Kendari, Sultra—Gubernur Sulawesi Tenggara Ali Mazi melakukan pertemuan dengan Kepala Perpustakaan Nasional Muhammad Syarif Bando di Rumah Jabatan Gubernur pada, Kamis, (17/12/2020). Pertemuan dilakukan pascaperesmian gedung baru layanan perpustakaan di Kabupaten Bombana sehari sebelumnya.
Kepala Perpusnas yang dalam pertemuan didampingi Deputi Bidang Pengembangan Sumber Daya Perpustakaan Deni Kurniadi dan Kepala Pusat Analisis Perpustakaan dan Pengembangan Budaya Baca (PAPPB) Adin Bondar berdialog tentang kondisi budaya baca di Sulawesi Tenggara.
“Sejumlah terobosan sangat diperlukan untuk mencerdaskan bangsa termasuk salah satunya pembangunan gedung modern perpustakaan skala internasional berkonsep inviting people di Sultra,†ungkap Ali Mazi. Bahkan, Gubernur menjanjikan akan mengundang Presiden ketika gedung perpustakaan yang dicita-citakan rampung dibangun untuk diresmikan.
Dalam pertemuan tersebut, Kepala Perpusnas juga mengimbau Gubernur untuk mengajak masyarakat Sulawesi Tenggara untuk berani menulis dan menerbitkan buku-buku, mengungkapkan pahlawan nasional dari Sulawesi Tenggara, budaya ataupun sejarah dari daerah-daerah disini sehingga dapat memperkaya peradaban setempat sekaligus memperbanyak sumber-sumber bahan bacaan berkonten daerah (local content).
Sekedar diketahui, Gubernur Ali Mazi masih memiliki garis kerabat keturunan dari Sultan Himayatuddin Muhammad Saidi atau Sultan Buton ke-20 yang berkuasa 1752-1755, dan ke-23 pada 1760-1763.
La Karambau Sultan Himayatuddin adalah satu-satunya Sultan Buton yang konsisten melakukan perlawanan terhadap kekuasaan kompeni hingga akhir hayatnya. Selama 24 tahun (1752-1776), Sultan Himayatuddin bergerilya, berjuang di hutan sampai akhirnya meninggal di puncak Gunung Siontapina, sehingga dikenal dengan sebutan Oputa Yi Koo.
Dan pada 2019 lalu, pemerintah pusat melalui rekomendasi Tim Peneliti Pengkaji Gelar Pusat (TP2GP) yang diketuai Kepala Perpustakaan menganugerahkan gelar Pahlawan Nasional kepada Sultan Buton, La Karambau Sultan Himayatuddin. Â
TP2GP adalah tim yang bertugas memberikan pertimbangan kepada menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang sosial dalam meneliti dan mengkaji usulan pemberian gelar.
“Penantian masyarakat Sultra selama 17 tahun, alhamdulillah berbuah manis,†imbuh Kepala Perpusnas.
Dalam menetapkan warga negara layak memperoleh gelar pahlawan nasional, tim TP2GP membutuhkan sumber dokumen maupun bahan referensi lainnya baik itu buku lokal yang memuat proses perjuangan calon pahlawan yang diusulkan.
Di akhir pertemuan, Gubernur Ali Mazi mempertegas visi kepemimpinannya untuk mewujudkan Sultra Emas, yakni Sultra Cerdas, Sultra Sehat, Sultra Beriman dan Berbudaya, Sultra Produktif, dan Sultra Peduli, serta Gerakan Akselerasi Pembangunan Wilayah Daratan dan Kepulauan (Garbarata).
Â
Reportase : Suryadi, Hartoyo Darmawan