Jakarta-Perpustakaan Nasional RI menciptakan momentum bersejarah, yaitu penandatanganan Nota Kesepahaman Bersama antara Perpustakaan Nasional Republik Indonesia Dengan LNR â€œPerpustakaan Akademik Nasional Republik Kazakhstanâ€ dalam bidang perpustakaan via virtual di gedung layanan Perpustakaan Nasional. (12/04)
Dalam pidato pembukaan oleh Yang Mulia Mr. Daniyar Sarekenov, Duta Besar Republik Kazakhstan untuk Indonesia,Â  menyatakan rasa terima kasih atas kegiatan yang telah terjalin sebelumnya yaitu pameran budaya Kazakhstan yang diadakan tahun lalu di gedung layanan Perpustakaan Nasional RI, â€œSaya sangat gembira, akibat covid-19 yang kita alami sejak tahun lalu, kerja sama dengan Republik Indonesia berhasil dikembangkan termasuk diselenggarakannya presentasi dari buku terjemahan Kata â€“ Kata Penyembuhan karya Abai Qunanbayulyâ€
Tujuan dari nota kesepahaman bersama ini adalah kerja sama antara para pihak dalam bidang ilmu perpustakaan, bibliografi, pertukaran buku, program budaya, meningkatkan level profesionalisme, preservasi dan konservasi bahan pustaka, pengembangan teknologi digital dalam kepustakawanan kontemporer dan promosi membaca.
Kegiatan ini secara on site dipimpin langsung oleh Kepala Perpustakaan Nasional RI, Muhammad Syarif Bando, yang didampingi oleh beberapa pejabat terkait. Turut hadir pula perwakilan dari Direktorat Asia Selatan dan Tengah oleh Kepala Sub Direktorat III Kementerian Luar Negeri, Bapak Wicaksono. Secara virtual dihadiri oleh Duta Besar Indonesia untuk Kazakhstan, Duta Besar Kazakhstan untuk Indonesia, Kepala LNR â€œPerpustakaan Akademik Nasional Republik Kazakhstanâ€ beserta para jajaran.
Â â€œKesepahaman ini merupakan wujud dari keinginan kedua negara untuk memperkuat hubungan bilateral melalui diplomasi budaya, interaksi budaya,Â people to peopleÂ contact, yang diharapkan dapat mengenalkan budaya Indonesia ke masyarakat di Kazakhstan, begitu pula sebaliknyaâ€ ujar Duta Besar Indonesia untuk Kazakhstan, Yang Mulia Mr. Rahmat Pramono
Professor Umuthan Munalbayeva, selaku Kepala dari LNR â€œPerpustakaan Akademik Nasional Republik Kazakhstanâ€ mengungkapkan bahwa dengan adanya kerja sama ini, maka akan ada banyak kegiatan yang dapat dilaksanakan bersama, â€œDengan adanya kerja sama ini, kami dapat melaksanakan kegiatan bersama seperti perayaan budaya, pendidikan, pameran, konggres internasional termasuk dalam format onlineâ€, tuturnya.
Selanjutnya, Kepala Perpustakaan Nasional RI, Muhammad Syarif Bando menuturkan tentang awal mula inisiasi kerja sama, â€œKerja sama ini terinisiasi di tahun 2019, pada saat itu kita telah membuat satu pojok baca khusus tentang Kazakhstan serta negara â€“ negara yang telah bekerja sama dengan kami untuk mengadakan pameran secara rutin. Kami mohon kepada Bapak Duta Besar untuk dapat menyampaikan informasi ke seluruh Duta Besar Indonesia di seluruh dunia untuk memanfaatkan secara rutin fasilitas pameran di Perpustakaan Nasional RIâ€
Harapan juga terlontarkan dari Kepala Perpustakaan Nasional RI bahwa diharapkan kerja sama ini berlangsung efektif di masa mendatang sehingga tercipta kesempatan yang baru dalam pengembangan perpustakaan.
Â 
Reportase oleh Anastasia Linawati

