Medan Merdeka Selatan, Jakarta - Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas) mengapresiasi Mahkamah Konstitusi (MK) atas diterbitkannya sebanyak 38 buku. Buku tersebut ditulis oleh Hakim Konstitusi dan pegawai MK.
Demikian disampaikan Deputi Bidang Pengembangan Sumber Daya Perpustakaan Adin Bondar dalam Peluncuran Buku dan Talkshow Literasi Konstitusi yang diselenggarakan secara hibrida pada Senin (16/12/2024).
"Kami mengapresiasi praktik baik yang diterapkan MK dalam meningkatkan literasi melalui tulisan para hakim mahkamah konstitusi yang tahun ini menerbitkan sebanyak 38 buku," ungkapnya.
Lebih lanjut, dia menjelaskan kegiatan ini sejalan dengan amanah UUD 1945 yang mengamanatkan setiap warga negara untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Menurutnya, budaya literasi sangat penting untuk menuju masyarakat berpengetahuan dan kreatif.
"Melalui kegiatan ini, kita ingin menambahkan kesadaran bahwa budaya literasi adalah kunci menuju masyarakat yang berpengetahuan dan mampu menghadapi tantangan global. Perpustakaan bukan hanya ruang tertutup tetapi menjadi ruang terbuka untuk mengembangkan kreativitas dan pengetahuan," jelasnya.
Deputi Adin memaparkan kegiatan Peluncuran Buku dan Talkshow Literasi Konstitusi merupakan kegiatan kali ketiga yang diselenggarakan di Perpusnas. “kegiatan ini juga merupakan bagian tugas Perpusnas dalam rangka mewujudkan budaya literasi dalam membangun kesadaran masyarakat terhadap hukum, konstitusi,konstitusi demokrasi dan hak asasi manusia,” tambahnya.
Wakil Ketua MK Saldi Isra mengungkapkan rasa terima kasih atas dukungan Perpusnas dalam upaya meningkatkan literasi konstitusi.
"Sejak 2019, MK telah berkomitmen untuk terus menghasilkan buku-buku yang menjadi referensi masyarakat. Tahun ini kami berhasil meluncurkan 38 buku, dan tahun depan kami berencana untuk meningkatkan jumlah tersebut menjadi minimal 40 buku," ujarnya.
Saldi juga mengungkapkan tantangan besar yang dihadapi MK dalam menyelesaikan158 putusan penting, termasuk sengketa Pileg, Pilpres 2024. "Meskipun menghadapi pekerjaan yang luar biasa, kami tetap berusaha untuk menghasilkan karya tulis yang bermanfaat bagi publik," imbuhnya.
Ketua MK Periode 2003-2008 Jimly Asshiddiqie menyambut baik kolaborasi antara MK dan Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas). Menurutnya, kerjasama ini akan memperkuat tradisi menulis dan berdebat yang sudah dimulai di MK.
"Kolaborasi ini memberi tanda-tanda baik untuk kita meneruskan tradisi yang baik ini, yaitu menulis buku. Mudah-mudahan ini ditiru oleh lembaga lain, terutama dunia peradilan," kata Jimly.
Jimly menekankan pentingnya kegiatan baca-tulis dan berdebat dalam mencapai kebenaran dan keadilan. "Para hakim harus akrab dengan kegiatan baca-tulis dan berdebat. Ini sudah di mulai dan menjadi budaya kerja di MK, yaitu baca, tulis, dan berdebat substansif untuk menemukan kebenaran dan keadilan," tegasnya.
Dalam kesempatan yang sama hadir pula Deputi Bidang Pengembangan Bahan Pustaka dan Jasa Informasi Perpusnas Mariana Ginting, serta Hakim Konstitusi periode 2015-2020 I Dewa Gede Palguna, Guru Besar Hukum Tata Negara UII Ni’matul Huda, Pemimpin Redaksi KOMPAS Sutta Dharmasaputra sebagai narasumber Talkshow Literasi Konstitusi.
Kegiatan ini juga dirangkaikan dengan pameran “MK Book Corner” yang digelar di lobby lantai 1 Gedung Fasilitas Layanan Perpusnas, Jalan Medan Merdeka Selatan No. 11 Jakarta, pada 15-17 Desember 2024.
Reporter: Wara Merdeka
Dokumentasi: Aji Anwar