Jakarta - Literasi akan menjadi investasi dalam bentuk karakter anak dalam menghadapi persaingan di masa depan.
Literasi sangatlah penting dalam berbagai aspek. Dalam beberapa makna, literasi merupakan perbendaharaan gagasan yang membantu seseorang untuk berpikir dan bertindak atas dasar konsep yang matang.
Di tengah kondisi pandemi Covid-19, penguatan literasi harus diyakini mampu menjadi daya ungkit pemulihan ekonomi nasional. Literasi merupakan syarat penting dalam melahirkan SDM yang unggul mengingat kedalaman pengetahuan seseorang terhadap suatu subjek ilmu pengetahuan yang menjadi kunci utama untuk meningkatkan daya saing.
Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Pusat Analisis Perpustakaan dan Pengembangan Budaya Baca, Adin Bondar, dalam kegiatan webinar Duta Baca Indonesia dengan tema â€œPentingnya Bacaan Anak di Keluargaâ€ secara virtual, Jumat (19/11/2021).
â€œUpaya menjadikan budaya baca menjadi perilaku anak adalah sebuah proses yang perlu dibangun bersama dalam keluarga. Oleh karena itu, orang tua harus menjadi teladan anak dalam kegiatan membaca,â€ ujarnya.
Menumbuhkembangkan budaya literasi keluarga sangat penting untuk dilakukan. Rumah adalah akar dimana orang tua mulai membangun karakter dan intelektual anak melalui kegemaran membaca. Tidak hanya ibu yang berperan, namun sosok ayah juga harus ikut serta. Dengan demikian, peran orang tua menjadi penting dalam pembentukan literasi keluarga.
Duta Baca Indonesia, Gol A Gong menyampaikan dongeng atau aktivitas membacakan buku kepada anak sejak usia dini mampu meningkatkan kosakata dan kognisi anak. Dia tidak menampik bahwa aktivitas mendongeng mayoritas dilakukan oleh perempuan atau ibu di dalam keluarga, namun sosok ayah juga wajib berperan dalam aktivitas tersebut.
â€œAyah harus berperan serta untuk berbagi dengan ibu dalam menumbuhkan minat baca anak. Solusi bagi para ayah mengakalinya adalah dengan visual spasial dan ibu yang membacakan cerita. Kata bapak saya, penting untuk menyentuh anak,â€ jelas Gol A Gong.
Sementara itu, Penulis dan Kurator Buku Anak Indonesia Writers Inc., Debby Lukito Goeyardi, berkisah bahwa sejak kecil dia sudah hobi membaca buku dan pergi ke toko buku. Di kehidupannya sekarang, kedua putrinya pun memiliki hobi yang sama yakni membaca buku karena semenjak masih di dalam kandungan hingga saat ini Debby rajin membacakan buku cerita pengantar tidur kepada mereka. Selain itu, mereka juga hobi untuk pergi ke toko buku. Â 
â€œSaya membuktikan sendiri apa yang saya lakukan dulu ternyata berdampak, semua itu berpengaruh. Saya memiliki 7K dalam praktik baik ini yakni konsisten, komitmen, ketahanan mental, kesabaran, keteguhan hati, komunikatif, dan koordinasi,â€ ungkap Debby.
Menurut Founder Taman Bacaan Pelangi, Nila Tanzil, hal lain yang harus menjadi perhatian dalam menanamkan budaya baca kepada anak selain peran orang tua adalah jenis bahan bacaan. Adapun hal yang harus diperhatikan dalam memberikan akses bahan bacaan kepada anak, dapat disesuaikan dari usia dan minat mereka. Nila juga mengingatkan bahwa orang tua harus pintar berstrategi untuk menarik minat baca anak.
â€œDalam memilih buku harus disesuaikan dengan perkembangan mereka, bayi misalnya bisa dipilihkan buku kain atau board book untuk merangsang keinginan membaca. Masuk TK bisa dibelikan buku pop up. Anak SD harus disesuaikan dengan level membaca dan SMP bisa melalui hobi mereka,â€ tutur Nila.
Reporter: Basma Sartika