Pelaksanaan Penandatanganan Naskah Kerja Sama di Bidang Perpustakaan antara Perpustakaan Nasional RI dengan LNR \"Perpustakaan Akademik Nasional Republik Kazakhstan\"

Luwuk, Banggai â€“ Perpustakaan Nasional RI memberikan bantuan Mobil Perpustakaan Keliling (MPK) kepada Pemerintah Kabupaten Banggai yang diserahkan secara simbolis oleh Kepala Perpustakaan Nasional RI Muhammad Syarif Bando pada acara Sosialisasi Literasi dan Kearsipan Sebagai Sumber Informasi Menuju Banggai Cerdas, Rabu (8/6/2022).
Indonesia merupakan bangsa yang kaya akan sumber daya alam, tetapi banyak rakyat yang menerima bantuan sosial. Hal tersebut diungkapkan Kepala Perpustakaan Nasional RI dalam paparannya di hadapan kepala OPD se-Kabupaten Banggai. Ia pun mengutip pesan Bung Karno tentang ciri negara jajahan.
â€œCiri negara jajahan adalah bahan bakunya diambil negara lain, setelah jadi, negara itu menjadi pasar,â€ ujar Syarif Bando.
Jika suatu bangsa tidak memiliki kemampuan memproduksi dan terus menerus menjual bahan baku, maka akan menjadi masalah besar. Solusi untuk masalah tersebut, menurut Syarif, sangat sederhana, yaitu menghadirkan buku-buku ilmu terapan. Oleh karena itu, masyarakat harus berbasis ilmu pengetahuan dan membaca adalah cara untuk memperolehnya.
â€œKita harus berbasis ilmu pengetahuan dengan cara membaca,â€ tegas Syarif.
Lebih lanjut ia menambahkan bahwa buku-buku yang ada sekarang berbasis teori yang berasal dari luar negeri. Karenanya kita membutuhkan buku yang sesuai dengan keadaan yang ada di Indonesia, namun sayangnya masih kurang. Sementara itu, di Indonesia lanjut Syarif, satu buku ditunggu oleh 90 orang, padahal menurut standar UNESCO, tiga buku untuk setiap orang.
â€œIndonesia membutuhkan buku untuk mengelola Indonesia,â€ pesannya.
Â 
ReporterÂ  Â  Â  Â  Â  Â  : Eka Cahyani
FotograferÂ Â Â Â Â Â Â Â Â  : Arwan Subakti

Indonesia Butuh Buku untuk Mengelola Indonesia

Medan Merdeka Selatan, Jakartaâ€”Rektor Universitas Pertahanan (Unhan) Letjen TNI Tri Legionosuko Â melakukan kunjungan balasan ke Perpustakaan Nasional RI di Jalan Merdeka Selatan No. 11, Jakarta Pusat. (6/12).
<p style="text-align: start; line-height: 115%; background: white; font-variant-ligatures: normal; font-variant-caps: normal; orphans: 2; widows: 2; -webkit-text-stroke: 1px rgba(0, 0, 0, 0); text-decoration-style: initial; text-decoration-color: initial; word-spacing: 0px; margin: 11.25pt 0in 11.25pt 0in;">Kepala Perpusnas Muhammad Syarief Bando menyambut baik kunjungan balasan yang dilakukan oleh Rektor Unhan dimana sebelumnya Perpusnas telah menandatangani nota kesapahaman (MOU) bersama antara Unhan dengan Perpusnas, 19 Januari 2018 di Unhan, Sentul, Bogor. 
Letjen Tri mengatakan saat ini Unhan adalah anak kandung Perpusnas. Kami menyadari bahwa perpustakaan perguruan tinggi harus berbenah. Â Sarana dan prasarana juga memadai seperti kebutuhan TIK yang memadai dan SDM yang mumpuni. â€œTidak boleh apa adanya, ujar Tri dihadapan Kepala Perpusnas.
Rektor berharap Unhan dapat membangun sebuah jaringan informasi dan menghubungkan perpustakaanâ€“perpustakaan di Perguruan Tinggi yang akan memberikan sebuah keuntungan yang sangat besar bagi pemustaka yakni kemudahan mengakses koleksi perpustakaan sehingga dapat dimanfaatkan secara optimal oleh pemustaka, baik pada masa kini maupun masa yang akan datang. 
Terjalinnya kerjasama antara Perpusnas dengan Unhan dapat meningkatkan perkembangan Perpustakaan, khususnya bagi Unhan yang tengah berupaya mencapai visinya di tahun 2024 menjadiÂ perguruan tinggi kelas dunia.
Pada kesempatan tersebut, Kepala Perpusnas juga menyerahkan secara simbolis kartu anggota Perpusnas kepada Rektor Unhan.Â 
<p class="MsoNormal" style="text-align: start; line-height: 115%; font-variant-ligatures: normal; font-variant-caps: normal; orphans: 2; widows: 2; -webkit-text-stroke: 1px rgba(0, 0, 0, 0); text-decoration-style: initial; text-decoration-color: initial; word-spacing: 0px;">Â 
<p class="MsoNormal" style="text-align: start; line-height: 115%; font-variant-ligatures: normal; font-variant-caps: normal; orphans: 2; widows: 2; -webkit-text-stroke: 1px rgba(0, 0, 0, 0); text-decoration-style: initial; text-decoration-color: initial; word-spacing: 0px;">Reportase : Hartoyo Darmawan

