Salemba, Jakarta—Perpustakaan Nasional RI (Perpusnas) terus melakukan pembaharuan dan perubahan mendasar dalam reformasi birokrasi (RB). Hal ini dilakukan untuk menciptakan pelayanan publik yang prima dengan berlandaskan pola kerja penuh integritas.
“Reformasi birokrasi diharapkan akan mendorong keberadaan dan kebermanfaatan Perpusnas sehingga dapat dirasakan langsung oleh masyarakat Indonesia, tanpa mengenal batas wilayah,†ujar Kepala Biro Hukum, Organisasi, Kerja Sama, dan Hubungan Masyarakat, Perpusnas, Sri Marganingsih, saat membacakan sambutan Sekretaris Utama dalam kegiatan Sosialisasi Roadmap RB yang diselenggarakan di Ruang Teater Perpusnas, jl. Salemba Raya No. 28A, Jakarta.
Dia menjelaskan, sosialisasi Roadmap RB Perpusnas Tahun 2020—2024 merupakan upaya agar pelaksanaan RB pada periode ketiga ini lebih efektif, dengan tanggung jawab dan kebersamaan setiap unit kerja dalam membangun budaya kerja kepada orientasi pelayanan publik yang prima.
Tahun 2021, penilaian RB Perpusnas sebesar 76,92. Menurut Marganingsih, terdapat kenaikan dibandingkan tahun sebelumnya. Namun, penilaian yang melewati batas angka 75 disebutnya sebagai bekal bagi perjalanan yang lebih jauh.
“Nilai RB dapat juga turun. Untuk itu, mari kita bersama-sama, bahu-membahu melaksanakan RB yang sudah tertuang dalam Roadmap RB Perpusnas,†tuturnya.
Sosialisasi Roadmap RB Perpusnas kali ini diikuti oleh para aparatur sipil negara (ASN) generasi muda yang merupakan generasi emas Perpusnas. Pada kesempatan tersebut, Marganingsih menegaskan bahwa tampuk kepemimpinan ada di pundak mereka. Dia berharap dengan dukungan kemajuan teknologi, para peserta mampu untuk bersaing namun tetap menjunjung profesional, integritas, inovasi, dan kreativitas.
Disebutkan bahwa ada empat pilar sebagai generasi emas yakni memiliki kecerdasan yang komprehensif yakni produktif dan inovasi, damai dalam interaksi sosial dan berkarakter kuat, sehat dalam interaksi alam, serta berperadaban unggul.
“Sehingga kita bisa menjadi ASN Perpusnas Profesional, Akuntabilitas, Sinergi, Transparan, dan Integritas atau PASTI,†tukasnya.
Sementara itu, Widyaiswara Ahli Utama, Lembaga Administrasi Negara (LAN), Marlin P. Marpaung, menyatakan berdasarkan data BKN, per Juni 2022, terdapat sekitar 4,3 juta ASN dengan rincian sebanyak 23 persen di pusat dan 77 persen di daerah.Â
Dia menjelaskan, ada lima nilai budaya kerja ASN BERAHKLAK yaitu Integritas, Profesionalitas, Tanggung Jawab, Keteladanan, Inovasi. Ditegaskannya, ASN yang adaptif, inovatif, dan talented merupakan bagian dari reformasi budaya organisasi.
“Perubahan harus ditingkatkan yaitu pola pikir dan budaya melalui kegiatan yang inovatif. Mengapa harus kita berinovasi? Inovasi adalah ide, gagasan, pemikirian, terobosan dalam rangka melakukan pembaharuan dari kondisi sekarang ke kondisi ideal,†urainya.
Disebutkan bahwa ada tiga kunci keberhasilan inovasi yakni sumber daya manusia (SDM), proses inovasi, dan budaya kerja sehingga dibangun ASN kompetitif. “Rahasia berinovasi adalah berpikir di luar kotak kemampuan berpikir. Karena berpikir di dalam kotak adalah berada di zona nyaman,†ujarnya.
