Medan Merdeka Selatan, Jakarta - Indonesia masih memiliki tantangan luar biasa dalam mengembangkan kualitas masyarakatnya. Begitu pun dengan masyarakat Kota Bandar Lampung yang masih rendah tingkat minat bacanya. Dengan penduduk 1,2 juta yang tersebar di 20 kecamatan, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Bandar Lampung memutuskan untuk membangun gedung perpustakaan yang berada di pusat kota yang rampung pada 2019. Gedung perpustakaan tersebut diharapkan mampu menumbuhkan minat baca masyarakat Kota Bandar Lampung.
"Kami mengundang Kepala Perpusnas untuk meresmikannya pada tanggal 12 Februari nanti," ujar Rustam, pada Kamis, (6/2).
Merespon undangan tersebut, Kepala Perpustakaan Nasional mengaku mengapresiasi atas upaya yang dilakukan oleh Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Bandar Lampung. Secara baik, Kepala Perpusnas Muhammad Syarif Bando akan berupaya hadir pada peresmian nanti.Â 
Â 
Reporter: Basma Sartika
Fotografer: Ahmad Kemal Nasution

Demi Tumbuhkan Minat Baca dan Literasi, Kota Bandar Lampung Dirikan Perpustakaan 

Pembahasan Usulan Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik Bidang Pendidikan Sub Bidang Perpustakaan Tahun Anggaran 2025

Jakarta &ndash; Pustakawan Ahli Utama, Perpustakaan Nasional Republik Indonesia, Renus Siboro menyampaikan perpustakaan merupakan sebuah institusi yang harus berperan sebagai pilar utama moral force dan meningkatkan kualitas pendidikan.
 
&nbsp;
 
Hal ini disampaikan dalam Apel Pagi, Senin (23/9/2024). Dia menjelaskan bahwa titik ungkit pembangunan perpustakaan adalah peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui pembudayaan kegemaran membaca dan pendidikan sepanjang hayat. Peningkatan kualitas sumber daya manusia, harus didorong dengan saling memperkuat, saling terkait, dan perpaduan program bidang-bidang lainnya secara terintegrasi dan lintas sektor.
 
&nbsp;
 
&ldquo;Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa salah satu prioritas pembangunan adalah pembangunan sumber daya manusia sehingga dapat mendukung pembangunan nasional, yang makin merata dan bermutu, serta pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin baik,&rdquo; ujarnya
 
&nbsp;
 
Renus menekankan ancaman terhadap ilmu pengetahuan itu terkait dengan sumber daya manusia seberapa tingkat keterpelajaran masyarakat Indonesia. 
 
&nbsp;
 
&ldquo;Dilhat dari data data BPS (2017) menunjukkan bahwa jumlah tenaga kerja indonesia yang paling besar itu adalah lulusan sekolah dasar dan sebagian besar tidak pernah lulus sekolah dasar. angkatan kerja indonesia 47% adalah lulusan sekolah dasar, 18% sekolah menengah pertama, sekolah menengah atas dan sekolah menengah kejuruan 25%,&rdquo; ungkapnya. 
 
&nbsp;
 
Ia juga menambahkan tingkat kecerdasan siswa menurut Programme for International Student Assessment (PISA). Rata-rata skor matematika siswa Indonesia adalah 366 poin, sementara rata-rata OECD adalah 472 poin. Dalam membaca, skor rata-rata siswa Indonesia adalah 359 poin, sedangkan rata-rata OECD adalah 476 poin.
 
Analisis ke dua data antara kondisi angkatan kerja indonesia dan kondisi kualitas siswa nampaknya tidak terlalu jauh abstraksinya. untuk mereduksi masalah tersebut salah satu cara adalah perlu penanaman budaya baca dan budaya ilmiah.
 
&nbsp;
 
&ldquo;Tradisi ilmiah belum berkembang karena sejarah ilmu pengetahuan di Indonesia masih pendek, ilmu sebagai suatu proses dengan imajinasi yang sangat liar yang dipandu oleh kecintaan kepada keindahan. Perpustakaan sebagai salah pusat ilmu pengetahuan layak dan pantas,&rdquo; tutupnya.
 