Rektor Unhan Lakukan Kunjungan Balasan ke Perpusnas

Salemba, Jakartaâ€”Perpustakaan Nasional RI (Perpusnas) mendukung Indonesia sebagai Presidensi G20 tahun 2022.
Saat ini, Perpusnas sedang menyusun konten potensi wilayah dari setiap kabupaten/kota di seluruh Indonesia. Sekretaris Utama, Perpusnas, Ofy Sofiana, menyatakan pengumpulan informasi mengenai kabupaten/kota tersebut selanjutnya akan diunggah ke laman khusus.
Proses pengumpulan informasi disusun oleh pegawai Perpusnas, khususnya pustakawan, sejak awal 2022. Informasi yang ada tersebar dari berbagai sumber. Selanjutnya, konten yang sudah terkumpul, diverifikasi oleh tim khusus. Rencananya, informasi konten potensi wilayah akan dibuat dalam dua bahasa.
â€œDiharapkan apa yang kita buat dalam bahasa Indonesia dan Inggris. Namun perlu disepakati rumusan bersama yang perlu dibuat dalam bahasa Inggris,â€ jelasnya di Perpusnas Salemba, Jakarta, Jumat (1/7/2022).
Sementara itu, Koordinator Pustakawan Perpusnas, Dedi Junaedi, mengungkapkan sesudah proses verifikasi, masih dibutuhkan validasi dari pemerintah setempat. Dia menyebut, pembuatan laman dalam dua bahasa akan sangat mendukung Indonesia sebagai Presidensi G20.
Sebelumnya, pegawai Perpusnas yang disusun dalam tim khusus, juga sudah memproduksi video folklore dari 10 tujuan wisata yang menjadi prioritas pemerintah. Video-video tersebut sudah diunggah di kanal YouTube, Perpustakaan Nasional RI.
Kepala Pusat Data dan Informasi, Perpusnas, Taufiq Gani, menjelaskan, laman ini dapat menjadi perpustakaan referensi bagi Perpusnas. Oleh karena itu, pemutakhiran data menjadi hal yang sangat dibutuhkan.
â€œUntuk kesempurnaan memang data akan terus berubah karena data itu hidup. Kira harus rajin meremajakan,â€ ungkapnya.
Reporter: Hanna Meinita