Literasi adalah Investasi Masa Depan

<span style="font-size: 11pt; font-family: Arial,sans-serif; color: #000000; background-color: transparent; font-weight: bold; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Jember, Jawa Timur <span style="font-size: 11pt; font-family: Arial,sans-serif; color: #000000; background-color: transparent; font-weight: 400; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">- Perpustakaan Nasional terus memperluas kolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan termasuk dengan berbagai perguruan tinggi di Indonesia.
<span style="font-size: 11pt; font-family: Arial,sans-serif; color: #000000; background-color: transparent; font-weight: 400; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Karena tugas mencerdaskan kehidupan bangsa sesuai tugas yang tertera dalam pembukaan UUD 1945 merupakan tugas setiap komponen masyarakat.
<span style="font-size: 11pt; font-family: Arial,sans-serif; color: #000000; background-color: transparent; font-weight: 400; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Hal tersebut disampaikan Kepala Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas) Muhammad Syarif Bando setelah melakukan penandatanganan perjanjian kerja sama antara Perpusnas dengan Politeknik Negeri Jember pada Senin, (24/7/2023).
<span style="font-size: 11pt; font-family: Arial,sans-serif; color: #000000; background-color: transparent; font-weight: 400; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Kerjasama ini merupakan salah satu bentuk langkah awal kolaborasi Perpusnas mendukung peningkatan literasi di perguruan tinggi dengan pengelolaan dan pengembangan perpustakaan salah satunya Politeknik Negeri Jember.
<span style="font-size: 11pt; font-family: Arial,sans-serif; color: #000000; background-color: transparent; font-weight: 400; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Lebih lanjut, dalam sambutannya pada kegiatan Peningkatan Indeks Literasi Masyarakat di Kabupaten Jember Kepala Perpusnas menjelaskan Indonesia kaya dengan sumber daya alam yang luar biasa.
<span style="font-size: 11pt; font-family: Arial,sans-serif; color: #000000; background-color: transparent; font-weight: 400; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">&ldquo;Berbagai jenis kekayaan alam Indonesia banyak diperdagangkan sebagai komoditas dan menempati posisi pertama di dunia. Sayangnya hal tersebut belum seimbang dengan kualitas sumber daya manusia yang bisa mengolahnya,&rdquo; ungkapnya.
<span style="font-size: 11pt; font-family: Arial,sans-serif; color: #000000; background-color: transparent; font-weight: 400; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Sesuai arahan Presiden Joko Widodo dalam pembangunan manusia unggul, menurutnya Indonesia harus bisa berkembang menjadi negara produsen bukan lagi negara konsumen melalui berbagai tingkatan literasi.
<span style="font-size: 11pt; font-family: Arial,sans-serif; color: #000000; background-color: transparent; font-weight: 400; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Definisi literasi menurut Kepala Perpusnas adalah kedalaman pengetahuan seseorang terhadap suatu objek ilmu pengetahuan tertentu yang dapat diimplementasikan dengan inovasi dan kreativitas yang tinggi untuk memproduksi barang dan jasa yang berkualitas dan dapat dipakai untuk memenangkan persaingan global.
<span style="font-size: 11pt; font-family: Arial,sans-serif; color: #000000; background-color: transparent; font-weight: 400; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Di sisi lain, Direktur Politeknik Negeri Jember, Saiful Anwar menyambut baik kerja sama dengan Perpusnas. Dirinya menganggap langkah ini merupakan bentuk awal upaya peningkatan kualitas perpustakaan di lingkungan Politeknik Negeri Jember.
