Jember, Jawa Timur - Perpustakaan Nasional terus memperluas kolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan termasuk dengan berbagai perguruan tinggi di Indonesia.
Karena tugas mencerdaskan kehidupan bangsa sesuai tugas yang tertera dalam pembukaan UUD 1945 merupakan tugas setiap komponen masyarakat.
Hal tersebut disampaikan Kepala Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas) Muhammad Syarif Bando setelah melakukan penandatanganan perjanjian kerja sama antara Perpusnas dengan Politeknik Negeri Jember pada Senin, (24/7/2023).
Kerjasama ini merupakan salah satu bentuk langkah awal kolaborasi Perpusnas mendukung peningkatan literasi di perguruan tinggi dengan pengelolaan dan pengembangan perpustakaan salah satunya Politeknik Negeri Jember.
Lebih lanjut, dalam sambutannya pada kegiatan Peningkatan Indeks Literasi Masyarakat di Kabupaten Jember Kepala Perpusnas menjelaskan Indonesia kaya dengan sumber daya alam yang luar biasa.
“Berbagai jenis kekayaan alam Indonesia banyak diperdagangkan sebagai komoditas dan menempati posisi pertama di dunia. Sayangnya hal tersebut belum seimbang dengan kualitas sumber daya manusia yang bisa mengolahnya,” ungkapnya.
Sesuai arahan Presiden Joko Widodo dalam pembangunan manusia unggul, menurutnya Indonesia harus bisa berkembang menjadi negara produsen bukan lagi negara konsumen melalui berbagai tingkatan literasi.
Definisi literasi menurut Kepala Perpusnas adalah kedalaman pengetahuan seseorang terhadap suatu objek ilmu pengetahuan tertentu yang dapat diimplementasikan dengan inovasi dan kreativitas yang tinggi untuk memproduksi barang dan jasa yang berkualitas dan dapat dipakai untuk memenangkan persaingan global.
Di sisi lain, Direktur Politeknik Negeri Jember, Saiful Anwar menyambut baik kerja sama dengan Perpusnas. Dirinya menganggap langkah ini merupakan bentuk awal upaya peningkatan kualitas perpustakaan di lingkungan Politeknik Negeri Jember.
Politeknik Negeri Jember merupakan perguruan tinggi yang menyelenggarakan pendidikan vokasional di Kabupaten Jember. Melalui program pendidikan yang mengarah proses belajar mengajar pada tingkat keahlian, keterampilan, dan standar kompetensi yang spesifik sesuai dengan kebutuhan pasar kerja dan stakeholder. Dengan begitu mahasiswa akan mempunyai kemandirian dalam berkarya dan berwirausaha berbasis IPTEKS yang diperolehnya.
Saiful menyebut Politeknik Negeri Jember sebagai bagian dari komponen pendidikan juga akan berupaya mengelola perpustakaan demi mendukung peningkatan literasi di tingkat perguruan tinggi.
”Politeknik Negeri Jember dalam rangka mendukung pemerataan akses pendidikan kami hadir di berbagai kawasan. Kami ada 5 kampus, seiring dengan hadirnya kampus ini secara tidak langsung hadir juga perpustakaan,” sebutnya.
Dalam kesempatan yang sama juga digelar Talkshow Peningkatan Indeks Literasi Masyarakat. Dengan mengangkat tema “Peran Mahasiswa Sebagai Agen Perubahan Pembentuk Budaya Literasi Masyarakat di Kabupaten Jember”.
Anggota Komisi X DPRI RI fraksi Golongan Karya Muhamad Nur Purnamasidi yang hadir sebagai narasumber mengajak berbagai jenis perpustakaan di Kabupaten Jember untuk tidak terus meningkatkan kolaborasi.
“Misal perpustakaan daerah kabupaten bisa bekerja sama untuk mengajak mahasiswa berkunjung dengan koordinasi dengan perpustakaan Politeknik Negeri Jember. Jadi jangan hanya menunggu anggarannya datang,” terangnya.
Menurut Nur Purnamasidi, kontribusi literasi terhadap peningkatan literasi masyarakat sudah banyak dibuktikan, hanya saja dukungan anggaran yang diberikan untuk program peningkatan literasi yang salah satunya yang dilakukan oleh Perpusnas masih terbilang kecil.
Dalam menyikapi posisi literasi masyarakat Indonesia yang belum memenuhi harapan, dirinya bersama segenap unsur legislatif di Dewan Perwakilan Rakyat menyusun Panitia Kerja Peningkatan Literasi dan Tenaga Perpustakaan (PLTP).
Selain dari unsur legislatif, Kegiatan Peningkatan Indeks Literasi Masyarakat di Kabupaten Jember juga menghadirkan narasumber Pustakawan Ahli Utama Perpusnas, Abdullah Sanneng, Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Jember, Yuliana Harimurti, serta Dosen Politeknik Negeri Jember Budi Hariono.