Senayan, Jakarta – Komisi X DPR RI mendorong Perpustakaan Nasional memperkuat kolaborasi dengan Kementerian/Lembaga Negara lain, terutama dengan Kemendes PDTT, Kemenkominfo, dan Kemendikbud menjadi bagian dari strategi kebijakan Perpustakaan Nasional ke depan. Demikian disampaikan anggota Komisi X DPR RI Andreas Hugo Pareira, Selasa (22/9).

 “Misalnya, kolaborasi yang intensif antara Perpusnas dengan Kemendikbud sehingga tidak berjalan sendiri-sendiri. Pendidikan akan maju jika didukung perpustakaan yang memadai terutama di daerah. Di tempat lain begitu mudahnya masyarakat mengakses melalui sistem online, nah ini perlu dikembangkan. Seperti kerjasama Perpusnas dengan Kominfo sehingga semua informasi bisa terintegrasi,” ucapnya.

Hal senada juga disampaikan anggota Komisi X DPR RI Ledia Hanifah Amalia mendorong Perpustaakaan Nasional bekerjasama dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) terkait pemanfaatan Perpustakaan Proklamator Bung Hatta dan Perpustakaan Prokolamator Bung Karno sebagai bagian dari paket wisata edukatif di daerah.

“Hal penting yang bisa dikembangkan terutama untuk dua UPT yang mengandung nilai sejarah yang luar biasa. Perpustakaan tidak hanya menjadi tempat dimana orang mencari ilmu pengetahuan tetapi menjadi wisata edukatif yang dilengkapi sajian menarik,” jelasnya.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Perpustakaan Nasional Muhammad Syarif Bando menyetujui dengan pengembangan Perpustakaan Proklamator Bung Hatta dan Bung Karno untuk menjadi wisata sejarah yang edukatif.

Selain itu, perpustakaan juga berperan dalam mendukung program Kemenparekraf yakni 10 destinasi wisata prioritas. “Saat ini kami tengah menyusun folklore dari 10 tujuan wisata yang ditetapkan pemerintah. Perpustakaan Nasional juga akan menerbitkan tokoh-tokoh biografi nasional dari kemerdekaan sampai saat ini,” ungkapnya.

 

Reportase : Wara Merdeka

Fotografer : Ahmad Kemal Nasution