Medan Merdeka Selatan, -Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas) menjadi Tuan Rumah pelaksanaan Pawai Budaya Reog Ponorogo yang digelar Minggu, (27/8/2023). Pawai ini dilakukan sebagai Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM) sekaligus peringatan HUT Kemerdekaan RI yang ke 78. Acara dibuka oleh Sekretaris Kementerian Perekonomian Susiwijono Moegiarso “Terima Kasih pada jajaran Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) yang menyelenggarakan acara pawai reog Ponorogo untuk apresiasi budaya kita”. Setelah berjuang cukup lama reog Ponorogo akhirnya menjadi calon ke 39 dalam list UNESCO menjadi warisan budaya tak benda dunia pada Desember 2024 mendatang.
Sementara sambutan dari Perpustakaan Nasional diberikan oleh Kepala Pusat Perpustakaan Sekolah, Madrasah dan Perguruan Tinggi, Nurcahyono,” Perpusnas sangat mendukung Reog Ponorogo sebagai warisan budaya tak benda UNESCO. Perpusnas sendiri sudah memiliki warisan budaya tak benda seperti naskah I La Galigo, babad Diponegoro, Negarakretagama dan lainnya”. Lebih lanjut sambutan Nurachyono,”bagi daerah yang memiliki warisan budaya lainnya juga bisa didaftarkan untuk menjadi Warisan Budaya Tak Benda Dunia”.
Pawai Budaya Reog Ponorogo diikuti oleh sekitar 1.000 peserta yang terdiri dari Tim Kesenian Reog Ponorogo, Komunitas Perempuan Menari, Komunitas Jamu Gendong, Pegawai BPOM, Tim Nasional Kebaya Indonesia, Perpustakaan Nasional RI, Tim Kesenian Kemdikbudristek, Kemenko PMK, Pelajar sekolah.
Acara pawai di mulai dari halaman Perpustakaan Nasional, berjalan kaki para peserta dengan kemeriahan baju kebaya encim warna putih/merah bagi perempuan dan baju koko putih berpeci dan selendang bagi laki-laki. Juga lambaian bendera merah putih sepanjang jalan. Iring-iringan pawai berakhir di halaman depan Kantor Kemenko PMK. Atraksi kesenian berlimpah dalam pelaksanaan pawai ini, ada reog Ponorogo, tari Bali, tari Dadak Merak, palang pintu pencak silat, dan ditutup dengan tari Saman.
Reporter: Elsa Tuasamu
Fotografer: Deni, Aji