Salemba, Jakarta - Forum Perpustakaan Sekolah kembali menggelar webinar bertajuk Inovasi Layanan Perpustakaan Sekolah/Madrasah di Era Pandemi dalam Mendukung Proses Belajar Mengajar Sekolah Jarak Jauh secara daring pada Rabu (25/11). Pada kesempatan ini Kepala Perpustakaan Nasional Muhammad Syarif Bando mendorong pentingnya kesadaran berbagai pihak menyediakan bahan bacaan tentang konten lokal sebagai sumber literasi bagi para peserta didik di sekolah untuk mengenalkan berbagai potensi sumber daya manusia dan alam di sekitarnya.
“Sekolah bukan hanya belajar tentang hukum universal yang berlaku seperti matematika, fisika, atau kimia. Tetapi jauh lebih penting daripada itu adalah mengajarkan tentang konten-konten lokal atau potensi sumber daya alam Indonesia yang melimpah. Karena kalau kita bicara tentang pendidikan kita bicara tentang bagaimana menanamkan nasionalisme dan keyakinan kepada generasi penerus bahwa Indonesia adalah negara besar,†ungkapnya.
Namun sayangnya hal tersebut belum dibarengi pengelolaan perpustakaan sekolah yang baik. Menurut Syarif Bando masalah yang ada saat ini adalah kondisi perpustakaan sekolah yang memprihatinkan, terutama sekolah dasar dan sekolah menengah pertama.
“Perhatian terhadap perpustakaan sekolah adalah perhatian yang terakhir karena tidak ada anggarannya. Tidak ada anggaran untuk pengadaan koleksi selain buku pakai dan tidak ada tenaga perpustakaan sekolah. Yang terakreditasi juga masih sangat kecil padahal jumlah perpustakaan sekolah ini justru sangat besar ,†imbuhnya.
Selain bicara tentang bagaimana perubahan perbaikan kualitas sarana prasarana, penyelenggara pendidikan termasuk guru dan orangtua, Â serta kualitas pembelajaran, Syarif Bando terus mengajak berbagai pihak, terutama pemerintah provinsi dan kab/kota untuk mendorong seluruh elemen masyarakat di daerahnya turut serta dalam menuliskan tentang berbagai hal terkait kebudayaannya, potensi sumber daya alam dan manusia untuk mencukupi kebutuhan masyarakat akan bahan bacaan.
Selain itu, Perpustakaan Nasional juga menghadirkan berbagai aplikasi perpustakaan digital seperti iPusnas, Khastara, dan IOS yang dapat diakses secara gratis dan mudah untuk memberikan pilihan bagi para pelajar dalam memilih media dalam kegiatan berliterasi.
Ketua Komisi X DPR RI Syaiful Huda yang hadir dalam acara tersebut mengapresiasi berbagai inovasi yang dilakukan Perpustakaan Nasional dalam upaya penyediaan akses bacaan digital. Syaiful juga menyebut soal keberadaan perpustakaan sekolah sebagai garda depan dalam membangun literasi peserta didik di Indonesia.
“Di mata saya perpustakaan sekolah adalah garda depan bagi gerakan pencerdasan anak-anak Indonesia. Maka, apa yang disampaikan Kepala Perpusnas terkait tingkat kemampuan perpustakaan sekolah untuk mengurus manajemen, tingkat penyediaan buku di perpustakaan sekolah kita yang begitu minim sekali lagi menjadi catatan penting,†tegasnya.
Menurut Syaiful keberadaan Forum Perpustakaan Sekolah dan Madrasah menjadi sangat penting penting dalam mengubah wajah literasi Indonesia di masa-masa yang akan datang. Â Dorongan kebijakan kepada kepala daerah yang disampaikan terkait penyediaan APBD baik Kab/Kota/Provinsi dan APBN menjadi sangat penting untuk mendorong eksistensi perpustakaan sekolah.
Kepala Perpustakaan Amarta SMAN 1 Bantul Sutrisno sebegai Pemenang Lomba Perpustakaan SLTA Tingkat Nasional Tahun 2020 mengaku sangat berterimakasih atas kesempatan yang telah diberikan Perpusnas kepada semua perpustakaan sekolah untuk mengikuti lomba ini sehingga mampu memberikan motivasi kepada seluruh pustakawan untuk selalu memberikan layanan terbaik.
“Kami semakin terpacu unntuk menjadikan perpustakaan sekolah sebagai pusat belajar, pusat pengembangan kegiatan belejar mengajar untuk para siswa dan guru, juga pusat penelitian, sekaligus sebagai pusat rekreasi yang menyenangkan,†ungkapnya.
Â
Reportase: Eka Purniawati