Jakarta - Pandemi Covid-19 yang terjadi di Indonesia awal 2020 telah membawa banyak perubahan di berbagai aspek kehidupan masyarakat. Adapun dampak yang ditimbulkan tidak semuanya negatif, melainkan juga memberikan pengalaman dan pembelajaran terutama dalam hal adaptasi terhadap perangkat teknologi dan informasi.
Di era digital ini, penggunaan teknologi informasi dan komunikasi yang tinggi harus diimbangi dengan kemampuan sumber daya manusia yang kompeten dan andal. Karena pemanfaatan teknologi yang baik dapat mengefektifkan aspek biaya dan waktu, terutama mampu menjangkau khalayak lebih luas.
Sejak tahun 2000 Perpustakaan Nasional (Perpusnas) RI telah gencar untuk meningkatkan aspek teknologi dan informasi, baik dari segi komponen maupun pengembangan sumber daya manusia yang ada.
Demikian disampaikan oleh Kepala Perpusnas, Muhammad Syarif Bando saat membuka webinar lITerasi dengan tema Mekanisme Penyiapan Acara Virtual (Zoom) yang diselenggarakan secara daring, Senin (17/4/2023).
Syarif Bando lebih lanjut menyampaikan terkait paradigma perpustakaan digital, Perpusnas telah berhasil mewujudkannya. Hal tersebut terbukti dengan kehadiran iPusnas, Indonesia OneSearch, Khastara, dan e-Resources.
“Jika direviu kembali, akses terhadap layanan digital Perpusnas telah banyak dimanfaatkan oleh masyarakat luas, tidak kurang dari 15.000 per hari. Ini harus dibuktikan dengan running text atau infografis yang ditampilkan di videotron agar para pengunjung percaya,” ucapnya.
Layanan perpustakaan digital yang disebutkan masih dikelola oleh pihak ketiga dan belum menjadi tanggung jawab pihak Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) Perpusnas, maka Kepala Perpusnas berharap sumber daya manusia yang ada di Perpusnas ke depan semakin cakap dalam merancang pembaruan.
“Semua informasi yang dibutuhkan untuk meningkatkan pengetahuan mengenai teknologi informasi dan komunikasi ada bukunya serta pelatihan yang mendukung juga harus dilakukan. Sehingga nantinya narasumber ahli terkait dunia teknologi dan informasi berasal dari Perpusnas,” ungkapnya.
Harapannya, ke depan, anggaran yang digelontorkan untuk membayar pihak ketiga dapat dialihkan untuk meningkatkan capacity building sumber daya manusia yang ada di Perpusnas.
Kegiatan webinar yang diinisiasi oleh Pusat Analisis Perpustakaan dan Pengembangan Budaya Baca (PAPBB) Perpusnas ini akan membahas tentang proses persiapan dalam menyelenggarakan kegiatan secara daring maupun hibrida.
Hadir sebagai narasumber pertama yakni Pranata Komputer Terampil, Robby Fuji Anggriawan mengatakan penyelanggaraan kegiatan secara daring maupun hibrida merupakan bentuk adaptasi yang dilakukan atas disrupsi teknologi yang terjadi.
Robby menambahkan dalam rangka mengoptimalkan aplikasi Zoom sebagai media untuk menyelanggarakan kegiatan secara daring maupun hibrida dibutuhkan bantuan dari beberapa jenis software broadcast, diantaranya vMix, Open Broadcaster Software (OBS), Wirecast, XSplit, dan LightStream.
“Dari berbagai pilihan software broadcast ini yang sering digunakan adalah vMix. vMix sendiri bertindak sebagai pengolah video dan audio yang bisa dikirimkan ke Zoom dan Youtube,” terangnya.
Dalam mendukung pelaksanaan kegiatan secara daring maupun hibrida, dibutuhkan banyak perangkat yang harus disiapkan, antara lain PC/laptop, video switcher/video capture, kabel HDMI, kamera/camcorder, HDMI splitter, audio interface, audio system, dan media display (videotron/LED TV/projector).
Dari sisi pengambilan gambar, Pustakawan Ahli Muda sekaligus pakar dari tim humas, Radhitya Purnama membagikan ilmunya. Dia menjelaskan bahwa proses kegiatan secara hibrida secara umum ialah menampilkan yang ada di tempat kegiatan dapat ditampilkan secara daring, sehingga para peserta yang menyaksikan secara daring mendapatkan pengalaman yang sama dengan yang hadir secara langsung.
“Kualitas tampilan video visual sangat penting dalam kegiatan daring dan hibrida. Ada beberapa faktor kunci yang perlu diperhatikan dalam menghasilkan video berkualitas tinggi yaitu pencahayaan yang baik, kualitas dan jenis kamera, komposisi, dan sinkronisasi dengan audio,” jelasnya.
Pranata Komputer Terampil, Nisrina memaparkan tentang layanan dukungan meeting atau webinar daring yang diberikan oleh Pusat Data dan Informasi. Wanita yang akrab dipanggil Ninis ini menyebutkan ada 4 jenis layanan yang diberikan, yakni peminjaman akun Zoom, pemasangan kabel jaringan, live streaming Youtube, dan pemasangan kamera.
Sebagai bagian dari tim protokoler pimpinan, Analis Humas dan Protokoler, Endah Arsityaningsih menyampaikan beberapa hal penting yang perlu disiapkan ketika bertugas menjadi PIC materi pimpinan pada kegiatan daring maupun hibrida, diantaranya perangkat komputer atau gadget yang mumpuni, power supply laptop/hp, koneksi internet yang stabil, LCD projector, kabel VGA/HDMI, laser pointer, mikrofon, hard disk, dan materi yang akan ditampilkan.
Reporter: Basma Sartika