Segenap pegawai Nasrani Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas) mengikuti Kebaktian Paskah "Hidup Sebagai Alat Kebenarannya" pada Jumat (19/4/2024).
Dalam kebaktikan tersebut pelayanan firman tuhan disampaikan oleh Deputi Bidang Pengembangan Sumber Daya Perpustakaan, Adin Bondar.

Perpusnas Gelar Kebaktian Paskah

Salemba, Jakartaâ€”Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 101 tahun 2000, pendidikan dan pelatihan Pegawai Negeri Sipil adalah proses penyelenggaraan belajar mengajar dalam rangka meningkatkan kemampuan Pegawai Negeri Sipil. Kegiatan pendidikan dan pelatihan tersebut bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap agar dapat melaksanakan tugas pekerjaan, baik yang bersifat umum pemerintahan maupun pembangunan yang berorientasi pada pelayanan, pengayoman dan pengembangan partisipasi masyarakat.
Perpustakaan Nasional sebagai instansi pembina jabatan fungsional pustakawan bertanggung jawab dalam melaksanakan monitoring dan evaluasi terhadap pendidikan dan pelatihan fungsional dan teknis kepustakawanan yang diselenggarakan oleh instansi lain. Dalam rangka pembinaan tersebut, Pusat Pendidikan dan Pelatihan Perpustakaan Nasional menyelenggarakan kegiatan penyusunan kurikulum, GBPP dan modul diklat penjenjangan pustakawan kategori keterampilan dan keahlian, pada Rabu (19/9). Bertempat di ruang aula Perpustakaan Nasional, Jl. Salemba Raya No.28A, Jakarta Pusat, kegiatan tersebut dihadiri oleh 95 peserta yang merupakan pustakawan Perpustakaan Nasional dari berbagai jenjang sebagai penyusun materi kurikulum, GBPP dan modul diklat penjenjangan pustakawan.
Deputi Bidang Pengembangan Sumber Daya Perpustakaan Woro Titi Haryanti menjelaskan kegiatan tersebut memiliki target tersusunnya dua naskah kurikulum, GBPP dan modul diklat penjenjangan pustakawan kategori keterampilan (mahir dan penyelia) dan tiga naskah kurikulum, GBPP dan modul diklat penjenjangan pustakawan kategori keahlian (muda, madya dan utama). Jumlah naskah tersebut disesuaikan berdasarkan jumlah kategori jenjang jabatan pustakawan karena setiap pustakawan yang akan naik jenjang jabatan diwajibkan mengikuti diklat.
Dalam Peraturan Kepala Perpustakaan Nasional Nomor 11 tahun 2015 tentang Petunjuk Teknis Jabatan Fungsional Pustakawan dan Angka Kreditnya, terdapat dua jenjang jabatan fungsional pustakawan, yaitu Pustakawan Keterampilan dan Pustakawan Keahlian, dengan rincian sebagai berikut:
Pustakawan Keterampilan
<ul style="list-style-type: square; text-align: justify;">
<li>Pustakawan pelaksana/pustakawan terampil</li>
<li>Pustakawan pelaksana lanjutan/pustakawan mahir</li>
<li>Pustakawan penyelia</li>
</ul>
Pustakawan Keahlian
<ul style="list-style-type: square; text-align: justify;">
<li>Pustakawan pertama/pustakawan ahli pertama</li>
<li>Pustakawan muda/pustakawan ahli muda</li>
<li>Pustakawan madya/pustakawan ahli madya</li>
<li>Pustakawan utama/pustakawan ahli utama</li>
</ul>
Para peserta yang hadir dibagi menjadi sembilan kelompok yang beranggotakan penyusun materi yang sama namun dari jenjang jabatan pustakawan yang berbeda untuk pemetaan kedalaman materi masing-masing jenjang.
Â 
Reportase: Eka Cahyani/Fotografer: Dewi Ambarasih

