Jakarta - Seluruh anggota Komisi X DPR RI yang hadir dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas) memberikan apresiasi terhadap sepak terjang kinerja dan capaian prestasi yang diraih oleh Perpusnas.
Pasalnya, Pagu Anggaran Tahun 2022 Perpusnas sebesar Rp. 660.304.500.000 mampu diserap sebanyak 98,22% atau Rp. 648.546.192.548. Selain itu, berbagai prestasi juga diraih diantaranya mempertahankan opini laporan keuangan WTP dari BPK, nilai RB naik, nilai SAKIP naik, dan lainnya.
Demikian disampaikan oleh Kepala Perpusnas, Muhammad Syarif Bando saat memaparkan salindia pada kegiatan RDP dengan agenda Pembahasan Laporan Keuangan Pemerintah Pusat APBN TA 2022, di Ruang Rapat Komisi X DPR RI, Rabu (30/8/2023).
Kolaborasi Siasat Anggaran Minim Perpusnas
Kegiatan RDP yang digelar keesokan harinya yakni Kamis (31/8/2023) menetapkan bahwa Komisi X DPR RI menyetujui alokasi anggaran sementara Perpusnas pada RAPBN TA 2024 sebesar Rp. 721.194.774.000.
Meskipun ada sedikit peningkatan anggaran, namun jumlah tersebut masih terbatas untuk melakukan upaya pengembangan perpustakaan di daerah. Hal tersebut pula yang mengakibatkan kondisi perpustakaan maupun program serta layanan di banyak daerah masih sangat minim.
“Benar ada penambahan pagu namun perlu dilaporkan kebutuhan masyarakat atas perpustakaan sangat meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Terlebih program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial (TPBIS) dapat dimanfaatkan untuk mengurangi angka pengangguran,” jelas Kepala Perpusnas.
Legislator dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Vanda Sarundajang menyampaikan bahwa rendahnya tingkat literasi pada generasi muda, tidak hanya menjadi tanggung jawab Perpusnas, akan tetapi menjadi tanggung jawab bersama seperti kementerian atau lembaga (k/l) lain, pemerintah daerah, komunitas, dan masyarakat.
“Masukan dari saya, mungkin bisa secara berkala dikirimkan surat imbauan untuk lebih memperhatikan perpustakaan di wilayah mereka masing-masing,” ucapnya.
Pada kesempatan yang sama, Anggota Komisi X DPR RI dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa, Muhammad Kadafi mengatakan terobosan-terobosan baru di bidang perpustakaan dan literasi dapat terwujud apabila berkolaborasi dengan k/l lain karena sebenarnya mereka juga memiliki kepedulian luar biasa dalam penciptaan generasi muda unggul.
“Terobosan baru perlu dilakukan dengan kolaborasi bersama k/l lain seperti Kemenparekraf, Kemenpora, dan Kemendikbud karena mereka punya concern luar biasa dalam pengembangan generasi muda. Harapannya mampu mendorong percepatan budaya literasi di Masyarakat,” katanya.
Terkait kolaborasi, Kepala Perpusnas menerangkan Perpusnas telah berupaya semaksimal mungkin baik untuk pelaksanaan kegiatan di pusat maupun di daerah. Akan tetapi, untuk berkolaborasi dengan Kemenparekraf, Kemenpora, dan Kemendikbud, menurutnya Komisi X DPR RI perlu membuatkan kebijakan tertulis agar k/l memberikan dukungan kepada Perpusnas.
“Upaya melakukan kolaborasi sudah maksimal dilakukan, bahkan kegiatan Perpusnas di daerah sudah melibatkan semua komponen. Namun untuk berkolaborasi dengan Kemenparekraf, Kemenpora, dan Kemendikbud, bukan bermaksud tidak mengikuti tapi memang tidak dimungkinkan, kecuali apabila ada kebijakan untuk membantu Perpusnas dari Komisi X DPR RI,” pungkasnya.
Di luar minimnya anggaran yang dimiliki Perpusnas, seluruh anggota Komisi X DPR RI sependapat bahwa Perpusnas telah berhasil menjalankan tugas dan fungsinya dengan sangat baik. Itu tercermin dari pernyataan beberapa legislator yang hadir.
Legislator dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Andreas Hugo Pareira mengapresiasi Perpusnas karena setiap tahun perencanaan penggunaan anggaran selalu disampaikan secara detil.
“Sudah disaksikan, dirasakan, dan dialami bagaimana pengembangan perpustakaan di daerah sangat membantu untuk meningkatkan minat baca dan indeks literasi masyarakat,” ungkapnya.
Anggota Komisi X DPR RI dari Fraksi Partai NasDem, Lisda Hendrajoni juga mengapresiasi karena Perpusnas berhasil mengelola anggaran yang sangat terbatas menjadi hasil kerja nyata dan luar biasa.
“Apresiasi kami berikan karena dengan anggaran yang sangat terbatas Perpusnas mampu terus bergerak dan berjuang untuk masyarakat. Tentunya, kami juga berharap agar sosialisasi mengenai literasi terus dilanjutkan,” harapnya.
Reporter: Basma Sartika
Fotografer: Ahmad Kemal Nasution/Andri Tri Kurnia