<span style="font-size: 11pt; font-family: Arial,sans-serif; color: #000000; background-color: transparent; font-weight: 400; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Politeknik Negeri Jember merupakan perguruan tinggi yang menyelenggarakan pendidikan vokasional di Kabupaten Jember. Melalui program pendidikan yang mengarah proses belajar mengajar pada tingkat keahlian, keterampilan, dan standar kompetensi yang spesifik sesuai dengan kebutuhan pasar kerja dan stakeholder. Dengan begitu mahasiswa akan mempunyai kemandirian dalam berkarya dan berwirausaha berbasis IPTEKS yang diperolehnya.
<span style="font-size: 11pt; font-family: Arial,sans-serif; color: #000000; background-color: transparent; font-weight: 400; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Saiful menyebut Politeknik Negeri Jember sebagai bagian dari komponen pendidikan juga akan berupaya mengelola perpustakaan demi mendukung peningkatan literasi di tingkat perguruan tinggi.
<span style="font-size: 11pt; font-family: Arial,sans-serif; color: #000000; background-color: transparent; font-weight: 400; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">&rdquo;Politeknik Negeri Jember dalam rangka mendukung pemerataan akses pendidikan kami hadir di berbagai kawasan. Kami ada 5 kampus, seiring dengan hadirnya kampus ini secara tidak langsung hadir juga perpustakaan,&rdquo; sebutnya.
<span style="font-size: 11pt; font-family: Arial,sans-serif; color: #000000; background-color: transparent; font-weight: 400; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Dalam kesempatan yang sama juga digelar Talkshow Peningkatan Indeks Literasi Masyarakat. Dengan mengangkat tema &ldquo;Peran Mahasiswa Sebagai Agen Perubahan Pembentuk Budaya Literasi Masyarakat di Kabupaten Jember&rdquo;.
<span style="font-size: 11pt; font-family: Arial,sans-serif; color: #000000; background-color: transparent; font-weight: 400; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Anggota Komisi X DPRI RI fraksi Golongan Karya Muhamad Nur Purnamasidi yang hadir sebagai narasumber mengajak berbagai jenis perpustakaan di Kabupaten Jember untuk tidak terus meningkatkan kolaborasi.
<span style="font-size: 11pt; font-family: Arial,sans-serif; color: #000000; background-color: transparent; font-weight: 400; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">&ldquo;Misal perpustakaan daerah kabupaten bisa bekerja sama untuk mengajak mahasiswa berkunjung dengan koordinasi dengan perpustakaan Politeknik Negeri Jember. Jadi jangan hanya menunggu anggarannya datang,&rdquo; terangnya.
<span style="font-size: 11pt; font-family: Arial,sans-serif; color: #000000; background-color: transparent; font-weight: 400; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Menurut Nur Purnamasidi, kontribusi literasi terhadap peningkatan literasi masyarakat sudah banyak dibuktikan, hanya saja dukungan anggaran yang diberikan untuk program peningkatan literasi yang salah satunya yang dilakukan oleh Perpusnas masih terbilang kecil.
<span style="font-size: 11pt; font-family: Arial,sans-serif; color: #000000; background-color: transparent; font-weight: 400; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Dalam menyikapi posisi literasi masyarakat Indonesia yang belum memenuhi harapan, dirinya bersama segenap unsur legislatif di Dewan Perwakilan Rakyat menyusun Panitia Kerja Peningkatan Literasi dan Tenaga Perpustakaan (PLTP).&nbsp;

