Cipinang, Jakarta--Kepala Perpustakaan Nasional Muhammad Syarif Bando menerima penghargaan dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM) RI melalui Direktorat Jenderal Pemasyarakatan sebagai salah satu mitra pendukung literasi. Penghargaan diserahkan oleh Menteri Hukum dan HAM RI, Yasonna H. Laoly, dalam upacara Hari Bakti Pemasyarakatan ke-55 di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Khusus Narkotika Kelas II A Jakarta, Sabtu (27/4).
Syarif Bando menyatakan kerjasama Perpustakaan Nasional dengan Kementerian Hukum dan HAM sudah berjalan selama lima tahun. Salah satu bentuk kerjasama adalah memberikan bantuan hibah ke semua Lapas yang ada di Indonesia. Ini sesuai dengan filosofi Bapak Proklamator Bung Hatta, yang menyatakan “Anda bisa memenjarakan fisiknya, tetapi tidak dengan idenyaâ€.
“Jika ada warga binaan yang mendapat putusan satu atau dua tahun, dan mereka bisa membaca 100 buku dalam satu tahun ini artinya suatu lompatan besar untuk menanamkan kepribadian dan membekali pengetahuan, dan life skill yang tentunya hal ini akan berguna setelah mereka kembali ke masyarakat,†ujar Syarif Bando.
Lebih lanjut, Syarif Bando mengungkapkan perubahan penyebutan penjara menjadi lembaga pemasyarakatan, merupakan momentum untuk mengubah pola pikir masyarakat.
"Seseorang melanggar hukum, umumnya karena tidak tahu atau karena masalah peradaban. Semakin tinggi peradaban seseorang maka kemungkinan melanggar hukum semakin kecil. Dan ini bisa dibangun dengan banyak membaca. Dan dengan adanya buku-buku di perpustakaan yang ada di lembaga pemasyarakatan akan menyadarkan kita kepada kehidupan yang sebenarnya," jelasnya.Â
Selain Kepala Perpusnas, para penerima penghargaan di bidang Mitra Pendukung Literasi, di antaranya Salahuddin Alam (Inisiator Pustaka Jeruji Indonesia), Rusdi Amral (Direktur Komunikasi Korporat Kompas Gramedia), Nirwan A. Arsuka (Kepala Pustaka Bergerak Indonesia), Zulkifli Nurdin (Ketua Yayasan Kerja Bersama untuk Semesta), dan Arswendo Atmowiloto (Penulis dan Pemerhati Literasi). Penerima penghargaan lainnya adalah Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Menteri Kelautan dan Perikanan, serta Menteri Perdagangan.
Reportase: Wara Merdekawati
Fotografer: Raden Radhitya