gedung perpustakaan yang diharapkan bisa menjadi salah destinasi wisata di Kabupaten Manggarai Barat tersebut.
“Yang semula orang datang berwisata untuk menyelam dan melihat komodo, akan kita narasikan juga untuk mereka bisa datang dan berlama-lama juga berada di perpustakaan ini,” imbuhnya.
Lebih lanjut dirinya mengatakan bahwa budaya literasi akan berdampak pada kesejahteraan masyarakat. Sehingga Gedung Perpustakaan Manggarai Barat juga diharapkan akan menjadi pusat edukasi untuk mendapatkan informasi dan berinovasi.
“Tugas paling berat yang dilakukan oleh pemerintah adalah bagaimana peningkatan sumber daya manusia yang ada di Kabupaten Manggarai Barat ini bisa terwujud. Ada beberapa langkah yang harus dilakukan baik yang namanya pendidikan formal, informal, dan termasuk di dalamnya adalah penyiapan fasilitas perpustakaan yang memadai,” sebutnya.
Dengan dibangunnya gedung perpustakaan yang representatif sebagai sarana literasi, Edistasius ingin masyarakat Kabupaten Manggarai Barat bisa berkembang dan maju bersama industri pariwisata di wilayahnya.
Acara yang dirangkaikan dengan Talkshow Peningkatan Indeks Literasi Masyarakat di Kota Manggarai Barat tersebut menghadirkan Anggota Komisi X DPRI RI Andreas Hugo Pareira sebagai narasumber.
Andreas menyebut bahwa Perpusnas menjadi Mitra Komisi X DPR RI yang begitu keras memperjuangkan literasi masyarakat Indonesia. Menurut Andreas literasi akan membuka pikiran dan membuat seseorang tahu lebih banyak hal.
“Bila diibaratkan sebuah komputer, negara yang maju itu pendidikannya adalah hardware-nya. Nah software-nya tuh di literasi. Sebenarnya software daripada sistem pendidikan itu ada di literasi,” tegasnya.
Selain itu, Pustakawan Ahli Utama Perpusnas, Deni Kurniadi, yang juga turut hadir mengatakan Perpusnas senantiasa bersinergi dengan berbagai pihak salah satunya dengan Pemerintah Daerah. Melalui Program Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial, masyarakat bisa meningkatkan kesejahteraannya lewat keterampilan yang tepat guna yang didapat dari berbagai pelatihan yang dilakukan di perpustakaan.
“Program Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial sudah berjalan di Kabupaten Manggarai Barat sejak tahun 2020 dan sekarang sudah masuk ke perpustakaan Desa,” pungkasnya.
Tidak hanya dengan bantuan APBN, Deni mengatakan ke depannya Pemerintah Daerah diharapkan juga bisa mandiri melaksanakan Program Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial melalui APBD.
Reporter: Eka Purniawati
Fotografer: Ahmad Kemal N