<span style="font-size: 11pt; font-family: Arial,sans-serif; color: #000000; background-color: transparent; font-weight: 400; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Selain dari unsur legislatif, Kegiatan Peningkatan Indeks Literasi Masyarakat di Kabupaten Jember juga menghadirkan narasumber Pustakawan Ahli Utama Perpusnas, Abdullah Sanneng, Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Jember, Yuliana Harimurti, serta Dosen Politeknik Negeri Jember Budi Hariono.

Perpusnas Teken Kerja Sama Dengan Politeknik Negeri Jember

Jakartaâ€”UPT Perpustakaan Proklamator Bung Karno menyelenggarakan rangkaian kegiatan untuk memperingati Bulan Bung Karno. Plt. Kepala UPT Perpustakaan Proklamator Bung Karno, Hartono, menyatakan sebagai pelestari pemikiran Bung Karno, pihaknya turut menyemarakkan Bulan Bung Karno.
"Semangat, pemikiran dan perjuangan Bung Karno telah memberikan sumbangan yang besar bagi bangsa Indonesia. Sebagai pelestari Bung Karno, marilah kita menghidupkan api pemikiran beliau melalui berbagai kegiatan di Bulan Bung Karno," pesannya saat membuka Pameran Bung Karno dan Kebangsaan di Gedung C UPT Perpustakaan Proklamator Bung Karno, Blitar, Selasa (7/6/2022).
Beragam kegiatan diselenggarakan pada 28 Meiâ€”2 Juli 2022. Dia mengungkapkan, salah satu kegiatan yakni peringatan trisuci Bulan Bung Karno yang terdiri atas peringatan Hari Lahir Pancasila pada 1 Juni, Hari Lahir Bung Karno pada 6 Juni, dan Haul Bung Karno pada 21 Juni.
Pancasila adalah hasil pemikiran Bung Karno selama bertahun tahun. Sejak tahun 1918, Bung Karno sudah berpikir tentang dasar negara yang merdeka, kelak di kemudian hari.Â  Pada 1 Juni 1945, baru ada kesempatan untuk memunculkan pemikiran Bung Karno tentang Pancasila.Â 
â€œPancasila harus dipahami sejarahnya, asal usulnya serta dimasyarakatkan, disosialisasikan, dibumikan.Â Untuk itu perlu wahana yang dinamis untuk belajar Pancasila secara terus menerus,â€ urainya.
<img class="content-img" src="../webforms/uploads/images/369WhatsApp Image 2022-06-07 at 3.03.21 PM.jpeg" border="0" width="458" height="261" />
Pada Hari Lahir Pancasila, diselenggarakan upacara virtual yang berpusat di Ende dan Grebeg Pancasila. UPT Perpustakaan Proklamator Bung Karno menjadi tuan rumah Kenduri Pancasila yang dipimpin langsung oleh Wali Kota Blitar.
Pada Hari Lahir Bung Karno, UPT Perpustakaan Proklamator Bung Karno menggelar Brokohan dilanjutkan pembukaan pameran dengan tema Bung Karno dan Kebangsaan. Sementara Haul Bung Karno diperingati melalui upacara ziarah di Makam Bung Karno dilanjutkan dengan pembukaan Literasi Kopi.
Pameran Bung Karno dan Kebangsaan berlangsung pada 6-17 Juni 2022 di area kolam dan selasar Gedung C UPT Perpustakaan Proklamator Bung Karno. Melalui pameran ini, diharapkan masyarakat semakin mengetahui semangat, pemikiran, perjuangan, serta sejarah perjalanan hidup Sang Putra Fajar.
â€œSehingga dapat mengambil buah pemikiran dan cita-cita luhur dari presiden pertama Republik Indonesia ini untuk kemajuan bangsa Indonesia ke depan dan kesejahteraan masyarakat pada umumnya,â€ tuturnya.
UPT Perpustakaan Proklamator Bung Karno juga turut melaksanakan program transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial. Dalam program ini, perpustakaan dipusatkan sebagai kegiatan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dalam rangka Bulan Bung Karno, diselenggarakan kegiatan Literasi Kopi dan Literasi Wastra Nusantara. Masyarakat akan diberikan pelatihan terkait kopi dan wastra oleh para pakar di bidangnya.
â€œSelama bulan Juni terdapat dua kegiatan literasi inklusi sosial yakni Literasi Kopi yang diselenggarakan pada 21-23 Juni 2022 dan Literasi Wastra Nusantara pada 27-29 Juni 2022. Peserta dalam kegiatan tersebut adalah masyarakat umum dengan target 100 peserta setiap kegiatan,â€ jelasnya.
<img class="content-img" src="../webforms/uploads/images/635WhatsApp Image 2022-06-07 at 2.58.07 PM.jpeg" border="0" width="458" height="261" />
Selain itu, kegiatan Internalisasi Pemikiran Bung Karno akan digelar pada 14 Juni 2022. Bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Badung, Bali, kegiatan ini akan menghadirkan Kepala Perpusnas RI serta Wali Kota Blitar.
Bung Karno merupakan sosok yang lekat dengan seni dan budaya. Saat menjalani pengasingan di Ende dan Bengkulu, Bung Karno pernah membentuk grup sandiwara. Selain itu, dia juga merupakan pelukis dan kolektor karya seni rupa, gemar menonton wayang, film, serta pementasan tari.
Dalam memperingati Bulan Bung Karno, disediakan panggung khusus untuk Seni Budaya yakni Jaranan Pujo Waseso pada 28 Mei, Jaranan Banteng Muda pada 5 Juni, Musikalisasi Puisi pada 11 Juni, Keroncong Jatim 11-12 Juni, dan ditutup dengan Wayang Kulit pada 2 Juli.
Sebelumnya, pada 29 Mei-31 Mei dan 5 Juni 2022, diselenggarakan Safari Literasi yang dipusatkan di Amphiteater Perpustakaan Bung Karno. Safari Literasi memberikan wahana bagi generasi muda untuk berekspresi tentang pemikiran Bung Karno, khususnya Pancasila.
Perpustakaan Proklamator Bung Karno merupakan unit pelaksana teknis (UPT) Perpustakaan Nasional RI.
*Humas Perpustakaan Nasional RI &amp; Humas UPT Perpustakaan Proklamator Bung Karno
Â

