Medan Merdeka Selatan, Jakarta—Kepala Perpustakaan Nasional RI (Perpusnas), Muhammad Syarif Bando, menerima kunjungan kerja (kunker) para kepala daerah dan kepala dinas perpustakaan dan kearsipan di beberapa kabupaten/kota di Indonesia.
Kepala Perpusnas menyatakan perpustakaan memiliki peran penting di masyarakat sebagai ruang untuk melihat dunia. Bahkan, perpustakaan menjadi jembatan ilmu pengetahuan masa lalu, masa kini, dan akan datang. Dia menjelaskan, Perpusnas memiliki beragam koleksi dari lawas hingga terbaru, termasuk koleksi abad ke-13. Dengan membaca koleksi lintas zaman tersebut, masyarakat dapat belajar banyak hal.
“Bagaimana kita tahu kalau tidak membaca? Kalau kita tidak tahu masa lalu, bagaimana kita menempatkan diri saat ini dan belajar dari masa lalu?†ujarnya saat menerima kunker di Ruang Serbaguna, Lantai 4 Gedung Fasilitas Layanan Perpusnas, Jakarta, pada Kamis (2/6/2022).
Dia menambahkan tujuan negara yang termaktub dalam Pembukaan UUD 45 adalah untuk melindungi segenap bangsa Indonesia dan tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, serta ikut melaksanakan ketertiban dunia.
Menurutnya, mencerdaskan bangsa harus tercapai karena berdampak ke banyak sektor. Untuk itu, masyarakat harus dipastikan memiliki akses untuk mendapatkan ilmu pengetahuan, yang salah satunya adalah perpustakaan.
“Kalau cerdas mesti maju. Kalau cerdas dan sejahtera, bangsanya pasti bersatu dan kuat,†tuturnya.
Dalam kesempatan tersebut, Kepala Perpusnas menerima kunjungan Bupati Solok, Epyardi Asda, Bupati Seluma, Erwin Octavian, Plt. Bupati Padang Lawas, Ahmad Zarnawi Pasaribu, Kepala Bappeda dan Litbang Kota Bima, Muhammad Fakhrurrozi, Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Tanah Bumbu, Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Samarinda, beserta seluruh rombongan.
Deputi Bidang Pengembangan Sumber Daya Perpustakaan, Perpusnas, Deni Kurniadi, menambahkan, pihaknya telah memberikan bantuan kepada enam kabupaten/kota yang melakukan kunjungan tersebut. Bantuan tersebut adalah mobil perpustakaan keliling, dana alokasi khusus (DAK) fisik subbidang perpustakaan, program transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial, hingga bantuan buku dan rak untuk pondok pesantren dan daerah perbatasan.
“Itulah sinergitas dan kolaborasi kami melalui dinas perpustakaan dalam rangka membangun indeks literasi dan kegemaran membaca di daerah masing-masing,†ungkapnya.
Sementara itu, Bupati Solok, mengakui peran penting perpustakan untuk mendukung peningkatan pengetahuan masyarakat, khususnya generasi muda. Pada kesempatan tersebut, dia mengajukan proposal DAK untuk pembangunan gedung perpustakaan dan berharap dapat dikabulkan.
Senada, Bupati Seluma, menyatakan kabupatennya baru merayakan hari jadi ke-19 pada Mei lalu. Untuk itu, pihaknya berharap dukungan dari Perpunas untuk pembangunan gedung layanan perpustakaan menggunakan DAK perpustakaan.
“Kali ini kami menghadirkan ketua DPRD, ini bentuk dukungan legislatif bagaimana pembangunan cepat perpustakaan di Seluma,†ujarnya.
Plt. Bupati Padang Lawas, mengungkapkan hal senada. Untuk pembangunan gedung, pihaknya sudah menyiapkan lahan untuk pembangunan gedung perpustakaan yang terletak di tengah kota dan di antara institusi pendidikan mulai dari jenjang pendidikan dasar hingga perguruan tinggi. Dia berharap mendapatkan DAK perpustakaan untuk tahun 2023.
“Sebanyak 313 ribu jiwa sangat berharap kehadiran perpustakaan di Padang Lawas. Kami sudah berkoordinasi dengan perusahaan-perusahaan sekitar seperti CSR untuk mendapatkan buku. Tapi buku-buku ini belum ada tempatnya, belum ada gedungnya, sehingga akan baik jika pembangunan gedung ini terwujud,†ungkapnya.
Kepala Perpusnas mengakui DAK perpustakaan dianggarkan sebesar Rp550 miliar pada tahun ini. Dia mengakui anggaran DAK masih terbatas. Namun, dia menegaskan bahwa pemerataan akan diberlakukan dalam alokasi DAK perpustakaan.
Reporter: Hanna Meinita
Fotografer: Alfian