&nbsp;
 
Repoter: Ahmad Kemal Nasution

Perpustakaan untuk Ilmu Pengetahuan

Jakarta--Reformasi birokrasi telah mencapai periode ketiga dari grand design reformasi birokrasi nasional tahun 2010 - 2025. Reformasi birokrasi diharapkan menghasilkan karakter birokrasi yang berkelas dunia atau world-class bureaucracy yang dicirikan dengan pelayanan publik yang semakin berkualitas dan tata kelola yang semakin efektif dan efesien. Demikian disampaikan Inspektur Darmadi dalam sambutannya selaku pimpinan Apel Pagi pada Senin (11/10/2021).
Â 
Darmadi melanjutkan bahwa reformasi birokrasi ini dapat menciptakan pemerintahan yang bersih, akuntabel, capable sehingga dapat melayani masyarakat dengan cepat, tepat, profesional serta bersih dari korupsi, kolusi, nepotisme (KKN). Hal ini sesuai dengan amanat Presiden RI Joko Widodo bahwa kunci dari terwujudnya reformasi birokrasi adalah kecepatan dalam pelayanan publik dan birokrasi yang akuntabel, efektif dan efisien.
Â 
Untuk mewujudkan hal tersebut, Perpustakaan Nasional (Perpusnas) RI mencanangkan pembangunan zona integritas di lingkungan Perpusnas.
Â 
â€œPembangunan Zona Integritas adalah strategi percepatan reformasi birokrasi melalui pembangunan unit kerja pelayanan percontohan atau role model yang bebas dari korupsi atau menjadi Wilayah Bebas Korupsi (WBK), dan pelayanan yang prima atau wilayah birokrasi bersih dan melayani (WBMM),â€ urainya.
Â 
Lebih lanjut, Darmadi menerangkan bahwa fokus dari pembangunan zona integritas adalah unit kerja yang mampu membangun budaya antikorupsi dan memberikan pelayanan prima sehingga dampaknya dapat dirasakan langsung oleh masyarakat.
Â 
Tiga unit kerja yang telah ditetapkan sebagai wilayah bebas korupsi pada 2020 adalah Pusat Jasa Informasi Perpustakaan dan Pengelolaan Naskah Nusantara, UPT Perpustakaan Bung Karno di Blitar, dan UPT Perpustakaan Bung Hatta di Bukit Tinggi.
Â 
Perpusnas, pada 2021, telah mengusulkan seluruh unit kerja untuk dinyatakan Wilayah Bebas Korupsi. Apabila disetujui oleh Kemenpan RB, Perpusnas dapat mengusulkan untuk menjadi Kawasan Wilayah Bebas Korupsi pada 2022.
Â 
Untuk mencapai tujuan reformasi birokrasi itu sendiri, diperlukan sumber daya manusia yang berkompeten dalam menghadapi tantangan perubahan baik tantangan masa kini maupun masa mendatang. Ada pun 10 kompetensi yang dapat dilakukan ASN sebagai strategi dalam menghadapi tantangan, yaitu kemampuan memecahkan masalah kompleks, berpikir kritis, kreatif, memiliki kemampuan dalam manajemen manusia, kemampuan berkoordinasi, kecerdasan emosional, menilai dan membuat keputusan, orientasi pelayanan, negosiasi, dan fleksibilitas kognitif.
Â 
â€œYang tidak kalah penting dalam penting untuk mencapai pelaksanaan reformasi birokrasi adalah dukungan dan partisipasi penuh dari kita semua mulai dari Bapak Kepala Perpusnas RI, Pejabat Tinggi Madya dan Pratama, hingga keseluruhan pegawai,â€ tutur Darmadi.
Â 
Sambutan diakhiri dengan mengutip kata-kata bijak dari Bapak Proklamator Bung Hatta. â€œKurang cerdas dapat diperbaiki dengan belajar, kurang cakap dihilangkan dengan pengalaman, namun tidak jujur sulit diperbaiki. Tidak ada harta pusaka yang sama berharganya dengan kejujuran.â€
Â 
Reporter: Noviani Maghfiroh
Â 
Â

