Medan Merdeka Barat, Jakarta – Perpustakaan Nasional RI dengan Kementerian Pertahanan menjalin kesepakatan bersama dalam mengembangkan perpustakaan. Penandatanganan Kesepakatan Bersama (PKB) antara dua instansi pemerintah tersebut dilakukan Kepala Perpusnas Muhammad Syarif Bando dan Menteri Pertahanan Jenderal (Purn) Ryamizard Ryacudu di Gedung Urip Sumohardjo Kementerian Pertahanan, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta, Senin (20/11).
Kesepakatan bersama ini tidak hanya terjalin dengan Kemhan, tapi juga melibatkan Markas Besar TNI, Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan Udara. Salah satu target kerja sama adalah melakukan alih media koleksi perpustakaan yang ada di lima instansi tersebut. Kepala Perpusnas Syarif Bando menargetkan pada awal 2018, digitalisasi koleksi yang ada di Perpustakaan Kemhan, Mabes TNI, AD, AL, dan AU bisa dilakukan.
“Banyak sekali karya-karya yang yang telah dihasilkan TNI selama ini yang mungkin belum bisa kita nikmati karena masih dalam bentuk buku. Oleh karena itu, kita berharap agar bisa difasilitasi untuk digitalisasi dan bisa kita layankan koleksi tersebut, asal tidak menyangkut rahasia pertahanan,” jelas Syarif. Kepala Perpusnas berharap, digitalisasi koleksi-koleksi terbaik yang ada di perpustakaan instansi militer tersebut bisa bermanfaat untuk masyarakat Indonesia.
Kepala Badan Instalasi Strategis Nasional (Bainstranas) Kemhan Mayjen TNI Heros Paduppai menyatakan, kesepakatan ini merupakan langkah awal dari kerja sama antara Perpusnas dengan Kemhan beserta Mabes TNI, AD, AL, dan AU. Heros menjelaskan, penandatanganan kerja sama akan dilanjutkan dengan perjanjian kerja sama sehingga program-program yang ada ditargetkan bisa dilaksanakan hingga ke perpustakaan yang ada di satuan terkecil instansi-instansi tersebut.
“Perjanjian kerjasama ini nanti akan kita tuangkan, akan kita uraikan siapa berbuat apa, sehingga perjanjian tersebut bisa menyentuh sampai ke tingkat daerah. Katakanlah bisa sampai ke tingkat Korem, bahkan Kodim. Kalau di Lanud, sampai Lanud tipe C. Dengan demikian acara kita siang ini sangat memberi arti penting untuk kemajuan Kemhan dan TNI,” jelas Heros. Menurut Heros, perpustakaan yang ada di Kemhan, Mabes TNI, dan AD, AL, dan AU harus dibenahi bukan sebagai tempat menumpuk buku. Dia pun meminta kepada Perpusnas agar membantu pihaknya mengubah wajah perpustakaan menjadi lebih modern dan digital.
“Manfaat dari kerjasama ini berikutnya adalah terutama di Lemdik-Lemdik (lembaga pendidikan, red) yang ada di TNI. Bahwa karya tulis, karya ilmiah, dari para mantan peserta didik itu tersimpan dengan rapi, bukan saja dalam bentuk naskah tertulis, tapi juga dalam server. Jadi tidak lagi tertumpuk. Jadi, nanti dengan kecanggihan ini, itu atas kerjasama dengan Perpustakaan Nasional. Kemudian perluasan jaringan sampai dengan tingkat regional maupun internasional,” urainya.
Melalui kerja sama ini, Heros berharap, perpustakaan di Kemhan, Mabes TNI, AD, AL, dan AU membarui koleksinya sehingga menarik untuk dikunjungi oleh para prajurit.
Pada kesempatan tersebut, Perpusnas memberikan bantuan berupa buku sebanyak empat paket dengan jumlah total 2.000 eksemplar. Satu paket buku terdiri dari 250 judul buku di mana satu buku sebanyak dua eksemplar.
Reportase: Hanna Meinita