Penyusunan Kurikulum, GBPP dan Modul Diklat Penjenjangan Pustakawan

Jakarta-Perpustakaan Nasional melalui Pusat Pendidikan dan Pelatihan menyelenggarakan Workshop Peningkatan Kualitas Pengajar Diklat Kepustakawanan di Cordela Hotel Jakarta (23-24/11). Peserta workshop terdiri dari para pengajar di lingkungan Perpustakaan Nasional untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan dalam mengajar.
Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan Perpusnas Widiyanto menerangkan bahwa workshop terkait diselenggarakan setiap tahun dengan maksud agar para pengajar dapat mengetahui perkembangan dan metode mengajar serta dapat mengimbangi keanekaragaman peserta diklat yang terdiri dari berbagai macam kalangan. &ldquo;Workshop yang sedang berlangsung merupakan yang ketiga dalam tahun ini,&rdquo; terang Widiyanto. Kapusdiklat juga menjelaskan kedepannya akan banyak ragam jenis diklat, sehingga para pengajar dapat meningkatkan kompetensi, bukan hanya kompetensi di bidang teknis tetapi juga memiliki keahlian dalam mentransfer ilmu yang diperoleh kepada peserta didik.
Kepala Perpustakaan Nasional Muhammad Syarif Bando dalam kesempatan tersebut memberikan arahan kepada para peserta workshop yang terdiri dari para pengajar di lingkungan Perpusnas. Syarif menjelaskan dalam suatu workshop pasti ada masalah yang dihadapi, oleh karena itu diundang ahlinya yang dalam hal ini dari Lembaga Administrasi Negara (LAN) untuk memberikan jawaban terhadap permasalahan tersebut. &ldquo;LAN sudah paham betul terhadap kompetensi widyaiswara,&rdquo; kata Syarif. Terkadang kompetensi para pengajar sudah memadai tetapi waktu untuk mengajar sangat terbatas atau kompetensi para pengajar sudah memadai tetapi para peserta didik kurang nyambung atau terkadang muncul pertanyaan-pertanyaan yang diluar konteks. Syarif bercerita pengalamannya mengajar bahwa sebagai pengajar harus membekali diri dengan wawasan yang luas sehingga dapat memahami dan memberikan jawaban yang memuaskan atas pertanyaan-pertanyaan yang muncul. Syarif menekankan dengan diselenggarakan workshop, para pengajar dapat memiliki pengetahuan dan pemahaman yang komprehensif terhadap proses belajar mengajar termasuk bagaimana komunikasinya, sarana prasarananya, modulnya, dan bagaimana caranya mengedukasi peserta didik. Satu hal yang sangat penting dipahami oleh para pengajar yaitu dunia gelap tanpa buku, sehingga bagaimana para pengajar bisa meyakinkan bagaimana buku itu penting.
&nbsp;
Reportase : Arwan Subakti