Strategi Percepatan Reformasi Birokrasi di Perpusnas

Medan Merdeka Selatan, Jakarta-Undang-Undang Nomor 43 Tahun 20017 mengamanatkan Perpustakaan Nasional sebagai regulator. Pasal 21 ayat 1, 2, 3 menjelaskan Perpustakaan Nasional&nbsp; adalah Lembaga Pemerintah Non Kementrian (LPNK) yang melaksanakan tugas pemerintahan dalam bidang perpustakaan yang berfungsi sebagai perpustakaan pembina, perpustakaan rujukan, perpustakaan deposit, perpustakaan penelitian, perpustakaan pelestarian dan pusat jejaring perpustakaan serta berkedudukan di ibu kota negara.
Kepala Perpustakaan Nasional Muhammad Syarif Bando menjelaskan bahwa Perpustakaan Nasional dapat berperan sebagai eksekutor melalui inisiatif strategis dalam mendorong perpustakaan sebagai wahana pendidikan sepanjang hayat. Perpusnas dalam menjalankan fungsinya melakukan terobosan baru dalam diversifikasi layanan menggunakan armada mobil perpustakaan keliling (MPK) dan kapal perpustakaan, serta ekstensifikasi layanan berbasis TIK,&nbsp; seperti iPusnas, Indonesia OneSearch (IOS), Online Public Access Catalog (OPAC), keanggotaan online, ISBN/ISMN online, yang semuanya didedikasikan agar hak masyarakat terhadap layanan perpustakaan terpenuhi.
&ldquo;Perpustakaan Nasional hadir tidak hanya menjadi tempat membaca tapi juga berdiskusi untuk merumuskan kebijakan dan memecahkan masalah. Itulah esensi dari implementasi kebijakan dalam perspektif realita. Seorang calon pemimpin jangan pernah mengandalkan kepemimpinannya dengan potensi sumber daya alam yang ada tetapi dengan potensi sumber daya manusia yang ada,&rdquo; jelas Muhammad Syarif dalam memberikan kuliah umum di depan para Nindya Praja Institut Pendidikan Dalam Negeri (IPDN) di Ruang Teater Perpusnas di Jalan Merdeka Selatan, Rabu, (21/2). Kunjungan para Praja IPDN didampingi Ketua Program Studi Kebijakan Pemerintahan Pratiwi Nurhascaryani, Dosen IPDN Kementerian Dalam Negeri Mansyur Achmad dan sejumlah pengajar lainnya.
Muhammad Syarif mengisahkan&nbsp;bagaimana proses pembangunan gedung layanan Perpustakaan Nasional di Medan Merdeka Selatan , suatu institusi peradaban dan termasuk ke dalam sepuluh besar di dunia. Fasilitas layanan baru perpustakaan terinspirasi dari sebuah buku &ldquo;Sang Arsitek&rdquo;, dimana saat itu Soekarno-Hatta pada tahun 1957 membahas bagaimana mengembangkan kawasan silang monas sebagai&nbsp;Civic Center. Gagasan Civic Center yang dikemukakan Hatta ke Soekarno adalah meletakkan Istana Negara di Jalan Medan Merdeka Utara, mendirikan&nbsp;Museum Nasional (Museum Gajah) di Jalan Medan Merdeka Barat, membangun Galeri Nasional di Jalan Merdeka Timur, dan mendirikan Perpustakaan Nasional di Jalan Medan Merdeka Selatan.&nbsp;
Filosofi layanan baru Perpustakaan Nasional merupakan simbol bagaimana peradaban dan kemajuan suatu bangsa bisa dilihat melalui perpustakaan. Lalu, dibuatlah kajian naskah akademiknya untuk&nbsp; kemudian diajukan ke Bappenas dan DPR sehingga terwujudlah gedung perpustakaan ini. Padahal, saat itu sedang dilakukan moratorium pembangunan gedung pemerintah. Namun semangat mencerdaskan kehidupan bangsa dalam tujuan negara didirikan, maka pembangunan fasilitas layanan Perpusnas diprioritaskan oleh Presiden Joko Widodo.
&ldquo;Perpustakaan harus berkembang baik di IPDN, karena IPDN akan melahirkan pemimpin yang bukan ditentukan oleh fisiknya tapi oleh pemikiran dan komitmennya,&rdquo; pesan Muhammad Syarif&nbsp; di akhir acara.
Reportase : Arwan Subakti

Terima Tamu Nindya Praja IPDN, Kepala Perpusnas : Perpustakaan, Institusi Peradaban Dunia

