Medan Merdeka Selatan, Jakarta – Tidak semua daerah memandang positif dari keberadaan perpustakaan. Terbukti, masih ada sejumlah daerah yang minim perhatian. Bahkan mematok kecil anggaran perpustakaan. Seperti yang dikeluhkan Ketua Komisi I DRPD Kabupaten Minahasa, Jeffry. W. R. Wakkary, saat melakukan kunjungan kerja ke Perpustakaan Nasional, pada Senin (17/2).
"Perpustakaan belum mendapat keadilan dalam aspek kebutuhan dan anggaran. Kami mohon arahan dan dukungan dari Perpusnas," ujar Jeffry.
Menanggapi itu, Kepala Perpustakaan Nasional, Muhammad Syarif Bando, menyampaikan dukungannya atas kegigihan pihak legislative Kab. Minahasa yang terus memperjuangkan perpustakaan sehingga mendapat lebih banyak perhatian dari semua pihak. Sejatinya literasi itu sangat penting bagi keberlangsungan hidup sebuah negara.
"Negara bisa maju bukan dari berapa banyak kekayaan alam yang dimiliki melainkan dari seberapa tinggi kegemaran baca masyarakatnya," ungkap Syarif Bando.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Pusat Pengembangan dan Pengkajian Minat Baca (P3MB), Deni Kurniadi, menyampaikan bahwa diperlukan sarana prasarana yang menunjang agar masyarakat tertarik datang ke perpustakaan. Deni menyarankan agar Kab. Minahasa mengajukan usulan Dana Alokasi Khusus (DAK) yang akan segera dibuka pada akhir Februari melalui aplikasi Krisna.
"Pada tahun 2019, Kab. Minahasa mendapatkan DAK untuk kebutuhan TIK dan koleksi,†tambah Deni.
Namun, agar lebih menunjang kebutuhan pemustaka, Kab. Minahasa bisa mengajukan usulan DAK untuk menu renovasi. Tapi lampirkan dokumen pendukung, seperti sertifikat lahan milik pemda setempat dan Detailed Engineering Design (DED)," jelas Deni.
Reporter: Basma Sartika
Fotografer: Raden Radityo