Salemba, Jakarta-Literasi inklusi menjadi penting bagi bangsa. Oleh karena itu, peran perpustakaan maupun literasi menjadi sangat esensial dalam mengkonstruksi sumber daya manusia demi peningkatan kesejahteraan masyarakat.
"Potensi bangsa pada 2045 nanti akan menjadi bangsa yang sangat luar biasa akibat bonus demografi. Data Badan Pusat Statistik menyebutkan Indonesia memiliki masyarakat sangat produktif di rentang usia 15-64 tahun. Sejalan dengan pernyataan Presiden Joko Widodo yang meletakkan pilar utama pembangunan nasional yang berprioritas pada pembangunan sumber daya manusia, " terang Adin Bondan pada Webinar Literasi Informasi yang diselenggarakan Perpusnas bekerja sama dengan Forum Perpustakaan Perguruan Tinggi Indonesia (FPPTI), pada Jumat pagi, (11/9).
Sasaran utama dari pembangunan manusia adalah penguasaan terhadap Iptek. Oleh karena itu, literasi itu sangat penting ditumbuhkan di dalam masyarakat yang berpengetahuan. Menciptakan masyarakat yang tidak hanya pintar tetapi juga cerdas dan berbudi pekerti.
"Perpustakaan berandil besar membangun masyarakat yang berpengetahuan. Menggugah habitual (perilaku) masyarakat agar kegemaran membaca menjadi gaya hidup.
Membaca bukan lagi suatu pilihan tetapi kewajiban agar kesejahteraan membaik," pungkas Adin.
Reporter : Wara Merdekawati
Fotografer : Hartoyo Darmawan