Jakarta – Deputi Bidang Pengembangan Sumber Daya Perpustakaan, Perpustakaan Nasional Republik Indonesia, Adin Bondar menyampaikan Tingkat Kegemaran Membaca (TGM) dan Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat (IPLM) menjadi indikator kunci pemerintah bidang perpustakaan.
Hal ini disampaikan dalam Apel Pagi, Senin (29/1/2024). Dia menjelaskan sesuai dengan Peraturan Perpustakaan Nasional No. 7 Tahun 2020 tentang rencana strategis tahun 2020-2024. Bahwa sasaran strategis pembangunan Perpusnas adalah terwujudnya pembangunan literasi dan kegemaran membaca masyarakat ditandai dengan meningkatnya indeks pembangunan literasi dan kegemaran membaca.
“Rencana strategis nasional Perpustakaan Nasional Republik Indoneisa menigkat dilihat dari nilai Tingkat Kegemaran Membaca (TGM) masyarakat Indonesia pada tahun 2022 dengan capaian nilai 63,58 meningkat tahun 2023 dengan nilai 66.77 atau meningkat 3.19 poin dan nilai Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat (IPLM) pada tahun 2022 dengan nilai 64,40 meningkat tahun 2023 dengan nilai 64,68 atau meningkat 1,03 poin,” ujarnya.
Adin menekankan kedua indikator ini TGM dan IPLM memiliki kontribusi 2 persen dalam seluruh capaian pembanguan pemerintah provinsi dan kabupaten kota.
Sementara itu dia juga mengaskan capaian kinerja Perpustakaan Nasional Republik Indoneisa tahun anggaran 2023 menjadi capaian yang paling baik dari tahun sebelumnya.
“Patut kita bersyukur dan berterima kasih kepada semua pegawai atas kinerja kita selama tahun 2023 sehingga capaian realisasi anggaran Perpustakaan Nasional tahun anggaran 2023 sebesar 99,16%,” tuturnya.
Ia juga menambahkan berdasarkan Peraturan Presiden No 29 tahun 2014 tentang SAKIP, pasal 10, poin 3 menjelaskan Menteri/Pimpinan Lembaga menyusun laporan kinerja tahunan tingkat entitas akuntabilitas kinerja Kementerian Negara/Lembaga dan menyampaikannya kepada Menteri Keuangan, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/ Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional, dan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi.
“Perlu saya tekankan yaitu laporan akuntabilitas kinerja instansi, bahwa ketika kita telah melaksanakan APBN dalam setiap tahun, maka tanggungjawab kita adalah bagaimana kita melaporkan akuntabilitas kinerja Perpustakaan Nasional,” tutupnya.
Repoter: Ahmad Kemal Nasution