Medan Merdeka Selatan, Jakarta – Sehat bukan hanya sekedar prasyarat saat melamar kerja, namun juga menjadi modal utama untuk bekerja, begitu pula dengan keselamatan.
Hal tersebut wajib menjadi catatan penting bagi seluruh instansi pemberi kerja dalam mengupayakan kesehatan dan keselamatan seluruh pegawainya, salah satunya dengan berbagai bentuk antisipasi seperti penetapan regulasi dan penyebaran informasi melalui sosialisasi.
Demikian disampaikan oleh Kepala Biro Sumber Daya Manusia dan Umum Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas), Janti Suksmarini saat memberikan sambutan pada kegiatan Sosialisasi dan Kampanye Gerakan Masyarakat Sehat (Germas) dan Standar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Perkantoran, Jumat (2/2/2024).
“Maksud dan tujuan pelaksanaan acara hari ini yaitu memasyarakatkan hidup sehat dan menciptakan lingkungan kerja yang sehat dan aman. Sehingga dapat mengurangi kemungkinan terjadinya kecelakaan kerja atau penyakit yang dapat mengakibatkan demotivasi dan defisiensi produktivitas kerja,” ucapnya.
Kepala Puskesmas Kecamatan Gambir, dr. Ilmi Tri Indiarto menambahkan bahwa Germas sejatinya tidak hanya ada di perkantoran milik pemerintah maupun swasta, namun harus juga dibangun di lingkungan sekitar kita.
“Selain sebagai bentuk kegiatan promotif dan tindakan preventif hidup sehat, Germas dapat menjadi program yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan produktivitas kerja sekaligus mengurangi beban pembiayaan akibat penyakit,” katanya.
Sedangkan Standar K3 Perkantoran, menurut dr. Ilmi dibutuhkan untuk menjamin dan melindungi kesehatan serta keselamatan pegawai terhadap penyakit maupun kecelakaan saat bekerja.
“Tidak hanya kendaraan bermotor, namun tubuh kita juga perlu diservis saat sehat. Dengan demikian yang sehat bisa tetap sehat dan yang sakit tidak menjadi lebih sakit. Jangan sampai pegawai yang produktif tetapi karena tidak dirawat jadi tidak produktif,” terangnya.
Pelaksana Promosi Kesehatan Puskemas Kecamatan Gambir, Reni Zahra Pratiwi menyebutkan dalam Germas perkantoran terdapat enam indikator antara lain peningkatan aktivitas fisik, peningkatan perilaku hidup bersih dan sehat, penyediaan pangan sehat dan perbaikan gizi, peningkatan pencegahan dan deteksi dini penyakit, peningkatan lingkungan sehat, serta peningkatan edukasi sehat.
“Harapannya setelah ada sosialisasi ini, Perpusnas dapat turut serta dalam menggaungkan Germas, khususnya kepada pagawai dan umumnya kepada pengunjung. Selain itu, agar Perpusnas menjadi tempat untuk menyebarluaskan informasi mengenai kesehatan,” harapnya.
Sementara itu, Penanggungjawab K3 Puskesmas Kecamatan Gambir, Satrio Wibisono menjelaskan terkait bahaya K3 yang terdiri dari lima jenis yakni bahaya fisik, kimia, biologi, ergonomi, dan psikososial.
“Di luar bahaya K3, ada beberapa aspek yang patut menjadi perhatian dalam pelaksanaannya agar tetap sesuai dengan standar diantaranya aspek keselamatan kerja, kesehatan kerja, ergonomi, dan lingkungan kerja,” jelasnya.
Sebagai penutup, Satrio berharap Perpusnas membuat kebijakan terkait peregangan di jam 10.00 dan 14.00, memasang video kesehatan di beberapa tempat yang mudah diakses oleh pengunjung, dan membuat video safety induction untuk para pengguna aula serta auditorium.
Reporter: Basma Sartika
Dokumentasi: Deny Irawan/Prakas Agrestian