Mangga Besar, Jakarta-Naskah kuno merupakan hasil pemikiran para leluhur yang berisikan keberagaman budaya bangsa. Indonesia kaya akan keberagaman jenis dan jumlah khasanah budaya dari tiap daerah. Keberadaan perpustakaan merupakan buah dari budaya dan peradaban umat manusia.
Sayangnya, hasil budaya para leluhur, seperti naskah/manuskrip kurang terawat dengan baik. Banyak yang melakukan perawatan dengan ala kadarnya tanpa mengetahui teknik-teknik yang tepat. Akibatnya, usia naskah kuno tidak panjang, dimakan rengat, bahkan sebagian menjadi lapuk termakan usia. Padahal warisan budaya yang terkandung dalam naskah/manuskrip sarat nilai-nilai, keyakinan, kebiasaan, adat istiadat, konservasi, etika, dan sebagainya.
"Paradigma perpustakan di bidang pelestarian harus bertransformasi. Dari yang hanya menyimpan dan merawat koleksi menjadi memberikan serta meluaskan akses informasi. Dari sekedar menyediakan kebutuhan koleksi menjadi diversifikasi dan implementasi konten sehingga tetap lestari di masyarakat," ujar Kepala Pusat Preservasi Bahan Pustaka Perpustakan Nasional, Ahmad Masykuri, saat membuka Seminar dan Workshop Metode Pelestarian Bahan Pustaka, Senin, (26/8).
Arah kebijakan preservasi Perpusnas saat ini berfokus, diantaranya (1) memperkuat pembangunan bidang perpustakaan dalam penyelamatan khasanah intelektual bangsa; (2) penguatan fungsi pembinaan pelestarian bahan pustaka naskah kuno; (3) mendorong agar semua ketetapan pelestarian yang diamanatkan dalam peraturan perundang-undangan ditindaklanjuti untuk perpustakaan dan masyarakat; (4) mewujudkan perpustakaan sebagai pusat rujukan dan penelitian pelestarian melalui penguatan teknik preservasi, dan; (5) melakukan kegiatan kerja sama antarlembaga dalam maupun luar negeri dalam rangka pelestarian bahan pustaka.
Tidak dipungkiri kekayaan budaya Indonesia banyak tersimpan tersebar di berbagai tempat, seperti di perpustakaan, lembaga adat, museum, keraton, masyarakat, hingga di mancanegara. Namun, upaya penanganan pelestarian belum maksimal meski regulasi kuat.
Ambil contoh di museum, dimana naskah-naskah kuno dipajang atau digabungkan dengan benda-benda artefak lainnya. Padahal, naskah harus berada dalam temperatur suhu 20 derajat celcius, dengan kelembaban kurang dari 55 derajat celsius agar tidak cepat rusak.
Agak mengkhawatirkan jika koleksi naskah/manuskrip disimpan oleh perorangan. Terkesan apa adanya. Hanya dibungkus dan ditaruh di dalam kotak (peti) tanpa memerhatikan suhu dan kelembaban ruangan. "Hal ini akibat dari minimnya pengetahuan bagaimana cara mengelola dan merawat naskah. Makanya, tindakan persuasif perlu terus diupayakan,†imbuh Masykuri.
Oleh karena itu penting bagi perpustakan di tiap daerah berperan sebagai kader pelestari naskah. Salah satu upaya yang bisa dilakukan misalnya, dengan menggandeng perusahaan atau BUMD, memanfaatkan dana CSR untuk kegiatan digitalisasi naskah sehingga generasi anak cucu terus menikmati koleksi buku, naskah, dan literatur yang kita miliki," tambah Ahmad Masykuri.
Seminar dan Workshop menghadirkan 160 peserta dari dinas perpustakaan kabupaten/kota, perwakilan museum, Masyarakat Pernaskahan Nusantara (Manasa), serta pegiat literasi naskah dari berbagai daerah.
Selain mengenalkan metode pelestarian fisik naskah kuno di Perpusnas, mereka diberikan kesempatan mengenali metode alih media naskah kuno Yayasan Manasa, metode perawatan film oleh Lisabona Rahman, serta pelestarian fisik naskah kuno dari Staatsbibliothek zu Berlin, Jerman, Katharina Wewerke.
Daftar Koleksi Yang Di Konservasi
No |
Jenis Koleksi |
Jumlah (eksemplar) |
1 |
Buku Langka |
120 |
2 |
Majalah Langka |
300 |
3 |
Peta |
1.800 |
4 |
Surat Kabar Langka |
300 |
5 |
Naskah Kuno |
30 |
6 |
Fumigasi |
30.000 |
7 |
Perawatan Bahan Perpustakaan |
33.000 |
8 |
Penjilidan Buku |
6.000 |
9 |
Penjilidan Majalah |
4.500 |
10 |
Penjilidan Surat Kabar |
2.400 |
11 |
Pembuatan Sarana Penyimpanan Bahan Perpustakaan |
3.00 |
 |
TOTAL |
81.450 |
(Data 2016-2018)
 Daftar Koleksi Yang Di Alih Media DigitalÂ
No |
Jenis Koleksi |
Jumlah (buku) |
1 |
Manuskrip |
1.849 |
2 |
Buku Langka |
963 |
3 |
Terbitan Berseri |
290 |
4 |
Kartografis |
313 |
5 |
Audio |
3.300 album/kaset |
6 |
Foto/gambar Bersejarah |
1.000 eks |
7 |
Konversi dari format Mikro Film |
111 |
8 |
Sumber Elektronik |
1.012 |
 |
TOTAL |
8.883 |
Data (2016-208)
Â
Reporter/Fotografer : Hartoyo Darmawan