Konvensi Nasional KKNI Bidang Perpustakaan, Kompetensi Harus Selaras dengan Industri

Perpustakaan Nasional Republik Indonesia

Sabang, Jakarta-Faktor National Competitiveness and Global Competitiveness ikut menjadi isu-isu strategis pada Konvensi Nasional Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia bidang perpustakaan (KKNI). Faktor National Competitiveness meliputi kesenjangan mutu sumber daya manusia, relevansi lulusan, keragaman kualifikasi, dan keragaman pendidikan.


Hal ini menegaskan yang disampaikan Kepala Perpustakaan Nasional Muhammad Syarif Bando bahwa di era industrialisasi digital saat ini sedikitnya telah menghilangkan 1-1,5 miliar lapangan pekerjaan sepanjang tahun 2015-2025. Mesin telah menggantikan posisi manusia.


"Konvensi ini tidak main-main. Bukan sekedar menyusun dokumen. Sesuai arahan Presiden, kompetensi harus link and match dengan industri kerja. Interconectivity. Relevan menjawab kebutuhan hingga 50 tahun ke depan," pesan Kepala Perpusnas saat menjadi keynote speech Konvensi Nasional KKNI Senin sore, (25/11).


Sementara itu, Kepala Pusat Pengembangan Pustakawan Opong Sumiati Perpusnas menambahkan globalisasi yang terjadi saat ini berakibat pada perubahan seluruh aspek kehidupan. Liberalisasi tenaga kerja mau tidak mau harus disikapi. 
Pada pertengahan 1990, negara Amerika Serikat dan beberapa negara Eropa sudah membangun sistem dekriptor kompetensi dan pengklasifikasian pekerjaan agar tercipta keselarasan antara permintaan dan penyediaan tenaga kerja yang kompeten.


Hal ini mendorong Indonesia melakukan langkah serupa mengantisipasi dampak globalisasi tersebut dengan menyusun kerangka kualifikasi seseorang berdasarkan seperangkat kriteria yang dikaitkan dengan jenjang capaian pembelajaran yang telah diraih. 


"KKNI bidang perpustakaan adalah acuan dalam pengembangan sumber daya manusia yang meliputi rekrutmen-seleksi dan sistem karir," imbuh Opong.


Proses penyusunan KKNI bidang perpustakaan telah dimulai sejak pertengahan tahun lalu. Di awali proses brand storming lalu dilanjutkan proses pemetaan jabatan/okupasi di bidang perpustakaan dan kompetensi. Pada Januari 2019, disusunlah draft KKNI bidang perpustakaan. Dan pada bulan Mei, akhirnya draft KKNI bidang perpustakaan resmi diserahkan. Konvensi Nasional KKNI bidang perpustakaan diselenggarakan selama tiga hari. Peserta konvensi lembaga sertifikasi merupakan stakeholder terkait, mulai dari organisasi pengguna, asosiasi profesi, lembaga profesi, lembaga diklat, lembaga akreditasi, praktisi, unsur pemerintah, dan para pakar.


Reportase : Hartoyo Darmawan


Fotografer : Hartoyo Darmawan

PerpusnasPerpustakaan NasionalBuku TerbaruPerpusnas RIPerpustakaan Nasional Republik IndonesiaKoleksi Digital

Hak Cipta 2022 © Perpustakaan Nasional Republik Indonesia

Jumlah pengunjung