Medan Merdeka Selatan, Jakarta – Perpustakaan Nasional (Perpusnas) RI mendukung penguatan literasi di Kabupaten Rote Ndao dengan berbagai program untuk meningkatkan minat baca dan pengetahuan masyarakat setempat.
Bupati Rote Ndao, Paulina Haning-Bullu mengatakan, Perpusnas telah memberikan berbagai bantuan untuk mendukung penguatan literasi di kabupaten yang terletak pada posisi paling selatan wilayah nusantara ini.
Diantaranya, dua unit mobil perpustakaan keliling di tahun 2010 dan 2021, satu unit komputer, bantuan koleksi sebanyak 1.000 judul di tahun 2013, satu paket pojok baca digital (Pocadi) di tahun 2022.
"Kami mengucapkan terima kasih atas bantuan yang telah diberikan Perpusnas untuk kami, dan bantuan ini sangat bermanfaat bagi masyarakat, " katanya dalam kunjungan kerja ke Perpusnas pada Selasa, (2/5/2023).
Dikatakan, tiga desa di Kabupaten Rote Ndao menerima manfaat Tranformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial (TPBIS). Menurutnya, melalui program tersebut sangat membantu masyarakat untuk meningkatkan keterampilannya.
Dalam kunjungannya, bupati juga menyampaikan permohonan bantuan pembangunan gedung perpustakaan melalui Dana Alokasi Khusus (DAK). "Dengan adanya gedung perpustakaan kami harapkan masyarakat dapat menikmati ruang baca yang representatif," ungkapnya.
Kepala Perpusnas Muhammad Syarif Bando mendukung usulan pembangunan gedung perpustakaan di Kabupaten Rote Ndao. Hal ini sebagai upaya Perpusnas dalam menyediakan aksesibilitas layanan perpustakaan di wilayah 3T.
"Cita-cita kami juga sama, kami ingin membangun perpustakaan di daerah terpencil, sebagai penyediaan akses layanan perpustakaan," tuturnya.
Dijelaskan, begitu dasyatnya pengetahuan untuk meningkatkan kesejahteraan. Budaya literasi mampu menjadi manuver untuk mensejahterakan masyarakat.
"Literasi bukan hanya sekadar bisa baca dan tulis, tetapi bagaimana dengan pengetahuan dapat memproduksi barang dan jasa yang mampu bersaing di pasar global," lanjutnya.
Sementara itu, Deputi Bidang Pengembangan Sumber Daya Perpustakaan Adin Bondar mengatakan, pemerintah pusat melalui perpustakaan mendorong upaya peningkatan literasi melalui perluasan aksesbilitas.
"DAK saat ini bersifat DAK Penugasan yakni dengan menetapkan terlebih dahulu lokasi prioritas," katanya.
Reportase: Wara Merdeka
Fotografer: Aditya Irfan