UPT Perpustakaan Proklamator Bung Karno Semarakkan Bulan Bung Karno

Â 
Salemba, Jakarta â€“ Kepala Perpustakaan Nasional Muhammad Syarif Bando melantik 39 pejabat fungsional baru pada Jumâ€™at, (11/9). Pelantikan didasari Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Permenpan RB) Nomor 28 Tahun 2019 tentang Penyetaraan Jabatan Administrasi ke dalam Jabatan Fungsional. Kepala Perpusnas mengharapkan pejabat yang terlantik dapat menjadi sosok pemimpin yang dibutuhkan.
â€œIni merupakan bagian dari penyederhanaan birokrasi di lingkungan pemerintah pusat sesuai yang diinginkan oleh Presiden,â€ terang Kepala Perpusnas.
Dengan adanya penyederhanaan birokrasi maka posisi pejabat stuktural cukup sampai di level eselon satu dan dua saja. Sisanya menjadi koodinator. Posisi koordinator yang dibantu subkoordinator nantinya cukup vital karena tugasnya melakukan pengawasan secara langsung atas pekerjaan yang dilakukan. Sehingga kinerja institusi dapat lebih terpantau dan berjalan dengan cepat.Â 
Di akhir pelantikan, Kepala Perpusnas menekankan kriteria yang harus dimiliki oleh pemimpin, termasuk para koordinator. Ada 21 kriteria yang dijelaskan langsung, salah satunya adalah penegasan aturan dalan setiap aspek kerja.
â€œSebagai pemimpin, peraturan terkait tupoksi harus dipahami karena hal itu merupakan modal awal bekerja,â€ tegas Syarif Bando.
Berikut nama-nama pejabat terlantik:
<ol>
<li>Iswara Rusniady sebagai Pustakawan Ahli Utama</li>
<li>Bonar Sijabat sebagai Analis Pengelolaan Keuangan APBN Ahli Madya</li>
<li>Rismini sebagai Perancang Peraturan Perundang-Undangan Ahli Madya</li>
<li>Mulatsih Susilorini sebagai Pustakawan Ahli Madya</li>
<li>Made Ayu Wirayati sebagai Pustakawan Ahli Madya</li>
<li>Nani Suryani sebagai Pustakawan Ahli Madya</li>
<li>Supriyanto sebagai Pustakawan Ahli Madya</li>
<li>Sarwidiarti Mrihastuti sebagai Pustakawan Ahli Madya</li>
<li>Nurny Syam sebagai Pustakawan Ahli Madya</li>
<li>Agus Sutoyo sebagai Pustakawan Ahli Madya</li>
<li>Yeri Nurita sebagai Pustakawan Ahli Madya</li>
<li>Anjar Widiastuti sebagai Pustakawan Ahli Madya</li>
<li>Hanugrahwati sebagai Pustakawan Ahli Madya</li>
<li>Wiratna Tritawirasta sebagai Pustakawan Ahli Madya</li>
<li>Nurhadi Saputra sebagai Pustakawan Ahli Madya</li>
<li>Luthfiati Makarim sebagai Pustakawan Ahli Madya</li>
<li>Tuty Hendrawati sebagai Pustakawan Ahli Madya</li>
<li>Witanto sebagai Pengelola Pengadaan Barang Jasa Ahli Madya</li>
<li>Tanto Anton Purboyo sebagai Pustakawan Ahli Madya</li>
<li>Yatini sebagai Pustakawan Ahli Madya</li>
<li>Rohani Br. Tohang sebagai Pustakawan Ahli Madya</li>
<li>Alfa Husna sebagai Pustakawan Ahli Madya</li>
<li>Agus Supriana sebagai Pustakawan Ahli Madya</li>
<li>Budi Kusumawardani sebagai Pustakawan Ahli Madya</li>
<li>Meindria sebagai Pustakawan Ahli Madya</li>
<li>Kevi Ahadiah sebagai Analis Kepegawaian Ahli Madya</li>
<li>Eka Tuti Rohmawati sebagai Analis Pengelolaan Keuangan APBN Ahli Muda</li>
<li>Edi Wiyono sebagai Pustakawan Ahli Muda</li>
<li>Kusmeri sebagai Perencana Ahli Muda</li>
<li>Muhayar sebagai Pustakawan Ahli Muda</li>
<li>Pristiawati sebagai Pustakawan Ahli Muda</li>
<li>Agus Suyono sebagai Pustakawan Ahli Muda</li>
<li>Vira Farhana sebagai Pustakawan Ahli Muda</li>
<li>Harjo sebagai Pustakawan Ahli Muda</li>
<li>Ahmad Muslim sebagai Widyaiswara Ahli Muda</li>
<li>Afrison sebagai Pustakawan Ahli Muda</li>
<li>Aristianto Hakim sebagai Pustakawan Ahli Muda</li>
<li>Tubu Parulian Bontor Simanjuntak sebagai Perencana Ahli Muda</li>
<li>Supriyo sebagai Pustakawan Ahli Muda</li>
<li>Triono sebagai Kepala Sub Bagian Tata Usaha Deputi I</li>
</ol>
Â 
Reporter: Basma Sartika
Fotografer: Hartoyo Darmawan
Â 
Â Â Â 
Â