Salemba, Jakarta - Pembangunan gedung perpustakaan Kabupaten Dairi telah mencapai tahap akhir. Bupati Dairi, Eddy Keleng Ate Berutu menyampaikan, gedung layanan perpustakaan tersebut siap diresmikan di tahun 2023.
Demikian disampaikan dalam kunjungan kerjanya ke Perpustakaan Nasional (Perpusnas) RI yang diterima langsung oleh Deputi Bidang Pemberdayaan Sumber Daya Perpustakaan Perpusnas, Adin Bondar, Jumat (3/2/2023).
Gedung layanan yang dibangun ini bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) bidang pendidikan subbidang perpustakaan tahun anggaran 2022 senilai Rp 10 miliar.
"Gedung perpustakaan yang baru ini dibangun di Taman Rekreasi Sidikalang, lokasi yang strategis menjadikan gedung ini nantinya sebagai pusat kegiatan masyarakat," kata Bupati.
Selain itu, lanjut Bupati, di samping gedung perpustakaan terdapat Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT). Sehingga masyarakat yang telah mendapatkan ilmu pengetahuan di perpustakaan dapat dipraktekkan di PLUT.&nbsp;
"Maka dari itu, kami pun ingin mengajukan program transformasi berbasis inklusi sosial dapat diterapkan di tempat kami. Kami ingin ada gagasan untuk membuat perpustakaan dan program tersebut di dalam kapal. Mengingat Kabupaten Dairi memiliki danau Toba yang dapat menjadi potensi pariwisata," jelasnya.
Lebih lanjut, Bupati Eddy menyampaikan, gagasan terkait Pusat Kajian Ulos telah ditindaklanjuti dari Perpusnas ke sejumlah kementerian terkait.
Menanggapi hal tersebut, Deputi Bidang Pengembangan Sumber Daya Perpustakaan, Adin Bondar mengatakan, program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial (TPBIS) sangat berdampak dalam peningkatan kesejahteraan dengan berbasis konten literasi terapan.&nbsp;
Dikatakan, program ini telah dikembangkan di sebanyak 3.000an desa. Ini menajdi investasi yang dapat dilakukan perpustakaan. Perpustakaan menjadi inkubator entrepreneur. Di perpustakaan semua ilmu pengetahuan tersedia, dan diperlukan diseminasi dari ilmu tersebut.
"Inilah paradigma baru di perpustakaan yang menyatakan bahwa peran perpustakaan adalah transfer pengetahuan. Kami mohon juga kiranya kebijakan perpustakaan dapat didukung oleh Pemda," ungkap Deputi.
&nbsp;
&nbsp;
Reportase: Wara Merdeka
Fotografer: Ahmad Kemal
&nbsp;

Gedung Perpustakaan Kabupaten Dairi Siap Diresmikan Tahun ini

Salemba, Jakartaâ€”Perpustakaan Nasional RI mengadakan senam bersama sekaligus memberikan penghargaan kepada beberapa jajaran unit kerja di lingkungan Perpustakaan Nasional RI. Pemberian reward terhadap unit kerja yang berprestasi ini dilaksanakan dalam rangka meningkatkan prestasi kerja, motivasi kerja, disiplin pegawai, dan mengembangkan sikap keteladanan Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Perpustakaan Nasional RI, serta mendorong semangat untuk melahirkan karya yang terbaik bagi bangsa dan negara.
Salah satu unit kerja yang mendapatkan penghargaan adalah Deputi I Perpustakaan Nasional RI sebagai perpustakaan tebaik di dunia dalam penyediaan artikel ilmiah dari IoS.
Senam pagi dan pemberian penghargaan ini dihadiri oleh seluruh jajaran unit kerja Perpusnas RI hingga pejabat tinggi Perpusnas. Kepala Perpustakaan Nasional RI Muhammad Syarif Bando menghimbau kepada seluruh jajaran unit kerja Perpustakaan Nasional untuk melakukan senam ini secara rutin dan semangat. â€œHarapannya tidak hanya Jumat ini yang ramai dan semangat. Tapi setiap Jumat dilakukan dengan semangat dan ramai seperti hari Jumat saat ini,â€ harapnya.
Keseruan senam pagi ini dilanjutkan dengan lomba antar jajaran unit kerja Perpustakaan Nasional RI dan diakhiri dengan pemberian hadiah sebagai apresiasi terhadap semangat dan antusiasme pegawai mengikuti senam pada Jumat pagi.
Reporter: Vara Nur Isna/Fotografer: Ahmad Kemal Nasution

Berita

Pemberian Penghargaan Sebagai Bentuk Apresiasi Perjalanan Kerja 2019