Perpusnas Susun Konten Potensi Wilayah di Indonesia

Banda Aceh- Perpustakaan Nasional (Perpusnas) RI melakukan penandatangan nota kesepahaman bersama 10 Pemerintah Daerah dan 15 Perguruan Tinggi di Provinsi Aceh pada Kamis, (20/5/2022) di Kota Banda Aceh.
Deputi Bidang Pengembangan Sumber Daya Perpustakaan Perpusnas, Deni Kurniadi juga meresmikan gedung layanan perpustakaan Kota Banda Aceh yang dibangun dengan bantuan pemerintah pusat melalui dana alokasi khusus subbidang perpustakaan.
Walikota Banda Aceh, Aminullah Usman menyambut baik pelaksanaan acara penandatanganan Nota Â Kesepahaman antara yang dilakukan Perpusnas dengan daerahnya. Selain itu digelarnya kegiatan Peningkatan Indeks Literasi Masyarakat dan peresmian layanan perpustakaan baru di Kota Banda diyakini akan membawa efek besar pada peningkatan budaya baca di kotanya.
â€œKami mengucapkan terima kasih atas dukungan dari Perpunas di Banda Aceh telah hadir sebuah perpustakaan dan ini akan menjadi perpustakaan yang terbaik di Aceh dan bertaraf nasional. Nantinya tidak hanya mendobrak daya baca, dan akan menumbuhkan ekonomi di sekitarnya, kita akan memanfaatkan perpustakaan ini sebagai destinasi wisata di kota Banda Aceh,â€ ungkapnya.
Tidak hanya, Aminullah mengatakan seluruh kegiatan yang dilakukan hari ini dalam rangka meningkatkan literasi di Kota Banda Aceh. â€œSaya menyambut baik dan saya merasa sangat bahagia acara ini sungguh bermanfaat. Karena boleh dikatakan salah satu sebab Aceh masih belum maju karena barangkali pendidikan yang masih rendah dan daya bacanya juga rendah. Dengan adanya literasi ini akan menumbuhkan daya dobrak untukÂ  memasyarakatkan daya baca di Aceh,â€ imbuhnya.
Di sisi lain Deni mengungkapkan pemerintah pusat dan daerah perlu bersinergi mendorong peran strategis perpustakaan sebagai organisasi publik yang memiliki andil dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.
â€œPelaksanaan Penandatanganan Nota Kesepahaman pada hari ini menjadi bukti nyata eratnya sinergi yang terus dibangun antara Perpustakaan Nasional sebagai lembaga pembina dengan seluruh jenis perpustakaan di Indonesia. Sehingga perpustakaan semakin aktif sebagai unsur penting dalam penguatan literasi untuk kesejahteraan,â€ sebutnya.
Deni juga mengatakan bahwa upaya membangun kualitas manusia budaya literasi diperlukan sebagai fondasi yang kokoh bagi terwujudnya masyarakat berkualitas dan sejahtera. â€œBudaya literasi berkontribusi dalam pengembangan kebudayaan untuk mewujudkan masyarakat berpengetahuan dan berkarakter,â€ sebutnya.
Anggota Komisi X DPR RI, Illiza Sa'aduddin Djamal yang juga berkesempatan hadir pada kegiatan tersebut memberikan apresiasi kepada Perpusnas atas upaya peningkatan indeks literasi masyarakat di berbagai daerah khususnya Provinsi Aceh. Dirinya menilai Perpusnas menjadi salah satu mitra Komisi X DPR RI dengan kinerja yang paling baik, meskipun dengan anggaran yang paling kecil.
â€œTerima kasih jajaran Perpusnas sudah membangun Perpustakaan di Banda Aceh. Semoga dengan upaya tersebut bisa meningkatkan minat baca masyarakat di Kota Banda Aceh,â€ tuturnya. Illiza juga menyebutkan Komisi X akan terus mendorong kemitraan yang sudah terjalin dengan Perpusnas dalam menyediakan dukungan literasi menjadi lebih erat lagi sesuai tujuan Presiden Jokowi mewujudkan manusia unggul.
â€œUntuk memotivasi masyarakat mau baca dan datang ke perpustakaan, mau mencari ilmu, sediakan pojok bacaan di fasilitas masyarakat, berikan akses yang mudah dijangkau masyarakat. Kalau masyarakat cerdas, kotanya juga akan cerdas. Penguatan literasi digital juga harus didukung kebijakan yang berpihak sehingga masyarakat dekat dengan sarana literasi yang baik,â€ pungkasnya.
Pada tahun 2022, Kota Banda Aceh mendapat Dana Alokasi Khusus (DAK) sebesar Rp10 Miliar untuk Pembangunan Gedung Fasilitas Layanan Perpustakaan Umum Kabupaten/Kota. Selain itu berbagai daerah di Provinsi Aceh juga telah mendapatkan bantuan melalui Perpusnas, sehingga total DAK untuk Provinsi Aceh, telah mencapai lebih dari 21 miliar. Reporter: Eka Purniawati Fotografer: Prakas Agrestian