Lantik 39 Pejabat Fungsional, Kepala Perpusnas Lakukan Penyederhanaan Birokrasi

<span style="font-size: 12pt; color: #000000; background-color: transparent; font-weight: bold; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Medan Merdeka Selatan, Jakarta - <span style="font-size: 12pt; color: #000000; background-color: transparent; font-weight: 400; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">&nbsp;Seiring dengan isu dekolonisasi yang semakin mengemuka di berbagai belahan dunia, Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas) mengadakan Seminar Nasional bertajuk &ldquo;Repatriasi Naskah Kuno: Mengembalikan Identitas, Menjaga Warisan&rdquo;. Seminar yang berlangsung pada Kamis (18/7) ini diselenggarakan bekerja sama dengan Masyarakat Pernaskahan Nusantara (Manassa) dan Universitas Lancang Kuning Riau.&nbsp;
<span style="font-size: 12pt; font-family: 'trebuchet ms', geneva; color: #000000; background-color: transparent; font-weight: 400; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Deputi Bidang Pengembangan Bahan Pustaka dan Jasa informasi Mariana Ginting menyampaikan pentingnya repatriasi naskah kuno sebagai upaya untuk mengembalikan identitas budaya dan menjaga warisan leluhur.&nbsp;

<span style="font-size: 12pt; font-family: 'trebuchet ms', geneva; color: #000000; background-color: transparent; font-weight: 400; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Mariana menjelaskan bahwa Indonesia merupakan negara yang sangat kaya akan warisan dokumenter dan budaya. Ia mengungkap, dalam Grand Desain Pengelolaan Naskah Nusantara yang diterbitkan oleh Perpusnas pada 2019, jumlah total naskah yang ada adalah 121.545 naskah: sebanyak 82.158 naskah tersimpan di lembaga dokumenter dan koleksi pribadi di Indonesia, sementara 39.387 naskah tersimpan di perpustakaan dan museum di luar negeri.
<span style="font-size: 12pt; font-family: 'trebuchet ms', geneva; color: #000000; background-color: transparent; font-weight: 400; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">&ldquo;Jumlah yang saya sebutkan itu mungkin tidak mencerminkan jumlah sesungguhnya, karena seiring dengan banyaknya program pelestarian dan pengarusutamaan naskah, naskah-naskah yang sebelumnya tidak tercatat dapat diinventarisasi,&rdquo; ungkapnya.&nbsp;
<span style="font-size: 12pt; font-family: 'trebuchet ms', geneva; color: #000000; background-color: transparent; font-weight: 400; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Ia menambahkan, mulai tahun 2025, melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) non fisik, program identifikasi dan pendaftaran akan digalakan Perpusnas secara sistematis sehingga mendapatkan gambaran yang lebih akurat mengenai naskah Nusantara. Mariana juga menegaskan keseriusan Perpusnas mengenai isu repatriasi. Sebagai gambaran, Perpusnas telah mengakuisisi naskah-naskah yang disimpan di luar negeri.&nbsp;
<span style="font-size: 12pt; font-family: 'trebuchet ms', geneva; color: #000000; background-color: transparent; font-weight: 400; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">
<span style="font-size: 12pt; font-family: 'trebuchet ms', geneva; color: #000000; background-color: transparent; font-weight: 400; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">&ldquo;Pada tahun 2016, Perpusnas mengakuisisi 14 naskah kuno dari pihak EFEO Paris melalui Kedutaan Besar Republik Indonesia di Paris. Hibah naskah dari pihak luar negeri kepada Perpusnas, adalah bukti kepercayaan masyarakat Internasional terhadap pemerintah Indonesia,&rdquo; tambahnya. 
<span style="font-size: 12pt; font-family: 'trebuchet ms', geneva; color: #000000; background-color: transparent; font-weight: 400; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Lebih lanjut, Mariana berharap melalui seminar ini, dapat menunjukkan bukti keseriusan Perpusnas dalam pengelolaan naskah Nusantara. &ldquo;Kami mengajak Bapak Ibu untuk memperlakukan naskah Nusantara ini bukan hanya sebagai warisan leluhur, tetapi yang lebih penting, sebagai titipan anak cucu kita, yang harus dilestarikan dan diaktualisasikan agar selalu relevan bagi kehidupan di masa kini dan masa mendatang,&rdquo; pungkasnya.&nbsp;
