Banjarmasin, Kalimantan Selatan – Perpustakaan saat ini tidak boleh hanya sebagai tempat deretan buku yang sudah tua dan lusuh, tetapi perpustakaan harus mampu mentransfer ilmu pengetahuan yang ada di dalamnya kepada masyarakat.
Demikian disampaikan Kepala Perpustakaan Nasional (Perpusnas) RI Muhammad Syarif Bando usai meresmikan Gedung Layanan Perpustakaan Disabilitas/Difabel Daerah Provinsi Kalimantan Selatan yang dirangkaikan dengan Talkshow Peningkatan Indeks Literasi Masyarakat untuk Kesejahteraan Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel), Selasa (24/5/2022).
Pembangunan gedung perpustakaan tersebut yang bersumber dari dana alokasi khusus (DAK) bidang pendidikan subbidang perpustakaan tahun 2021. Syarif Bando menyebut, pembangunan perpustakaan sebagai bentuk mewujudkan fasilitas infrastruktur pelayanan dasar, yang bertujuan mempercepat pembangunan di daerah serta mempercepat capaian agenda nasional untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM).
"Atas nama pemerintah pusat, dari Perpusnas menyampaikan apresiasi penghargaan dan terima kasih kepada jajaran Pemerintah Provinsi Kalsel telah bahu membahu bergerak di bidang perpustakaan, sehingga tahun 2021 ini kalimantan selatan ditetapkan sebagai salah satu provinsi dengan Indeks Pembangunan Literasi (IPL) tertinggi di Indonesia," ungkap Syarif.
Syarif Bando mendorong masyarakat berkunjung ke perpustakaan dan dapat mendalami potensi sumber daya Kalsel, menjadi tugas dinas perpustakaan untuk memandu masyarakat mendapatkan bahan bacaan yang dibutuhkan.
"Tidak cukup masyarakat datang ke perpustakaan mencari buku-buku yang diperlukan. Tetapi harus ada semacam roadmap bagaimana masyarakat Kalsel dipandu melalui perpustakaan untuk memahami betapa besar potensi sumber daya alam yang bisa menjanjikan untuk kita lebih makmur daripada keadaan sebelumnya," ungkapnya.
Dikatakan, gerakan pembudayaan kegemaran membaca tidak dapat dilaksanakan hanya dengan kesadaran. Kehadiran media sosial menjadi tantangan agar masyarakat tetap membudayakan membaca.
"Maka perlu peran dari pemerintah jajaran Provinsi Kalsel, legislatif maupun Bunda Literasi untuk mengatakan bahwa Kalsel harus bangkit dengan ilmu pengetahuan dan melakukan perubahan yang fundamental. Mari kita bangkit melalui perpustakaan ini untuk mencerdaskan anak bangsa," tegas Syarif.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Perpusnas Muhammad Syarif Bando mengukuhkan istri Wakil Gubernur Kalsel, Fathul Jannah menjadi Bunda Literasi Provinsi Kalsel.
Sekretaris Daerah Provinsi Kalsel Roy Rizali Anwar menyampaikan pemerintah daerah menyadari bahwa pembangunan literasi menjadi tulang punggung kualitas sumber daya manusia di masa yang akan datang. Oleh sebab itu, pemda selalu berupaya maksimal dalam menyiapkan pelayanan terbaik serta akses literasi yang luas untuk menjangkau masyarakat yang ada di pelosok Kalsel.
"Kami berharap ke depannya minat baca masyarakat terus tumbuh berkembang. Dengan minat baca yang tinggi tentu akan lahir masyarakat yang cerdas, produktif, dan kreatif," tuturnya.
Sementara itu, dalam talkshow Peningkatan Indeks Literasi Masyarakat untuk Kesejahteraan, Deputi Bidang Koordinasi Revolusi Mental, Pemajuan Budaya dan Peningkatan Prestasi Olahraga Kemenko PMK, Didik Suhardi mengatakan, lingkungan keluarga baik di sekolah hingga masyarakat memiliki peranan untuk meningkatkan literasi. Karena literasi merupakan ujung tombak dalam membangun masa depan.
Ketua Komisi IV DPRD Prov Kalsel, Lutfi Saifuddin mendorong generasi muda harus mampu memenangkan persaingan global tidak hanya mampu bersaing. Tentunya DPRD selalu memberikan dukungan dalam upaya meningkatkan literasi.
"Diantaranya DPRD melakukan kajian evaluasi terhadap Perda terkait untunk bisa menghadirkan Perda yang mendukung literasi, serta berupaya mendorong hadirnya postur anggaran yang ideal dan menjembatani kolaborasi antara pemda dengan pihak swasta untuk turut mendorong peningkatan literasi," ungkapnya.
Â
Reportase : Wara Merdeka
Fotografer : Radhitya P