Kemayoran, Jakarta – Penyelenggaraan perpustakaan tidak hanya mengumpulkan bahan-bahan pustaka saja, tetapi dengan adanya perpustakaan diharapkan memberikan dampak bagi kehidupan masyarakat. Maka dalam pengadaan buku pustaka, hendaknya disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat setempat. Â
Demikian disampaikan, Kepala Perpustakaan Nasional Muhammad Syarif Bando dalam Rapat Koordinasi Pengembangan Koleksi Nasional 2019, diJakarta, Selasa, (23/07). "Saya menghimbau agar setiap perpustakaan melakukan survey kebutuhan pemustaka," terangnya. Memasuki dunia 4.0 sangat penting bagi perpustakaan untuk mengikuti trend dunia agar dapat meningkatkan kualitas perpustakaan. Dalam ilmu perpustakaan diajarkan untuk melakukan survey kebutuhan pemustaka, harus rajin mendengar masukan dari pemustaka terkait layanan perpustakaan maupun koleksi bahan pustaka.
Sementara itu, Deputi Bidang Pengembangan Bahan Pustaka dan Jasa Informasi Perpusnas, Ofy Sofiana, mengatakan berdasarkan Undang -Undang Nomor 43 tahun 2007, pasal 21 Perpustakaan Nasional dimandatkan untuk membina perpustakaan, salah satunya mengenai koleksi bahan pustaka yang memfasilitasi terwujudnya masyarakat pembelajaran sepanjang hayat.
Kegiatan pengembangan koleksi perpustakaan adalah satu kegiatan dalam rangkaian pengelolaan perpustakaan, kinerjanya sangat mempengaruhi keberhasilan perpustakaan dalam menjalankan suatu proses kegiatan yang mencakup nsejumlah kegiatan yang berhubungan dalam pengembangan koleksi. Termasuk penetapan dan koordinasi terhadap kebijakan pengembangan koleksi, kebijakan pemanfaatan koleksi, serta seleksi bahan perpustakaan.
Ofy menekankan dengan adanya rapat koordinasi pengembangan koleksi nasional ini diharapkan dapat menyamakan persepsi terhadap pengadaan koleksi. "Sebagai fokus utamanya bagaimana proses pengadaan koleksi yang cepat dan tepat serta berkualitas. Sehingga dapat menyediakan bacaan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat," pungkasnya.
Reportase: Wara Merdekawati
Fotografer: Raden RadityoÂ
Â