<span style="font-size: 12pt; font-family: 'trebuchet ms', geneva; color: #000000; background-color: transparent; font-weight: 400; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Selaras dengan hal tersebut, Deputi Bidang Pembangunan Manusia, Masyarakat, dan Kebudayaan/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Amich Alhumami, juga memahami bahwa naskah kuno (manuskrip) Indonesia masih tersebar di banyak negara. Salah satunya manuskrip hasil karya para ulama Indonesia yang masih terserak di berbagai wilayah ASEAN dengan kondisi yang memprihatinkan.
<span style="font-size: 12pt; font-family: 'trebuchet ms', geneva; color: #000000; background-color: transparent; font-weight: 400; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">
<span style="font-size: 12pt; font-family: 'trebuchet ms', geneva; color: #000000; background-color: transparent; font-weight: 400; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Menurutnya, perlu adanya ikhtiar memetakan keberadaan naskah kuno Indonesia di luar negeri melalui penelitian yang intensif dan komprehensif, pemberitaan secara masif terkait keberadaan naskah kuno di luar Indonesia, serta pengembangan data, target, dan mekanisme yang akurat untuk peta jalan repatriasi naskah kuno Indonesia di luar negeri. 
<span style="font-size: 12pt; font-family: 'trebuchet ms', geneva; color: #000000; background-color: transparent; font-weight: 400; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">"Untuk itu, repatriasi naskah kuno dapat dikembangkan melalui program revitalisasi manuskrip yang berupaya memperkuat perlindungan dan pelestarian warisan budaya," jelasnya.&nbsp;
<span style="font-size: 12pt; font-family: 'trebuchet ms', geneva; color: #000000; background-color: transparent; font-weight: 400; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Selain pemetaan sebaran naskah kuno di luar negeri, Amich juga menilai perlunya penguatan sinergi multipihak, digitalisasi manuskrip, penguatan ekosistem riset pernaskahan, serta apresiasi dan rekognisi terhadap pelestari manuskrip.&nbsp;
<span style="font-size: 12pt; font-family: 'trebuchet ms', geneva; color: #000000; background-color: transparent; font-weight: 400; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">
<span style="font-size: 12pt; font-family: 'trebuchet ms', geneva; color: #000000; background-color: transparent; font-weight: 400; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Seminar ini turut menghadirkan sejumlah tokoh terkemuka sebagai pembicara, antara lain: Guru Besar Filologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Oman Fathurahman, Guru Besar FIB Universitas Lancang Kuning, Junaidi, Ketua Masyarakat Pernaskahan Nusantara (Manassa), Munawar Holil, Yayasan Vasatii Socaning Lokika (Trah Sri Sultan Hamengkubuwono II), Ananta Hari Noorsasetya, Ketua Yayasan Kejora Anak Negeri, Erwin Dimas. 
<span style="font-size: 12pt; font-family: 'trebuchet ms', geneva; color: #000000; background-color: transparent; font-weight: 400; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Para pembicara mendiskusikan isu-isu penting terkait repatriasi naskah kuno, baik dari perspektif politis, kultural, maupun problematik. Mereka juga membahas kendala-kendala yang dihadapi negara-negara bekas jajahan dalam menjamin pelestarian warisan budaya yang dipulangkan ke tanah asalnya, serta kurangnya penelitian tentang sejarah asal-usul kekoleksian.
<span style="font-size: 12pt; font-family: 'trebuchet ms', geneva; color: #000000; background-color: transparent; font-weight: 400; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">&nbsp;
<span style="font-size: 12pt; font-family: 'trebuchet ms', geneva; color: #000000; background-color: transparent; font-weight: bold; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Reporter: Alditta Khoirun Nisa&nbsp; 
<span style="font-size: 12pt; font-family: 'trebuchet ms', geneva; color: #000000; background-color: transparent; font-weight: bold; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Dokumentasi: Alfiyan / Robby
&nbsp;
<span style="font-size: 12pt; font-family: 'trebuchet ms', geneva; color: #000000; background-color: transparent; font-weight: bold; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">&nbsp;

