Salemba, Jakarta- Sekretaris Utama (Sestama) Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas) Joko Santoso didampingi Kepala Pusat Analisis Perpustakaan dan Budaya Baca Perpusnas Nurhadi Saputra menerima kunjungan Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Sekadau Hasan beserta jajaran, Jumat (12/7/2024).
“Sudah lama kami rindukan untuk gedung perpustakaan karena disana tidak ada tempat dan sebagainya. Kami kabupaten baru, anak dari Sanggau. Kami berharap walaupun baru kami dapat mengejar ketertinggalan dari kabupaten lain termasuk arsip dan perpustakaan daerah,” ungkapnya.
“Terlebih, literasi menjadi hal suatu pokok di daerah karena kemajuan suatu daerah dilihat dari minat baca dan tingginya literasi masyarakat,” tambahnya.
Adapun maksud dan tujuan kunjungan Komisi III DPRD Kabupaten Sekadau adalah untuk meminta arahan, dukungan, pendampingan serta program-program untuk pengembangan pembangunan perpustakaan di Sekadau.
Menanggapi hal tersebut, Sestama Joko Santoso menjelaskan pembangunan gedung layanan perpustakaan di Kabupaten Sekadau yang representatif menggunakan Dana Alokasi Khusus (DAK) bidang pendidikan subbidang perpustakaan.
Lebih lanjut, dia menjelaskan konsep gedung layanan perpustakaan yang akan dibangun bukan merupakan perkantoran melainkan ruang publik yang terbuka bagi masyarakat untuk melakukan berbagai aktivitas.
“Ruang publik dimana masyarakat bisa berlatih keterampilan dan kecakapan, bisa belajar secara kontekstual, bisa berbagi pengalaman, melakukan berbagai aktivitas terkait dengan budaya, terkait dengan pembelajaran.” jelasnya.
Lebih lanjut, Sestama menjelaskan program-program yang dilakukan Perpusnas seperti misalnya mobil perpustakaan keliling yang bisa menjangkau wilayah-wilayah di Kabupaten Sekadau yang jauh dari perpustakaan, Pojok Baca Digital (Pocadi) yang mengarah untuk generasi milenial karena koleksinya berupa buku-buku digital bukan buku tekstual.
“Serta program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial (TPBIS) yang menyasar kabupaten dan juga desa. Program ini mengarah kepada peningkatan life skill dari berbagai macam pelatihan dan kecakapan berbasis pada pengetahuan yang didapat dari buku terapan, akses komputer dan internet, pelatihan bagi tenaga pengelola dan pertemuan tingkat regional maupun nasional,” jelasnya.
Selain membangun gedung layanan perpustakaan, Sestama menambahkan bahwa Perpusnas memberikan bantuan perpustakaan desa berupa bahan bacaan bermutu untuk jenjang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Sekolah Dasar (SD) di 21 titik desa di Kabupaten Sekadau sebagai upaya untuk membentuk budaya baca sejak usia dini.
“Tidak berhenti disitu, kami juga memberikan pendampingan dan pelatihan kepada tenaga pengelolaan perpustakaan desa agar bahan bacaan bermutu bisa dimanfaatkan dengan berbagai macam kegiatan seperti membaca nyaring, membuat ringkasan, dan sebagainya,” tambahnya.
Lebih lanjut, Sestama menambahkan bahwa penguatan budaya baca dan literasi menjadi suatu concern di masyarakat Indonesia saat ini karena sesuai dengan program prioritas nasional yang tertera dalam RPJMN.
“Bangsa yang maju hanya bisa dibuat oleh bangsa yang literat, yang tinggi budaya bacanya,” tuturnya.
Reporter : Anastasia Lily
Dokumentasi : Andri TK / Robby