Â
Medan Merdeka Selatan, Jakarta—Indonesia dikenal sebagai salah negara dengan tingkat perbedaan suku, budaya, dan bahasa tertinggi di dunia. Badan Pusat Statistik pernah merilis data bahwa 1331 suku hidup di Indonesia, dan sebanyak 662 bahasa teridentifikasi menurut Badan Bahasa. Demi menjaga keragaman dan keutuhan, maka diperlukan tingat literasi yang baik.
Gramedia Writers and Readers Forum (GRWF) yang diprakarsai Gramedia bekerja sama dengan Perpustakaan Nasional adalah upaya kecil menjaga persatuan dalam keberagaman. Ajang ini merupakan forum tatap muka, interaksi, diskusi, dan sharing antara penulis dan pembaca. GWRF digelar selama tiga hari pada 2-4 Agustus di Perpusnas.
“Tema literacy in diversity adalah simbol atas keragaman di dalam dunia literasi. Penulis perlu perspektif tambahan dalam memahami NKRI lewat bentukan kesadaran dan keterbukaan pikiran,†imbuh Direktur Publishing dan Pendidikan PT Gramedia Suwandi S Brata saat jumpa pers jelang perhelatan GWRF 2019.
Sebanyak 45 penulis buku dan pemateri profesional dihadirkan untuk berbagi pengalaman dan sharing praktek nyata dunia keliterasian. Sederet penulis kenamaan, seperti Fiersa Besari, Ayu &Ditto, Aan Masnyur, Sapardi Djoko Damono, Rintik Sedu, A. Fuadi, Budiman Sudjatmiko, Maman Suherman, Ayu Utami, dan lainnya. Taalkshow dan workshop dari tiap penulis mengusung rgam tema khas milenial, budaya dan sastra, hingga spiritualitas, tambah Suwandi.
Â
Reporter/fotografer : Hartoyo Darmawan