Tangerang, Banten –Program mencerdaskan anak bangsa telah menjadi tugas bersama.
Sebagaimana tertuang dalam pembukaan UUD 1945, menyatakan bahwa eksekutif, legislatif, yudikatif dan TNI/POLRI memiliki tugas untuk mencerdaskan anak bangsa, memajukan kesejahteraan umum, memperkuat persatuan dan kesatuan, dan ikut dalam percaturan global.
"Untuk itu Perpustakaan Nasional (Perpusnas) terus membangun kolaborasi, kerja sama dengan seluruh pemerintah daerah, TNI/POLRI dan semua lembaga masyarakat," ungkap Kepala Perpusnas Muhammad Syarif Bando dalam Peningkatan Indeks Literasi Masyarakat Kota Tangerang, Senin (13/2/2022).
Kepala Perpusnas menjelaskan, literasi merupakan kedalaman pengetahuan seseorang terhadap suatu subjek ilmu pengetahuan tertentu yang dapat diimplementasikan dengan inovasi dan kreativitas untuk memproduksi barang dan jasa.
Sehingga literasi diperlukan di berbagai lini kehidupan. Seperti pada bidang pendidikan, perdagangan dan koperasi.
"Jadi tidak ada satu kepala di dunia ini yang tidak boleh tidak memiliki literasi," lanjutnya.
Upaya ini sejalan dengan Festival Literasi bertajuk Jalabya (Jadikan Literasi Budaya Kita) yang tengah diselenggarakan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang, pada 13-19 Februari 2022 di Atrium Mall Tangcity, Kota Tangerang.
Wali Kota Tangerang, Arief R. Wismansyah menyampaikan, pihaknya terus mendorong partisipasi masyarakat untuk gemar membaca. Karena dengan membaca masyarakat dapat semakin berpengetahuan untuk mewujudkan bangsa yang cerdas.
"Maka melalui kegiatan festival literasi ini, saya berharap Kota Tangerang senantiasa menjadi kota yang cerdas dan kota yang mampu bersaing di tengah disrupsi yang begitu cepat. Jadi untuk itu kita perlu mendorong partisipasi masyarakat untuk semakin gemar membaca," kata Wali Kota.
Wali Kota mengaku, untuk menjadikan Kota Tangerang sebagai kota yang memiliki peradaban, maka perlu meningkatkan kualitas pengetahuan, pendidikan dan kecintaan masyarakat terhadap membaca.
"Saya harapkan seluruh perangkat daerah yang ada di kota Tangerang termasuk kecamatan, kelurahan mendorong masyarakat untuk terus mengeksplorasi pengetahuan yang ada di luar sana dengan membaca," lanjutnya.
Pada kesempatan yang sama, Wali Kota Arief R. Wismansyah mengukuhkan Aini Suci Wismansyah sebagai Bunda Literasi Kota Tangerang.
Bunda Literasi Aini memaparkan, kegiatan literasi di Kota Tangerang telah berjalan dengan baik, bahkan fasilitas seperti buku telah memadai. Terlebih dengan adanya kegiatan transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial sudah berdampak nyata untuk masyarakat.
"Kami akan mensosialisasikan bahwa perpustakaan berbasis inklusi sosial ini bisa menjadi kebutuhan masyarakat hingga akhir hayat," katanya.
Sementara itu, dalam sesi diskusi, Akademisi Nurus Samawati Annisa menyampaikan, penanaman budaya literasi dapat dilakukan sejak dini.
Anak-anak dapat dikenalkan buku dengan menghadirkan beraneka buku, membacakan buku, mengeksplore isi bacaan, menceritakan kembali isi bacaan, dan mempraktikannya .
"Setelah mengenal maka lambat laun tumbuh rasa sayang pada buku dan kebiasaan membaca menjadi kebutuhan mereka," ungkapnya.
Akademisi Nurus mencontohkan berbagai kegiatan budaya literasi yang dapat dilakukan, diantaranya mengenalkan literasi dengan bermain, berkunjung dan membaca di perpustakaan, menyediakan bahan bacaan berjenjang dan mengelola pojok baca.
Dukungan terhadap peningkatan literasi juga disampaikan oleh anggota DPRD Kota Tangerang, Saeroji. Menurutnya, perlu adanya intervensi dari pemerintah. Tidak hanya anggaran tetapi juga regulasi. Misalnya, ada kewajiban siswa sekolah membaca setiap hari.
Reportase: Wara Merdeka
Fotografer: Deni/Prakas