Bogor, Jawa Barat -- Direktorat Guru dan Tenaga Kependidikan Madrasah Kementerian Agama RI mengadakan seminar Peningkatan Kompetensi Pustakawan dan Laboran yang diikuti oleh tiga puluh Pustakawan Madrasah MI, MTs dan MA bertempat di Hotel Permata, Bogor (3/3/2021).
Dalam kegiatan ini, Direktorat Guru dan Tenaga Kependidikan Madrasah menggandeng Kepala Perpustakaan Nasional RI, Muhammad Syarif Bando sebagai narasumber.
 “Perpustakaan merupakan rumah mahasiswa, pelajar dan masyarakat untuk melakukan inovasi, untuk berubah ke arah yang lebih baik. Perpustakaan merupakan tempat para penulis, peneliti dan siapa saja untuk membangun peradaban bangsa,†tutur Syarif Bando.
Diingatkan juga mengenai Pustakawan di abad ke-18 yang sebatas menata buku, di abad ke-19 yang sebatas menderetkan buku berdasar klasifikas buku. Lantas bagaimana peran Pustakawan di abad sekarang?. “Harus apa Pustakawan? Transfer knowledge, baca semua buku di perpustakaan, sampaikan ke seluruh masyarakat Indonesia secara digitalâ€, jelasnya.
Syarif Bando mencontohkan, bahwa tidak ada teknologi canggih tercipta setiap waktu, kecuali diawali oleh orang yang berilmu pengetahuan dengan membaca atas bimbingan pustakawan. Selalu ada Pustakawan di balik orang hebat di dunia.
Lebih lanjut, dijelaskan bahwa literasi adalah kedalaman pengetahuan seseorang terhadap sesuatu subyek ilmu pengetahuan. Literasi diartikan sebagai perbedaan jika dilihat dari sisi hilir dan sisi hulu.
“Sisi hilir diartikan sebagai Indonesia yang mendapatkan penghakiman dunia selama 50 tahun tentang rendahnya budaya baca, rendahnya daya saing global, rendahnya indeks pembangunan manusia, rendahnya inovasi dan lain sebagainya. Dilihat dari sisi hulu, apa yang dilakukan oleh pemangku kepentingan untuk menyebarkan informasi kepada masyarakatâ€, tambahnya.
Direktur Guru dan Tenaga Kependidikan Madrasah yang turut hadir, Muhammad Zain, menyampaikan apresiasi atas gerakan Perpustakaan Nasional RI sehingga Perpustakaan Nasional RI selalu dirindukan oleh masyarakat. Sebuah harapan disampaikan oleh Zein,
“Harapan saya mudah-mudahan sesuai judul, gagasan perpustakaan madrasah interkoneksi bisa dibukukan dan bisa menjadi pedoman di Kementerian Agama. Dan cepat mengakselerasi kegiatan – kegiatan dan program – program di Kementerian Agama,†tutupnya.
Reportase: Anastasia Lina
Fotografer: Ahmad Kemal Nasution