WORKSHOP PENINGKATAN KUALITAS PENGAJAR DIKLAT KEPUSTAKAWANAN

Bone, Sulawesi Selatan--Kepala Perpustakaan Nasional (Perpusnas) Muhammad Syarif Bando meresmikan gedung layanan Perpustakaan Daerah Kabupaten Bone, Senin (1/11/2021). Perpustakaan tersebut dibangun dengan menggunakan bantuan dana alokasi khusus (DAK) bidang perpustakaan senilai Rp10 miliar.
Gedung layanan perpustakaan daerah ini berlokasi di kawasan Watampone Green Epicentrum (WAGE) yang terletak di Jalan Jenderal Sudirman Watampone. Letaknya strategis menyatu dengan ruang terbuka hijau WAGE.
Kepala Perpusnas Muhammad Syarif Bando menyampaikan pembangunan perpustakaan ini, merupakan salah satu tindak lanjut kebijakan Presiden Joko Widodo dalam rangka mendukung peningkatan SDM unggul menuju Indonesia maju.
"Apa yang dilakukan oleh Bupati Bone dengan membangun perpustakaan, menjadi investasi yang besar dalam peningkatan kualitas SDM di Kabupaten Bone," ujar Syarif Bando.
Dikatakan, perpustakaan menjadi bagian dari ruang terbuka untuk semua masyarakat. Keberadaan perpustakaan, lanjut Syarif, bukan hanya sebagai penjaga peradaban melainkan pencipta peradaban.
"Kami berharap infrastruktur yang sudah disiapkan ini dapat bermanfaat dan menjadi ikon peradaban masyarakat Bone," ungkapnya.
Syarif Bando mengatakan, fenomena perkembangan teknologi informasi harus disikapi sebagai tantangan sekaligus peluang. Khususnya dalam upaya pengembangan perpustakaan yang mengalami perubahan paradigma.
"Paradigma perpustakaan saat ini telah berubah. Perpustakaan tidak lagi berisi tumpukan buku berdebu, tetapi perpustakaan sebagai transfer pengetahuan dalam berbagai bentuk melalui berbagai media," katanya.
Sementara itu, Wakil Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel), Andi Sudirman Sulaiman mengapresiasi gedung perpustakaan termegah di Provinsi Sulawesi Selatan ini. Dia berharap dengan hadirnya perpustakaan akan menciptakan SDM unggul.
"Saya yakin masyarakat Bone bila diberi akses dapat bersaing dan berpacu dengan yang lain. Dengan fasilitas ini saya harap akan melahirkan pemimpin yang kuat secara moral maupun kepemimpinan untuk membangun kemashlahatan oranng banyak," tuturnya.
Plt Gubernur Sulsel ini menyarankan agar perpustakaan-perpustakaan yang ada di daerah Sulsel dapat mengangkat potensi kearifan lokal yang ada di wilayahnya.
"Perpustakaan yang di daerah ini dapat melihat perpustakaan unggulan di Indonesia. Seperti, di bidang pertanian, Dinas Perpustakaan bisa melihat perpustakaan yang ada di IPB," ungkap dia.
Bupati Bone Andi Fahsar M. Padjalangi mengakui bahwa dengan membudayakan kebiasaan membaca dapat meningkatkan sumber daya manusia yang menjadi tolok ukur majunya suatu bangsa.
Maka dari itu, Pemerintah Kabupaten Bone berkomitmen untuk memberikan dukungan dalam pelaksanaan pelayanan perpustakaan kepada masyarakat, dengan pendirian gedung layanan perpustakaan.
"Masyarakat dapat menggunakan fasiliitas yang ada di perpustakaan secara gratis tanpa biaya. Diharapkan dengan adanya gedung layanan perpustakaan ini dapat meningkatkan minat membaca masyarakat Bone," katanya.
Berbagai upaya telah dilakukan oleh Pemkab Bone melalui Dinas Perpustakaan dan Kearsipan dalam meningkatkan kegemaran membaca dan membangun literasi. Diantaranya, pemerataan layanan perpustakaan, menambah koleksi buku dan literatur perpustakaan, serta meningkakan kualitas layanan perpustakaan.
Acara ini dirangkaikan penyerahan penghargaan dari Kepala Perpusnas Muhammad Syarif Bando kepada Plt Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman, Bupati Bone Andi Fahsar M. Padjalangi, dan Kepala Perpustakaan Desa Usa Kec. Palakka sebagai Juara Harapan III Lomba Perpustakaan Umum Terbaik tingkat Nasional Tahun 2021 Klaster A.
Pada kesempatan yang sama, Plt Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman kepada Bupati Bone Andi Fahsar M. Padjalangi dan Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Bone Andi Mappangara sebagai apresiasi atas dedikasi dan upaya dalam peningkatan pembudayaan kegiatan membaca di wilayah kerjanya.
Plt Gubernur Sulsel juga menyerahkan bantuan pojok baca digital dan bantuan aplikasi mandiri program transparansi perpustakaan berbasis inklusi sosial pada 20 perpustakaan. Sekaligus penyerahan bantuan Al Quran sebanyak 1.000 eksemplar kepada Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Bone.
Reporter: Wara Merdeka/Rosy Ardriyani
Fotografer:Â Rosy Ardriyani

