Salemba, Jakarta – Kepala Perpustakaan Nasional (Perpusnas) RI Muhammad Syarif Bando melantik Mujiani sebagai Pustakawan Ahli Utama dan 14 orang dilantik untuk jabatan fungsional pustakawan, analis pengelolaan keuangan APBN dan pranata keuangan APBN.
Syarif Bando mengatakan, dengan adanya tambahan pejabat fungsional menjadi energi baru di lingkungan Perpusnas untuk meningkatkan kinerja serta kualitas layanan untuk masyarakat, bangsa dan negara.
"Saya berharap dengan tambahan posisi sebagai pustakawan utama dan pejabat fungsional lainnya bisa menjadi tambahan energi bagi Perpusnas, untuk memastikan peran kita (perpustakaan) semakin ditunggu masyarakat," katanya pada Pelantikan Pejabat Fungsional, Rabu (31/3/2021).
Lebih lanjut, Syarif Bando menuturkan, masih banyak tantangan yang dihadapi oleh pengelola perpustakaan. Salah satunya penghakiman dunia mengenai budaya baca Indonesia yang masih rendah. Menurutnya, perlu adanya perbaikan di sisi hulu, karena saat ini masih kurangnya bahan bacaan di masyarakat.
"Maka berhenti menghakimi rakyat, mahasiswa maupun pelajar. Apa yang kita lakukan baik di eksekutif, yudikatif, civitas akademika, dengan membuat regulasi yang kita buat agar buku yang berlimpah di Jakarta dan Yogyakarta bisa sampai ke NTT dan Papua," tuturnya.
Dalam kesempatan tersebut, Kepala Perpusnas juga mengingatkan bahwa pelantikan bukan sekedar seremoni pengambilan sumpah jabatan namun merupakan awal untuk bersama untuk berkontribusi pada negara serta meningkatkan kinerja Perpustakaan Nasional.
"Saya ingin mengajak bapak dan ibu bantulah negara, tunjukkanlah posisi kita melalui Perpustakaan Nasional yang bisa memberikan semacam sinar matahari bagi siapapun yang berada dalam kegelapan karena tidak tahu bagaimana mendapatkan sumber bahan bacaan terbaik. Jadilah selalu mata air yang dapat menghilangkan rasa haus dan dahaga bagi siapa saja yang membutuhkan ilmu pengetahuan sehingga terus berada pada persoalan-persoalan sosial, kebodohan dan kemiskinan. Merdekakanlah rakyat Indonesia, bebaskanlah mereka dari belenggu kemiskinan dan kebodohan dengan membaca," pesan Syarif.
Reporter: Wara Merdeka
Fotografer: Arwan Subakti