Kabupaten Semarang Harapkan Bantuan Mobil Perpustakaan Keliling

Perpustakaan Nasional Republik Indonesia

Medan Merdeka Selatan, Jakarta - Kabupaten Semarang yang memiliki 19 kecamatan dengan tiga armada perpustakaan keliling dirasa kurang dapat menjangkau masyarakat. Karena dalam kurun waktu satu tahun, hanya dapat menjangkau 180 titik saja. Demikian diungkapkan Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Semarang, Hendi Lestari saat melakukan kunjungan kerja bersama Komisi D DPRD Kabupaten Semarang ke Gedung Layanan Perpustakaan Nasional, Kamis (9/1).

 

"Saat ini kami memiliki tiga mobil perpustakaan keliling. Satu merupakan pengadaan dari APBD sedangkan dua lainnya bantuan dari Perpustakaan Nasional. Karena wilayah Kabupaten Semarang yang luas, tiga armada tersebut belum mampu menjangkau seluruh masyarakat. Dalam satu tahun hanya dapat menjangkau satu titik. Untuk itu, kami mengajukan permohonan bantuan mobil perpustakaan keliling," ungkapnya.
 
Lebih lanjut, Hendi menjelaskan, kondisi perpustakaan di wilayahnya sudah sesuai dengan program Perpustakaan Nasional, yakni transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial. Selain menyediakan layanan baca saat ini perpustakaan juga berfungsi sebagai pusat kegiatam masyarakat. 
 
"Perpustakaan tidak hanya menjadi tempat membaca dan meminjam buku saja, tetapi juga banyak kegiatan yang dilakukan disini seperti pelatihan. Kegiatan ini kami bersinergi dengan berbagai komunitas. Untuk layanan baca ada dua tempat yakni di Kantor Disperpusip dan perpustakaan di Ambarawa yang pada tahun 2019 mendapat bantuan DAK," jelasnya.
 
Hal senada juga diungkapkan Ketua Komisi D DPRD Kabupaten Semarang, Pujo Pramujito, pihaknya memiliki komitmen untuk mengembangkan perpustakaan di wilayahnya. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan minat baca masyarakat. Selain itu, Pujo pun mengapresiasi Perpustakaan Nasional yang juga telah memiliki ipusnas yang dapat ditiru oleh Kabupaten Semarang.
 

"Saya mengapreasiasi karena tidak hanya melayani bahan bacaan berupa buku saja tetapi juga ada ipusnas dimana semua masyarakat bisa mengakses melalui gawai. Hal ini bisa kami contoh agar masyarakat tertarik untuk membaca," ujarnya.

 
Sementara itu, Kepala Perpustakaan Nasional, Muhammad Syarif Bando mengatakan, bahwa budaya baca di Indonesia tidaklah rendah tetapi saat ini masih kurang bahan bacaan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat. "Perpustakaan kini sudah bertransformasi, menjadi tempat kegiatan masyarakat seperti pelatihan. Dari kegiatan tersebut diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat," katanya. Syarif pun menghimbau Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Semarang untuk membuat buku mengenai sejarah, asal usul, budaya dan potensi wilayah Kabupaten Semarang.
 
Reportase : Wara Merdekawati
 

Fotografer : Ahmad Kemal Nasution

 

PerpusnasPerpustakaan NasionalBuku TerbaruPerpusnas RIPerpustakaan Nasional Republik IndonesiaKoleksi Digital

Hak Cipta 2022 © Perpustakaan Nasional Republik Indonesia

Jumlah pengunjung