Kepala Perpusnas Resmikan Gedung Layanan Perpustakaan Bone

Jakarta&mdash;Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas) mengumumkan perpustakaan SMA/SMK/MA terbaik dan pemenang lomba inovasi perpustakaan perguruan tinggi tahun 2024.&nbsp;
Pengumuman Lomba Perpustakaan SMA/SMK/MA Terbaik dan Lomba Inovasi Perpustakaan Perguruan Tinggi 2024 dilakukan di Jakarta, pada Jumat (20/9/2024). Deputi Bidang Pengembangan Sumber Daya Perpustakaan Perpusnas Adin Bondar mengucapkan selamat kepada para pemenang dan nominator.
Dia menjelaskan lomba-lomba seperti ini akan terus dilakukan sebagai upaya, ikhtiar kolektif bersama dalam membangun masyarakat berpengetahuan yang inovatif dan kreatif.
&ldquo;Itu bisa betul-betul terwujud dengan baik melalui satu instrumen pembangunan nasional kita yaitu hadirnya perpustakaan yang berkualitas, baik di perguruan tinggi maupun di sekolah, dan juga di seluruh masyarakat di Indonesia,&rdquo; jelasnya.
Dia menyampaikan lomba-lomba ini bukan hanya untuk mendapatkan reward dan prestasi semata, tetapi menjadi komitmen bersama karena Perpusnas akan terus berkolaborasi agar penguatan literasi di masyarakat semakin membaik.
&ldquo;Hal ini berdasarkan hasil kajian yang kami lakukan dari indikator kunci pemerintahan yang telah kita sepakati bersama baik Kemendagri, pemerintah daerah maupun pemangku kepentingan lainnya,&rdquo; tuturnya.
Yang pertama adalah Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat (IPLM). IPLM adalah membangun seluruh infrastruktur kegemaran membaca dan literasi, baik dari segi rasio buku dengan jumlah penduduk, dari segi tenaga dengan jumlah penduduk, dan standarisasi perpustakaan dengan jumlah penduduk.&nbsp;
&ldquo;Nah, itu nilainya meningkat dari 2022-2023. Jadi dari 2022 dengan nilai 64,40. Di 2023 meningkat 69,42, jadi ada 5,02 meningkat. Ini semua berkat kolaborasi dan kerja sama baik pemerintah daerah, penggiat literasi, komunitas, perguruan tinggi, sekolah yang terus bersama-sama membangun infrastruktur ini,&rdquo; urainya.
Yang kedua adalah nilai Tingkat Kegemaran Membaca (TGM), di mana TGM adalah upaya untuk mengukur perilaku masyarakat terhadap membaca. &ldquo;Nah, ini juga menunjukkan peningkatan. Tahun 2022 dengan 63,90 di 2023, meningkat 66,77. Jadi ada 2,87 poin peningkatan,&rdquo; ungkapnya.
Dalam kesempatan ini, Deputi Adin didampingi pelaksana tugas (Plt.) Kepala Pusat Pengembangan Perpustakaan Sekolah Madrasah dan Perguruan Tinggi Perpusnas Supriyanto memberikan penghargaan dan memberikan ucapan selamat kepada para pemenang.
Usai penyerahan penghargaan, perwakilan Perpustakaan Garlip SMA Negeri 4 Berau sebagai juara I kluster III Lomba Perpustakaan SMA/SMK/MA, Evi Sulistyaningsih menjelaskan program yang dijalankan sekolahnya sudah dipersiapkan dengan matang. Program tersebut dimulai sejak sepuluh tahun yang lalu yang merupakan karya siswa.