Perpusnas Gelar Seminar Nasional "Repatriasi Naskah Kuno: Mengembalikan Identitas, Menjaga Warisan" 

Medan Merdeka Selatan, Jakartaâ€”Kepala Perpustakaan Nasional RI (Perpusnas) menandatangani Piagam Penerapan Manajemen Risiko Perpustakaan Nasional yang diselenggarakan secara online dan on-site pada Rabu (30/6/2021). Kegiatan tersebut kemudian dilanjutkan dengan sosialisasi kebijakan penerapan dan evaluasi manajemen risiko dengan narasumber Deputi Pengawasan Instansi Pemerintah Bidang Politik, Hukum, Keamanan, Pembangunan Manusia dan Kebudayaan BPKP.
Memahami pentingnya penerapan manajemen risiko pada setiap kegiatan rutinnya, Perpustakaan Nasional telah menetapkan peraturan perundang-undangan sebagai langkah strategis bagi semua unit di lingkungan Perpustakaan Nasional RI, khususnya unit eselon 2 dan UPT untuk melakukan penerapan pengelolaan manajemen risiko di unitnya secara terstruktur, komprehensif, dan baku sesuai dengan pedoman yang berlaku.
Kepala Biro Hukum, Organisasi, Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat Sri Marganingsih menyebutkan secara keseluruhan pada tahun 2020/2021 di unit eselon 2 dan UPT terdapat 398 risiko yang harus diselesaikan atau dalam proses penyelesaian. Oleh karena itu, diperlukan adanya tindak lanjut terhadap risiko tersebut dengan mengadakan pemetaan rencana perlakuan risiko dan tindak lanjut rencana perlakuan risiko yang menghasilkan dokumen yang ditandatangani pada hari ini.
â€œPenandatanganan naskah perlakuan risiko ini merupakan komitmen untuk menindaklanjuti apa yang telah disepakati secara tertulis untuk menyelesaikan, menindaklanjuti rencana perlakuan risiko di unit kerja masing-masing,â€ ujar Sri.
Sementara itu, Kepala Perpusnas M. Syarif Bando dalam sambutannya menjelaskan bahwa risiko yang teridentifikasi tersebut terkait dengan posisi Perpustakaan Nasional yang menjadi public service atau institusi pelayanan umum yang selalu dihadapkan pada persoalan baik yang disebabkan oleh alam yang tidak terduga maupun dinamika masyarakat yang dilayani di satu sisi dan pada sisi yang lain juga lebih besar disebabkan oleh faktor internal.
Lebih lanjut Syarif mengungkapkan Perpustakaan Nasional berkomitmen kuat untuk memastikan seluruh tahapan penyelesaian penyebab risiko terlaksana dengan sebaik-baiknya. Untuk itu, ia mengharapkan arahan dari BPKP.
â€œSampai Desember 2021 ini target untuk tindak lanjut rencana perlakuan risiko kurang lebih sekitar 942, kami berharap bahwa di dalam agenda hari ini kami mendapatkan pencerahan, pengarahan bagaimana agar rencana ini bisa betul-betul direalisasikan, terutama karena banyak hal, misalnya kesadaran pengelolaan risiko belum menjadi budaya Perpusnas,â€ tegasnya.
Deputi Pengawasan Instansi Pemerintah Bidang Politik, Hukum, Keamanan, Pembangunan Manusia dan Kebudayaan BPKP, Iwan Taufiq Purwanto, menjelaskan bahwa dalam pelaksanaan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) berdasarkan PP No. 60 tahun 2008 terdiri dari lima unsur, yang salah satunya adalah penilaian risiko dan risiko ini kemudian dikembangkan menjadi manajemen risiko secara keseluruhan.
â€œSebagaimana kita ketahui bahwa salah satu unsur dari lima unsur SPIP adalah penilaian risiko dan risiko ini kemudian dikembangkan menjadi manajemen risiko secara keseluruhan,â€ papar Iwan.
Iwan Taufiq Purwanto dalam paparannya menjelaskan bahwa dalam melakukan mitigasi risiko pada suatu lembaga, ada beberapa tahapan yang harus dilaksanakan, yaitu identifikasi risiko, analisis risiko, evaluasi risiko, respons risiko, dan pemantauan.
â€œPada saat melaksanakan identifikasi, analisis, dan evaluasi atas risiko harus dirumuskan secara spesifik agar tepat diusulkan rencana tindak pengendaliannya sebagai langkah mitigasinya,â€ pesannya.
Inspektur Perpustakaan Nasional Darmadi mengingatkan bahwa yang masih perlu dilakukan adalah mensosialisasikan bagaimana supaya semua unit kerja sadar akan risiko.
Acara diakhiri dengan penandatanganan dokumen perlakuan risiko semua unit kerja eselon 2 dan UPT di lingkungan Perpustakaan Nasional RI.
Â 
ReportaseÂ Â Â Â Â Â Â Â Â Â  : Radhitya Purnama

Berita

-

Pencarian

Berita Lainnya

Literasi adalah Investasi Masa Depan

Perpusnas Teken Kerja Sama Dengan Politeknik Negeri Jember

UPT Perpustakaan Proklamator Bung Karno Semarakkan Bulan Bung Karno

Lantik 39 Pejabat Fungsional, Kepala Perpusnas Lakukan Penyederhanaan Birokrasi

Perpusnas Gelar Seminar Nasional "Repatriasi Naskah Kuno: Mengembalikan Identitas, Menjaga Warisan"

Perpustakaan Nasional Berkomitmen Tindak Lanjuti Rencana Perlakuan Risiko