Perpusnas Jalin Kerja Sama dengan 11 Perguruan Tinggi di Kalimantan Tengah

Perpustakaan Nasional Republik Indonesia

Salemba, Jakarta -- Perpustakaan Nasional (Perpusnas) RI melakukan penandatanganan nota kesepahaman dengan sebelas perguruan tinggi negeri maupun swasta yang ada di Provinsi Kalimantan Tengah, di Aula Jayang Tingang Kantor Gubernur Kalimantan Tengah, Selasa (2/3/2021). Kerjasama ini dilakukan sebagai upaya peningkatan indeks literasi masyarakat, khususnya di Provinsi Kalimantan Tengah.

Diantaranya, IAIN Palangka Raya, STMIK Palangka Raya, Institut Agama Hindu Negeri Tampung Penyang Palangka raya, Poltekkes Palangka Raya, Institut Agama Kristen Negeri Palangka Raya, Poltekkes Kemenkes Banjarmasin, Universitas Muhammadiyah Palangka Raya, Universitas Palangka Raya, Universitas PGRI Palangka Raya, Sekolah Tinggi Ilmu Hukum Tambun Bungai Palangka Raya, dan STIE YBPK Palangka Raya.

Selain itu juga, diserahkan secara simbolis bantuan dari Perpusnas berupa Mobil Perpustakaan Keliling sebagai layanan ekstensi perpustakaan di Provinsi Kalimantan Tengah.

Kepala Perpusnas Muhammad Syarif Bando menyampaikan, tugas Perpusnas sebagai lembaga negara non kementerian melakukan sinergitas untuk pembinaan teknis, pengembangan perpustakaan di seluruh Indonesia, dalam semua jenisnya yakni perpustakaan umum, perpustakaan khusus, perpustakaan sekolah dan perpustakaan perguruan tinggi. 

"Hari ini perpustakaan harus bertransformasi menjadi perpustakaan sebagai transfer knowledge, inilah esensi perpustakaan di abad 21 mengajak seluruh komponen bangsa untuk sama-sama kita sinergi untuk bicara bagaimana transfer knowledge," ungkapnya.

Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Kalimantan Tengah Fahrizal Fitri menyampaikan, dalam upaya mempercepat sumber daya manusia yang cerdas, sehat dan berdaya saing, diperlukan upaya bersama yaitu mengajak semua lapisan masyarakat Kalimantan Tengah untuk membudayakan gemar membaca. Hal ini didukung dengan diterbitkannya Peraturan Gubernur  Kalimantan Tengah Nomor 58 Tahun 2020 tentang pembudayaan gemar membaca.   

“Kegiatan ini jangan hanya sebatas seremonial saja, tetapi benar-benar diimplementasikan oleh bupati/walikota melalui langkah pro aktif untuk mendukung peningkatan indeks literasi masyarakat, salah satunya memperkuat dengan peraturan kepala daerah, melalui Gerakan Kalteng Membaca yang telah dicanangkan di tahun 2020 di masing-masing daerah, serta melakukan sosialisasi hingga tingkat kecamatan maupun desa,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Fahrizal mengatakan, saat ini Kalimantan Tengah masuk dalam program strategis nasional 2020-2024, yakni program Food Estate, dimana Kalimantan Tengah menjadi salah satu lokasi cadangan pangan nasional. Untuk itu, diharapkan adanya peningkatan pengetahuan dan teknologi untuk petani melalui buku-buku terapan tentang pertanian.

“Kami harap adanya bantuan buku mengenai pertanian, maupun bercocok tanam dari Perpustakaan Nasional. Diharapkan dengan buku tersebut, dapat meningkatkan pengetahuan para petani sehingga dapat meningkatkan produksi maupun pendapat mereka. Dan kami pun ingin ke depan petani ini akan diisi oleh petani-petani milenial yang tentu sudah beradaptasi dengan teknologi dan kemajuan,” terangnya.

Sementara itu, Rektor IAIN Palangka Raya Khairil Anwar sepakat dengan pernyataan Kepala Perpusnas jika perguruan tinggi sebagai salah satu sisi hulu yang berperan dalam peningkatan indeks literasi masyarakat. Salah satu upaya yang saat ini dilakukan oleh IAIN Palangka Raya yakni mewajibkan mahasiswanya untuk membuat makalah dengan wajib membaca tiga buku.

Selain itu, pihaknya meminta pemerintah provinsi setempat untuk adanya dukungan terhadap fasilitas percetakan buku.

"Selama ini kalau mau cetak buku masih ada di Jawa, tentunya hal itu akan membuat cost lebih besar. Kalau ada di Palangka Raya, tentunya penulis bisa mencetak bukunya disini tanpa perlu ke Jawa, sehingga bisa menambah bahan bacaan untuk masyarakat," ucapnya.

Menanggapi hal tersebut, Syarif Bando menyatakan kesediannya untuk memberikan bantuan buku untuk Provinsi Kalimantan Tengah, tetapi juga mengajak para civitas akademika untuk menulis buku. Menurutnya, mencari buku sama halnya dengan mencari ilmu pengetahuan. Tantangan ke depan seberapa besar perguruan tingggi bisa menghasilkan buku.

"Perpustakaan merupakan jantungnya pendidikan, tidak ada guru yang mengajarkan tentang asal usul Kalimantan Tengah. Untuk itu, kami mengajak civitas akademika di perguruan tinggi untuk menulis. saya harap akan ada banyak buku yang berisi tentang Kalimantan Tengah," pungkasnya.

Reporter : Wara Merdeka

Fotografer : Eka Purniawati

PerpusnasPerpustakaan NasionalBuku TerbaruPerpusnas RIPerpustakaan Nasional Republik IndonesiaKoleksi Digital

Copyright 2022 © National Library Of Indonesia

Number of visitor: NaN