&ldquo;Dari 55 program dan layanan, ada satu program yang kami unggulkan adalah KPK (Kami Punya Karya). Itu merupakan karya siswa dari tahun 2014 hingga 2024 ini dengan total 1.824 karya siswa. Di mana kami mempublikasikan dan disimpan dengan baik di ruang khusus untuk memamerkan karya siswa sejak sepuluh tahun lalu. Jadi ketika alumni datang, mereka mencari buku tersebut,&rdquo; terangnya.
Sementara itu, Universitas Sanata Dharma meraih juara I Lomba Inovasi Perpustakaan di Perguruan Tinggi tahun 2024. Perwakilan Universitas Sanata Dharma Fransisca Rahayuningsih menjelaskan inovasi yang dihasilkan pihaknya adalah Artati Mobile Application. Aplikasi ini dapat diunduh melalui gawai dengan tujuan membawa kearifan masa lalu ke masa kini.
&ldquo;Jadi awalnya kami memiliki sebuah lontar yang beraksara Jawa dan itu sangat luar biasa bagi generasi muda saat ini. 95 persen pengguna kita adalah generasi milenial, maka kami ingin menjembatani masa lalu ke masa sekarang,&rdquo; tuturnya.
Dia merasa luar biasa senang mendapatkan penghargaan ini. Pada awalnya, pengembangan aplikasi ini tidak untuk mengikuti lomba. &ldquo;Karena memang ingin berinovasi dan mengembangkan aplikasi ini untuk bangsa Indonesia,&rdquo; pungkasnya.
Pemenang Lomba Inovasi Perpustakaan di Perguruan Tinggi tahun 2024 adalah Universitas Sanata Dharma (Juara I), Politeknik Kesehatan Kemenkes Semarang (Juara II), Universitas Telkom (Juara III), Universitas Brawijaya (Juara Harapan I), Universitas Pelita Harapan (Juara Harapan II), Universitas Gadjah Mada (Juara Harapan III).
Adapun empat perguruan tinggi berhasil meraih finalis terbaik yakni Universitas Andalas (Finalis I), Universitas Pendidikan Indonesia (Finalis II), Institut Agama Islam Negeri Langsa (Finalis III), Politeknik Internasional Bali (Finalis IV).
Pemenang Lomba Perpustakaan SMA/SMK/MA Terbaik Tahun 2024 dibagi ke dalam empat klaster, yakni:
Klaster I:
Perpustakaan 17 SMA Negeri 17 Palembang (Juara I), Perpustakaan Pelita SMK Negeri 1 Tanjungpandan (Juara II), Perpustakaan SMA Negeri 1 Padang Panjang (Juara III).
Perpustakaan SMA Negeri 2 Unggul Ali Hasjmy Aceh Besar (Juara Harapan I), Perpustakaan Mutiara Ilmu SMK Negeri 6 Pekanbaru&nbsp;(Juara Harapan II), Perpustakaan SMA Negeri 1 Kabupaten Bengkulu Tengah (Juara Harapan III).
Klaster II:
Perpustakaan Wijang SMK Negeri 6 Surakarta (Juara I), Perpustakaan Beranda Ilmu SMA Negeri 78 Jakarta (Juara II), Perpustakaan Ulil Albab MAN 3 Bantul (Juara III).
Perpustakaan SMA Negeri 2 Rangkas Bitung (Juara Harapan I), Perpustakaan SMA Kristen Petra 1 Surabaya (Juara Harapan II), Perpustakaan SMA YPHB Kota Bogor (Juara Harapan III).
Klaster III:
Perpustakaan Garlip SMA Negeri 4 Berau (Juara I), Perpustakaan SMA Negeri 2 Mataram (Juara II), Perpustakaan Ibnu Rusyd MAN 1 Kabupaten Gorontalo (Juara III).
Perpustakaan SMA Sukma Bangsa Sigi (Juara Harapan I), Perpustakaan SMK Negeri 4 Banjarmasin (Juara Harapan II), Perpustakaan SMA Negeri 1 Pangkalan Bun (Juara Harapan III).
Klaster IV:
Perpustakaan SMA Negeri 1 Kepulauan Sula (Juara I), Perpustakaan SMA YAPIS Manokwari (Juara II).
Reporter: Anastasia Lily
Editor: Hanna Meinita
Dokumentasi: Aditya Irfan/ Prakas Agrestian

