Sumenep, Jawa Timur—Lagu-lagu reggae menemani perjalanan kami selama lima jam menembus rimba aspal menuju Sumenep. Di sana, tepatnya di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi KH. Bahaudin Mudhary (STIEBA) Madura, Perpustakaan Nasional menghadiri peresmian kampus dan perpustakaan STIEBA oleh Menteri Riset, Teknologi dan Perguruan Tinggi (Menristekdikti) Muhammad Nasir, Senin, (10/12).
STIEBA Madura diketahui milik dari salah satu Wakil Ketua BPK RI Achsanul Qosasi yang merupakan putra asli daerah. Bahaudin Mudhary yang menjadi nama sekolah adalah nama mendiang orang tua (ayah) Achsanul Qasasi.
“Saya ingin Madura bangkit dari ketertinggalan dan pendidikan adalah kendaraan menuju kesana. STIEBA Madura sejatinya implementasi dari komitmen itu,†ujar Achsanul Qasasi Ketua Yayasan Kudsiyah Bahaudin Mudhory yang menaungi STIEBA Madura.
Menristekdikti dalam kesempatan resmi tersebut mengapresiasi keberhasilan Achsanul Qasasi mendirikan Sekolah Tinggi. Nasir mengatakan perguruan tinggi adalah salah satu bagian dari keinginan pemerintah guna meningkatkan sumber daya manusia, khususnya di Kabupaten Sumenep. STIEBA Madura harus mengutamakan mutu pendidikan dalam mencetak lulusan yang berkualitas sehingga lulusan mahasiswa memiliki nilai tawar tinggi di dunia kerja atau justru malah menciptakan lapangan kerja.
STIEBA Madura harus menerapkan sistem pendidikan atau penyelengaraan perkuliahan yang baik sesuai kebutuhan, terutama pendidikan vokasi untuk menunjang keahlian agar lulusannya siap kerja. “Jangan semuanya sendiri, karena itu setiap mahasiswa lulusan STIEBA Madura harus mendapatkan sertifikat kompetensi.†imbuhnya.
Bahkan kalau perlu, Nasir menambahkan, STIEBA Madura perlu membuka program studi pariwisata untuk mendukung pengembangan potensi daerah, mengingat Kabupaten Sumenep memiliki objek wisata luar biasa.
“Kami mendorong agar STIEBA Madura ada program studi pariwisata.  Jangan sampai potensi wisata di Sumenep dan Madura tidak mempunyai SDM berkualitas di kepariwisataan,†tandasnya.
Sementara itu Menteri Pariwisata Arief Yahya mengungkapkan pihaknya siap membantu STIEBA Madura jika membuka program studi pariwisata. Apalagi di Kabupaten Sumenep memiliki potensi luar biasa, secara budaya maupun wisata. Salah satu contohnya objek wisata Pulau Oksigen Gili Iyang yang memiliki kadar oksigen tertinggi di Indonesia.
Pada kesempatan tersebut, Kepala Perpusnas Muhammad Syarif Bando turut menyerahkan bantuan untuk kebutuhan perpustakaan STIEBA, berupa seperangkat komputer berikut meja sebanyak 20 unit, bantuan rak buku sebanyak 20 unit, Â koleksi bahan bacaan sebanyak 3.750 buku (7.500 eks), karpet untuk alas perpustakaan.
Pada saat peninjauan ruang perpustakaan, Achsanul Qasasi diperkenankan mencoba mengisi biodata mendaftarkan diri sebagai anggota Perpustakaan Nasional. Kartu anggota perpustakaan selanjutnya diberikan oleh Kepala Perpusnas. Achsanul mengakui kemudahan proses dan waktu dalam membuat kartu anggota.
Â
Reportase : Hartoyo Darmawan
Fotografer : Arwan Subakti Â
Â
Â
Â
Â