Medan Merdeka Selatan, Jakarta--Kehadiran perpustakaan bertujuan meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) untuk kemaslahatan bangsa, ini sejalan dengan yang tertuang dalam Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan.
Demikian disampaikan Deputi Bidang Pengembangan Sumber Daya Perpustakaan Perpustakaan Nasional (Perpusnas), Adin Bondar saat menerima kunjungan Wakil Bupati Sumba Timur, David Melo Wadu bersama Bunda Literasi Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Julie Laiskodat, Senin (6/2/2023).
"Maka budaya gemar membaca dan literasi merupakan satu capaian dalam upaya membangun masyarakat yang inklusi. Perpustakaan memiliki peran penting menjamin akses berbagai pengetahuan untuk peningkatan kualitas hidup masyarakat," ungkapnya.
Deputi menegaskan, kehadiran perpustakaan dalam mewujudkan masyarakat berpengetahuan, inovatif dan kreatif ini telah dijabarkan dalam RPJMN 2020-2024. Dimana salah satu prioritasnya adalah pembangunan SDM yang didalamnya terdapat peningkatan literasi untuk mewujudkan manusia berpengetahuan.
"Ketika orang baca, memiliki kebiasaan membaca maka akan terjadi transfer pengetahuan. Pengetahuan ini harus diimplementasikan sebagai praktik baik dala hidupnya," tegasnya.
Lebih lanjut dijelaskan, Perpusnas memiliki program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial (TPBIS) yang merupakan suatu pendampingan terhadap masyarakat melalui literasi terapan. Ketika diberi fasilitas dan pendampingan, maka masyarakat dapat meningkatkan kualitas hidupnya.
"Telah banyak testimoni yang melakukan kajian ini dan hasilnya menunjukkan bahwa program ini berjalan efektif. Maka Bappenas dan Kementerian Keuangan menjadikan TPBIS sebagai program prioritas utama. Mohon kiranya dapat diduplikasi di daerah." jelasnya.
Hal senada juga diungkapkan oleh Bunda Literasi Provinsi NTT, Julie Laiskodat. Menurutnya, perpustakaan menjadi ujung tombak dalam peningkatan literasi. "Tanpa literasi, semua program akan hanya menjadi omong kosong saja," ungkapnya.
Bunda Literasi Julie mengatakan, banyak potensi yang dimiliki Provinsi NTT, mulai dari bidang pariwisata, tenun maupun potensi alamnya. Seperti halnya, Provinsi NTT memiliki 737 motif tenun dan tiap motifnya memiliki nilai cerita. "Ini sudah didaftarkan hak patennya dan sudah dibukukan. Semua sudah ada di perpustakaan," lanjutnya.
Penerima Penghargaan Nugra Jasa Dharma Pustaloka tahun 2022 ini mengakui peran perpustakaan dalam meningkatkan literasi masyarakat. "Kebutuhan di NTT karena nasi tak tentu untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, saya berharap semua Kabupaten/kota yang ada di Provinsi NTT memiliki gedung perpustakaan," ungkapnya.
Sepakat, Wakil Bupati Sumba Timur, David Melo Wadu mengungkapkan literasi adalah kemampuan membaca, menulis, dan berpikir kritis serta memahami informasi.
Literasi ini sangat penting untuk mengembangkan potensi karena memberikan dasar untuk memperoleh pengetahuan dan memahami dunia sekitar.
Reportase: Wara Merdeka
Fotografer: Aditya Irfan