Perpusnas Umumkan Juara lomba Perpustakaan SMA/SMK/MA Terbaik dan Lomba Inovasi Perpustakaan Perguruan Tinggi

Â 
Jakartaâ€”Pembangunan sumber daya manusia yang berkelanjutan menjadi fokus pemerintah. Hal ini dilakukan agar SDM Indonesia, khususnya di bidang perpustakaan, memiliki daya saing dalam persaingan global dan pemerataan layanan perpustakaan berbasis inklusi sosial.
Deputi Bidang Pengembangan Sumber Daya Perpustakaan Perpustakaan Nasional (Perpusnas) RI Deni Kurniadi menyatakan, pada era kini, perpustakaan dan pustakawan harus siap dan berkomitmen untuk melayani masyarakat dalam pemenuhan kebutuhan informasi. Oleh karena itu, pustakawan harus dapat meningkatkan kompetensinya di era digital berdasarkan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI).
â€œDan perlu diingat bahwa pustakawan adalah garda terdepan dalam melakukan layanan perpustakaan dan informasi di berbagai jenis perpustakaan dan harus meningkatkan layanan dan koleksi yang bermanfaat bagi masyarakat,â€ terang Deni saat membuka webinar dengan tema Sumber Daya Manusia Perpustakaan unggul di Era Digital Menuju Indonesia Emas yang diselenggarakan oleh Perpusnas dan Forum Perpustakaan Khusus Indonesia (FPKI) pada Jumat (22/10/2021).
Sementara itu, Farli Elnumeri, Kepala Perpustakaan Daniel S. Lev menandaskan bahwa SKKNI berkaitan dengan industri, Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI), dan pendidikan tinggi. â€œHubungan erat antara pihak industri, dalam hal ini kita sebagai orang yang telah bekerja khususnya di bidang perpustakaan dengan salah satu yang menghasilkan orang-orang yang siap bekerja perpustakaan yaitu pendidikan tinggi,â€ terang Farli.
Dia menambahkan, saat ini sudah ada SKKNI bidang perpustakaan yang termaktub dalam Keputusan Menteri Tenaga Kerja Nomor 236 Tahun 2019. Di dalamnya yang menjadi acuan adalah KKNI yang memiliki sembilan jenjang kualifikasi. â€œDari hal itu, kita bisa melihat profesi pustakawan perpustakaan khusus di jenjang mana,â€ tuturnya.
Selain itu, Perpusnas juga telah mengeluarkan Peraturan Perpustakaan Nasional Nomor 2 Tahun 2021 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia Bidang Perpustakaan. KKNI bidang Perpustakaan bertujuan untuk mengembangkan SDM bidang perpustakaan berbasis kompetensi melalui pendidikan, pelatihan, dan sertifikasi kompetensi.
â€œDiharapkan teman-teman yang bekerja di perpustakaan adalah mulai jenjang kualifikasi 3-jenjang kualifikasi 8 yang berkaitan dengan layanan intelektual yang diharapkan mempunyai kesiapan pengetahuan yang cukup dalam pengelolaan perpustakaan,â€ jelasnya.
Chaidir Amir, Pustakawan Ahli Muda Kemendikbudristek, menjelaskan perpustakaan pada abad ke-21 memiliki paradigma bukan sebagai gudang buku. Perpustakaan berfungsi mengkoneksikan informasi, penghubung pembelajaran, layanan digital, berjejaring dengan perpustakaan lain, tidak hanya mengelola informasi pengetahuan tetapi juga mentransfernya dan memasarkan perpustakaan.
Ini sejalan dengan konsep perpustakaan berbasis inklusi sosial yang diusung Perpusnas. Dalam program tersebut, digunakan pendekatan pelayanan perpustakaan yang berkomitmen untuk meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat.
â€œKonsep ini tidak dengan muncul dengan sendirinya. Banyak hal yang harus dipersiapkan termasuk sarana dan prasarana, infrastruktur, koleksi dan yang paling penting adalah SDM,â€ terangnya.
Seiring dengan hal tersebut, kompetensi pustakawan harus berubah. Dia melanjutkan, pustakawan harus memiliki kemampuan mengetahui (mengenal) kapan informasi diperlukan dan memiliki kemampuan menemukan, mengevaluasi, dan menggunakan informasi yang diperlukan dengan efektif, efisien, dan tepat waktu, mampu membuat konten dan memasarkan perpustakaan serta mampu berkomunikasi dan berkolaborasi.
Dahulu, perpustakaan membangun koleksi dan beriorientasi untuk pelayanan prima. Pada era sekarang yang dibangun adalah komunitas. â€œHarus ada komunitas dan aktivitas di dalamnya, maka perpustakaan dapat mewujudkan transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial,â€ pungkasnya.
Reporter: Anastasia Linawati/Hanna Meinita
Fotografer: Prakas Agrestian

