Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur - Perpustakaan Nasional menyelenggarakan Safari Gerakan Nasional Pembudayaan Kegemaran Membaca di wilayah yang pernah menjadi kerajaan tertua di nusantara yang sebelumnya merupakan wilayah kekuasaan kesultanan Kutai Kartanegara ing Martadipura. Acara yang bertempat di Perpustakaan Umum dan Taman Pintar Kabupaten Kartanegara, Kalimantan Timur pada hari Jumat (20/7) menggelar talkshow dengan menghadirkan narasumber Wakil Ketua Komisi X DPR RI Hetifah Sjaifudian, Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kutai Kartanegara Aji Hasanuddin, Kabid Pengembangan dan Pembudayaan Kegemaran Membaca Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Kalimantan Timur Eka Mustikawati dan Pegiat literasi Erwan Riyadi.
Plt. Bupati Kartanegara Marli dalam sambutannya mengatakan perpustakaan berperan penting bagi kehidupan masyarakat karena perpustakaan sebagai tempat untuk mendapatkan dan mengembangkan informasi maupun pengetahuan serta sarana edukatif untuk membuka cakrawala penggunanya. "Perpustakaan sebagai tempat yang menyediakan berbagai informasi harus mendapat perhatian kita semua dan perlu kita kembangkan baik dari kecukupan koleksi seperti buku-buku terbitan, sarana prasarana yang dapat membuat nyaman penggunanya maupun sumber daya manusia pengelolanya," ujar Marli. Lebih lanjut Marli menjelaskan kelengkapan koleksi perpustakaan dapat membantu memberikan informasi yang dibutuhkan penggunanya.
Marli menekankan pentingnya perpustakaan dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. Perpustakaan menjadi jembatan untuk memperoleh informasi ilmu pengetahuan sehingga mampu merubah pola pikir, wawasan, sikap ke arah yang lebih baik. "Perpustakaan harus dikembangkan sampai kelurahan dan desa, sehingga seluruh lapisan masyarakat mendapat kesempatan untuk terus belajar," imbuh Marli. Perpustakaan Umum Kutai Kartanegara dipadukan dengan ruang terbuka publik yaitu Taman Pintar sehingga diharapkan menjadi daya tarik bagi masyarakat. Selain itu sumber daya manusia perpustakaan perlu ditingkatkan dengan mengikuti pelatihan yang dapat meningkatkan pelayanan perpustakaan.
Kepala Perpustakaan Nasional Muhammad Syarif Bando menjelaskan saat ini perpustakaan telah memasuki era industri 4.0 yang telah maju pemanfaatan teknologinya seperti cyber physical system dan artificial intelligent , dimana pada industri 1.0 tenaga manusia dan hewan digantikan oleh mesin, industri 2.0 ditemukannya motor listrik, baja dan lainnya, industri 3.0 ditemukannya internet dan semi konduktor.
Syarif menimpali yang dikatakan Marli tentang pentingnya perpustakaan, dengan merujuk UU Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan bahwa pada pasal 1-5, masyarakat berhak memperoleh ilmu pengetahuan. Pasal 7, pemerintah wajib menyiapkan fasilitas perpustakaan. Pasal 22, pengembangan perpustakaan kabupaten/kota/umum. Pasal 23, pengembangan perpustakaan sekolah, Pasal 24, pengembangan perpustakaan perguruan tinggi, Pasal 25, perpustakaan khusus seperti instansi, RS, dan lain-lain. Berlandasan undang-undang perpustakaan tersebut, Indonesia merupakan satu-satunya negara di dunia yang memiliki legitimasi mengatur perpustakaan dari pusat hingga daerah.
Reportase : Arwan Subakti