Tingkatkan Indeks Literasi, Perpusnas Lakukan Penandatangan Nota Kesepahaman dengan 25 Pemda dan Perguruan Tinggi di Aceh

Salemba, Jakartaâ€”Di era tatanan normal baru (new normal), perpustakaan berperan melakukan penguatan literasi sehingga berdampak pada pemulihan sosial-ekonomi. Perpustakaan telah menjadi ruang publik untuk berbagi pengalaman, belajar secara kontekstual, dan melatih kecakapan keterampilan. Peran literasi demi mewujudkan masyarakat sejahtera sudah dilakukan perpustakaan melalui transformasi layanan perpustakaan berbasis inklusi sosial.
Program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial bertujuan memperkuat peran perpustakaan umum dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia sehingga kemampuan literasi meningkat yang berujung peningkatan kreativitas masyarakat dan menipiskan kesenjangan akses informasi.
â€œPerpustakaan harus bisa bertransformasi sehingga memiliki peran signifikan dalam meningkatkan kemampuan masyarakat, sehingga dapat mengubah kualitas hidupnya menjadi lebih baik menuju kesejahteraan,â€ jelas Deputi Pengembangan Sumber Daya Perpustakaan Perpustakaan Nasional Deni Kurniadi mengawali Webinar SDM Unggul Indonesia Maju Melalui Budaya Literasi, pada Jumat, (9/10).
Transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial merupakan wujud perpustakaan sebagai pembelajaran sepanjang hayat. Di mana perpustakaan bukan hanya sebagai pusat sumber informasi tetapi lebih dari itu sebagai tempat mentrasformasikan diri sebagai pusat sosial budaya dengan memberdayakankan dan mendemokratisasi masyarakat dan komunitas lokal, dalam upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Dalam prakteknya, perpustakaan selain menyediakan sumber-sumber bacaan untuk menggali informasi dan pengetahuan juga wajib memfasilitasi masyarakat dengan berbagai kegiatan pelatihan dan keterampilan, yang bertujuan untuk pemberdayaan sosial-ekonomi masyarakat sehingga diharapkan performa individu meningkat yang secara otomatis, meningkatkan literasi masyarakat.
â€œPerwujudan transformasi tersebut dapat diwujudkan peran perpustakaan sebagai pusat ilmu pengetahuan, pusat kegiatan masyarakat, pusat kebudayaan, dan wadah memfasilitasi masyarakat untuk mengembangkan potensi,â€ pungkas Deni.
Â 
Reportase : Hartoyo Darmawan, Rizky A Gumilar, Agus Djoko

Berita

-

Pencarian

Berita Lainnya

Pelaksanaan Penandatanganan Naskah Kerja Sama di Bidang Perpustakaan antara Perpustakaan Nasional RI dengan LNR \"Perpustakaan Akademik Nasional Republik Kazakhstan\"

Indonesia Butuh Buku untuk Mengelola Indonesia

Rektor Unhan Lakukan Kunjungan Balasan ke Perpusnas

Perpusnas Susun Konten Potensi Wilayah di Indonesia

Tingkatkan Indeks Literasi, Perpusnas Lakukan Penandatangan Nota Kesepahaman dengan 25 Pemda dan Perguruan Tinggi di Aceh

Webinar Budaya Literasi : Raih Literasi Melalui Transformasi Perpustakaan