Pustakawan Diminta Tingkatkan Kompetensi Sesuai dengan SKKNI  Â 

Wakatobi, Sulawesi Tenggara &ndash;&nbsp;Kepala Perpustakaan Nasional Muhammad Syarif Bando berkesempatan menghadiri HUT ke- 14 Kabupaten Wakatobi. Puncak perayaan Hari Jadi tersebut diselenggarakan di Lapangan Merdeka Wangi-Wangi, yang dihadiri oleh Bupati Wakatobi Arhawi, Wakil Bupati, para pimpinan Muspida, SKPD, tokoh agama, adat, dan seluruh elemen masyarakat, Senin, (18/12/2017).
Pada kesempatan yang sama Kepala Perpusnas menyerahkan secara simbolis bantuan mobil perpustakaan keliling kepada Bupati Wakatobi Arhawi. Bantuan tersebut sifatnya sitmulan sehingga diharapkan peran aktif dan dukungan Pemda untuk menganggarkan dalam APBD berikutnya agar manfaat dari layanan perpustakaan keliling semakain banyak dirasakan oleh masyarakat.
Selain memberikan bantuan unit perpustakaan keliling, Kepala Perpusnas juga menandatanganani kesepakatan bersama dengan seluruh Kepala Desa se-Kab. Wakatobi untuk pelaksanaan perpustakaan desa. Dalam arahannya di hadapan Bupati dan seluruh masyarakat yang hadir, Kepala Perpusnas menyampaikan pentingnya perpustakaan dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Reportase : Dewi Kartikasari

Berita

Perpusnas Serahkan Bantuan Perpustakaan Keliling kepada Kab. Wakatobi

Pencarian

Berita Lainnya

Perpusnas Gelar Kebaktian Paskah

Penyusunan Kurikulum, GBPP dan Modul Diklat Penjenjangan Pustakawan

WORKSHOP PENINGKATAN KUALITAS PENGAJAR DIKLAT KEPUSTAKAWANAN

Kepala Perpusnas Resmikan Gedung Layanan Perpustakaan Bone

Perpusnas Umumkan Juara lomba Perpustakaan SMA/SMK/MA Terbaik dan Lomba Inovasi Perpustakaan Perguruan Tinggi

Pustakawan Diminta Tingkatkan Kompetensi Sesuai dengan SKKNI Â