Lombok Utara, NTB - Sebagai upaya konkret dalam mendukung budaya minat membaca serta meningkatkan literasi masyarakat, Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas) menyalurkan bahan bacaan bermutu kepada lima perpustakaan desa/kelurahan dan lima Taman Bacaan Masyarakat (TBM) di Kabupaten Lombok Utara, Rabu (8/5/2024).
Di antaranya Perpustakaan Desa Pacu Membaca, Perpustakaan Desa Malaka, Perpustakaan Desa Santong Mulia, Perpustakaan Bangkit Bersama, Perpustakaan Sama Guna, TBM Nurul Yaqin Sebaro, Klub Baca Perempuan, TBM Anak Bumi Gili Trawangan, TBM Bale Baca Dayang Gunung, dan TBM Kapoeng Literasi.
Masing-masing sebanyak 1.000 judul buku diserahkan secara simbolis oleh Deputi Bidang Sumber Daya Perpustakaan Perpusnas Adin Bondar dan Kepala Badan Pengembangan dan Informasi Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal Transmigrasi Ivanovich Agusta.
Penyerahan ini dirangkaikan dengan sosialisasi pembudayaan kegemaran membaca di Dinas Perpustakaan dan Arsip Provinsi Nusa Tenggara Barat. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan akses lebih luas kepada masyarakat terhadap bahan bacaan berkualitas.
Deputi Bidang Sumber Daya Perpustakaan Adin Bondar menyampaikan program bantuan buku bermutu kepada 10 ribu perpustakaan desa merupakan model baru dari program penguatan literasi desa. Hal ini senada dengan peraturan Kemendes PDTT Nomor 3 Tahun 2024 tentang Taman Bacaan Masyarakat Desa senafas dengan program Penguatan Literasi Berbasis Desa.
“Program ini tidak berhenti pada pemberian bahan bacaan bermutu tapi juga berbentuk pemberian pendampingan, penguatan institusi penggerak literasi, dan stimulan kepada mitra-mitra perpustakaan guna meningkatkan kecakapan literasi masyarakat, khususnya di desa,” ungkapnya.
Deputi berharap, masyarakat Lombok Utara dapat lebih terbuka untuk mengakses dan menikmati ragam literatur yang bermutu. “Inilah upaya Perpusnas bersama Kementerian Desa dalam mengembangkan program penguatan literasi desa. Sejak 2018, konsep perpustakaan berbasis inklusi ini telah memberikan dampak yang signifikan kepada masyarakat,” tutur Adin.
“Kami optimis, literasi mampu berperan meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Lombok Utara, mulai dari perencanaan hingga evaluasi pembangunan desa,” imbuhnya.
Sekretaris Daerah Kabupaten Lombok Utara Atmaja Kumbara mengatakan bahwa kondisi Lombok Utara masih perlu penanganan lebih lanjut dari pemerintah pusat. Berdasarkan laporan Pemerintah Daerah (Pemda), angka kemiskinan di Lombok Utara menduduki 25 persen. Karena itu, ia menyambut baik kegiatan ini secara terbuka.
“Saya merasa bangga akan penyerahan bantuan buku, karena berdasarkan hasil riset, ternyata budaya literasi mempengaruhi angka kemiskinan. Jadi kami sepakat untuk mengentaskan kemiskinan dengan gaungkan budaya literasi sebagai upaya peningkatan kualitas hidup di Lombok Utara,” ucapnya.
Turut serta mengisi sosialisasi yakni Kepala Badan Pengembangan dan Informasi Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal Transmigrasi Ivanovich Agusta, Asisten Deputi Literasi, Inovasi, dan Kreativitas Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia Molly Prabawaty, Plt. Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Amir, dan pegiat literasi/penulis buku Adi Purwanto.
Dalam sosialisasi tersebut, Ivonavich menyebut bahwa keunggulan suatu desa terletak pada pemerataan berbagai aspek. “Pemerataan itu bisa digapai melalui pendidikan gemar membaca dan literasi. Kalau desa-desa di Lombok Utara berhasil unggul dalam bidang literasi, sudah pasti lebih dulu menerima banyak manfaat bagi masyarakat desa,” ujarnya.
Keempat narasumber menilai potensi Lombok Utara bisa terwujud melalui program penguatan literasi. Untuk itu, memerlukan sinergitas bersama dari berbagai pihak termasuk masyarakat dalam mengoptimalkan bantuan buku bacaan dari Perpusnas.
Reporter : Alditta Khoirun Nisa