Inovasi tidak melulu berkaitan dengan teknologi. Dia menyebut ada delapan jenis umum inovasi yakni produk, konsep, metode, proses, hubungan, teknologi, SDM, dan struktur organisasi. Selain itu, ada enam tahapan dalam mengelola inovasi yakni drum-up, diagnose, design, deliver, display, dan documentation.
“RB harusnya menjadi habituasi. Kalau tadi saya gunakan enam tahapan, dokumentasi hanya di tahap terakhir. Jadi jangan fokus hanya di tahap terakhir. Khususnya tahap 1-5. Intinya adalah perubahan pola pikir individu, budaya kerja, dan institusional,†terangnya.
Sementara itu, Dewi Odjar Ratna Komala, Widyaiswara Ahli Utama, LAN, menyebut untuk menciptakan pemerintahan berkelas dunia, dibutuhkan SDM ASN yang cerdas atau Smart ASN. Menurutnya, Smart ASN harus memiliki delapan karakteristik yakni integritas, nasionalisme, profesionalisme, wawasan global, IT dan bahasa asing, hospitality, networking, dan entrepreneurship. Kedelapan karakter ini akan menghasilkan digital talent dan digital leader.
“Jiwa melayani harus ada dari dalam. ASN itu bukan sekadar status dan penghargaan. Tapi jadikan itu sebagai profesi untuk melayani. ASN itu adalah pilar, kalau pilar itu rapuh maka bangsa akan runtuh,†paparnya.
Ditegaskan bahwa ASN adalah orang-orang yang diharapkan menjadi pemimpin bangsa depan. Para ASN harus memiliki kelincahan dalam lima hal yakni lincah beradaptasi, mempertahankan nilai baik dalam kondisi apa pun, lincah dalam bekerja sama, lincah mempelajari hal baru, dan lincah untuk selalu berprestasi.
Ketua Pojka Manajemen Perubahan, Perpusnas, Suharyanto, menuturkan sejak 2013, capaian RB Perpusnas terus mengalami peningkatan. Pada 2013, nilai RB Perpusnas mencapai 47, dan sempat turun menjadi 34 pada 2014. Namun pada tahun selanjutnya, terus meningkat hingga pada 2021 mencapai 76,92. Pada 2024, Perpusnas menargetkan nilai RB sebesar 95.
Secara umum, Roadmap RB Perpusnas 2020-2024 mencakup delapan area yakni manajemen perubahan, deregulasi kebijakan, organisasi, tata laksana, manajemen SDM, pengawasan, akuntabilitas, serta pelayanan publik.
RB dan budaya kerja memiliki kaitan erat karena memberikan cara pandang seseorang dalam memberi makna terhadap pekerjaan. Pelaksanaan RB di Perpusnas, ujarnya, mengusung nilai organisasi PASTI.
“Reformasi Birokrasi berupaya mengubah budaya kerja saat ini, menjadi budaya yang mengembangkan sikap dan perilaku kerja yang berorientasi pada hasil yang diperoleh dari produktivitas kerja dan kinerja yang tinggi, sehingga dapat menghasilkan birokrasi dengan integritas dan kinerja tinggi sesuai yang diharapkan,†tukasnya.
Pada 2022, Sistem ISBN Go Public (SIGOBLIC) berhasil menjadi finalis Top Inovasi Pelayanan Publik (99 besar) dalam Sistem Informasi Inovasi Pelayanan Publik (SINOVIK) yang diselenggarakan Kementerian PANRB. SIGOBLIC merupakan salah satu inovasi dari Perpusnas yang diwakili oleh Pusat Bibliografi dan Pengolahan Bahan Perpustakaan.
Ke depan, dia berharap para generasi emas berinovasi di unit kerjanya. “Prinsipnya ada 5 B yakni berdoa, bekerja, berinovasi, berkarya, dan berbagi,†pungkasnya.
Reporter: Hanna Meinita
Fotografer: Deni