Salemba, Jakarta –  Perpustakaan Nasional melalui Pusat Pendidikan dan Pelatihan Perpusnas menggelar Penulisan Karya Ilmiah Populer secara daring. Diklat yang diselenggarakan secara daring ini, untuk meningkatkan kompetensi seluruh pegawai di lingkungan Perpustakaan Nasional.
“Ãf you don’t read you don’t write, kalau kamu tidak membaca maka mustahil bisa menulis. Apa yang ditulis?Menulis buah buah pikiran atau mengutip. Ini menjadi awal untuk memastikan kualitas dan kompetensi pegawai Perpusnas akan meningkat,†kata Kepala Perpustakaan Nasional, Muhammad Syarif Bando, pada pembukaan Pendidikan dan Pelatihan Penulisan Karya Ilmiah Populer, Kamis (12/11).
Syarif menyampaikan, ke depan orang tidak akan lagi bisa dikenal dengan popularitas yang dia bangun karena pencitraannya, tetapi orang akan dicari siapa yang akan memberi solusi dari seluruh problematika yang dihadapi.
Pihaknya berkomitmen untuk memfasilitasi pegawai di Perpustakaan Nasional untuk menghasilkan karya tulis ilmiah. Bahkan, ditargetkan pada tahun 2021 sudah terhimpun 360 tulisan dari pustakawan yang nantinya akan dimuat di media massa tiap harinya.
“Saatnya Perpustakaan Nasional tidak hanya sebagai pelestari peradaban, penjaga peradaban, tetapi menjadi Perpustakaan Nasional menjadi pencipta peradaban baru,†lanjutnya.
Syarif menegaskan bahwa budaya baca di Indonesia sangat tinggi, ini dilihat dari perpustakaan bergerak yang ada, seperti kuda pustaka, angkot pustaka yang banyak diburu oleh masyarakat. Namun keterbatasan bahan bacaan yang menjadi permasalahannya.
“Menulis adalah sebuah kepuasan batin, kalau mau mengenal dunia bisa dengan membaca, sedangkan jika ingin dikenal dunia maka menulislah,†pesannya.
Sementara itu, Plt Kepala Pusdiklat, Yahyono mengatakan, diklat penulisan karya ilmiah diikuti sekitar 500 pegawai di lingkungan Perpustakaan Nasional, dimana setiap peserta nantinya harus menghasilkan satu tulisan. “Tulisan ini dapat dimuat di berbagai media yang dimiliki Perpustakaan Nasional, dan akan diakomodir oleh Perpusnas Press,†jelasnya.
Diklat yang diselenggarakan pada 12-14 November 2020 ini, menghadirkan dua pemateri dari Universitas Negeri Jakarta, yakni Prof. Dr. Novi Anoegrajekti, M.Hum, Dr. Irsyad Ridho, M.Hum, serta pemateri dari Perpustakaan Nasional, Irhamni Ali, SS.,M.P.
Â
Reporter : Wara Merdeka
Fotografer : Ahmad Kemal